Aspek-aspek Religiusitas Religiusitas 1. Pengertian Religiusitas

Anshori 1980 mengartikan religiusitas adalah aspek religi yang telah dihayati seseorang dalam hati. Pengertian religiusitas menurut Nashori 2002 adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Glock dan Stark 1968, dalam Nashori, 2002 mengartikan religiusitas adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya berpusat pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai sesuatu yang paling maknawi. Menurut Thouless 1995, dalam Jalaluddin, 2000 religius adalah sikap atau cara penyesuaian diri terhadap dunia yang mencakup acuan yang menunjukan lingkungan yang lebih luas dari pada lingkungan dunia fisik yang terkait ruang dan waktu. Dari pengertian di atas, peneliti memilih pengertian religiusitas menurut Glock dan Stark 1968, dalam Nashori, 2002 yang mengartikan religiusitas adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya berpusat pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai sesuatu yang paling maknawi.

2.3.2. Aspek-aspek Religiusitas

Aspek-aspek religiusitas yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu menurut Glock dan Stark 1968. Aspek-aspek tersebut dibagi menjadi lima aspek yaitu : 1. Keyakinan the belief Keyakinan the belief adalah tingkatan sejauh mana seseorang berpegang teguh, menerima, dan mengakui ajaran-ajaran dalam agamanya. Setiap agama mempertahankan seperangkat kepercayaan di mana para penganut diharapkan untuk taat. 2. Peribadatan atau praktik agama religious belief Pada aspek ini melihat sejauh mana tingkatan seseorang dalam menunaikan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya. Aspek ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dalam menjalani kewajiban agama, dan hal-hal yang menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Peribadatan atau praktik agama terdiri dari dua hal yaitu ritual dan ketaatan. Ritual mencakup kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan agama, seperti menghadiri pengajian bagi umat Muslim, mengadakan baptis dan sekolah minggu bagi umat Kristiani. Sedangkan ketaatan mencakup hal-hal utama dan merupakan suatu kewajiban untuk menjalankannya, seperti shalat, membaca Al-Qur’an atau alkitab, menyanyikan puji-pujian, dan lain-lain. 3. Pengalaman the experience Pengalaman the experience adalah perasaan keagamaan yang pernah dialami dan dirasakan seperti merasa dekat dengan Tuhan, tenteram saat berdoa, tersentuh mendengar atau membaca ayat-ayat kitab, merasa senang doanya dikabulkan, dan lain-lain. Setiap agama memiliki penilaian yang berbeda-beda dan biasanya bersifat subyektif dalam menilai feeling atau penghayatan yang pernah dirasakan oleh tiap orang. 4. Pengetahuan agama the knowledge Aspek ini melihat seberapa jauh seseorang mengetahui dan memahami ajaran-ajaran agamanya yang terdiri dari dasar-dasar keyakinan, ritual atau tradisi terutama yang ada dalam kitab suci, hadis, paritta, dan lain-lain. 5. Konsekuensi the consequence Konsekuensi the consequence mengenai implikasi ajaran agama mempengaruhi perilaku seseorang dalam kehidupan sosial. Selain itu, mengacu pada identifikasi komitmen terhadap agama dari keyakinan agama, praktik, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.

2.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Religiusitas