Pengertian Family Support Jenis-jenis Family Support

 Pengetahuan the knowledge mencakup pengetahuan tentang ajaran dan dasar-dasar agama yang dianut dan pengetahuan terhadap isi kitab suci.  Konsekuensi the consequence mencakup sabar, jujur, ikhlas, dan memaafkan.

2.4. Family Support

2.4.1. Pengertian Family Support

Family support merupakan unsur terpenting dalam membantu individu menyelesaikan masalah. Apabila ada dukungan, rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang terjadi akan meningkat Tamher, 2009; dalam Furiyah, 2010. Menurut Friedman 1998, dalam Furiyah, 2010, family support adalah pemberian bantuan berupa suatu perilaku, materi, atau membina hubungan sosial yang baik akrab sehingga individu merasa diperhatikan, bernilai, dan dicintai. Sedangkan pengertian family support itu sendiri menurut Thompson 2006 adalah pemberian bantuan yang merupakan suatu kewajiban untuk membantu anggota keluarga yang mengalami suatu masalah yang bersifat sukarela dan sosial. Gardner 2003, dalam Thompson, 2006 mengartikan family support sebagai suatu pendekatan yang melibatkan dukungan dari anggota keluarga dan bertujuan untuk menghindari intervensi lebih lanjut dari pihak luar. Berdasarkan pengertian family support diatas, peneliti memilih pengertian family support menurut Thompson 2006 yaitu pemberian bantuan yang merupakan suatu kewajiban untuk membantu anggota keluarga yang mengalami suatu masalah yang bersifat sukarela dan sosial. Dimana family support pada penelitian ini tidak hanya mencakup anggota keluarga lansia saja tetapi juga orang-orang panti sesama lansia, petugas, perawat, dan dokter yang merupakan orang-orang terdekat lansia selama ada di panti.

2.4.2. Jenis-jenis Family Support

Jenis-jenis family support yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu menurut Thompson 2006, yang membagi jenis-jenis family support menjadi empat macam, yaitu :  Dukungan Konkrit concrete support Bantuan yang terlihat secara real atau nyata yaitu berupa tingkah laku. Bantuan ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja kepada anggota keluarga yang membutuhkannya dukungan ini dapat berupa pemberian materi yaitu uang untuk membantu memenuhi kehidupan lansia sehari-hari. Selain itu dukungan konkrit yang dapat diberikan berupa dukungan non-materi yaitu menjaga, merawat ketika sakit, menemai dan mengantar ketika akan keluar rumah, dan lain-lain. Contohnya yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, apabila ibu sedang pergi ke luar, maka kita sebagai kakak yang berada di rumah yang menggantikan ibu untuk menjaga adik yang masih kecil Cochran 1993; Dolan and Holt 2002; Jack 2001, dalam Thompson, 2006.  Dukungan Emosional emotional support Dukungan yang berupa emosional untuk anggota keluarga yang membutuhkannya. Dimana dukungan yang diberikan berupa empati atau simpati pada anggota keluarga yang membutuhkannya yaitu dengan cara selalu ada ketika mereka membutuhkannya. Jenis dukungan ini dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan, selain itu dukungan ini paling mudah digunakan. Menurut Cutrana 1996, dalam Thompson, 2006 dukungan ini juga merupakan salah satu alternatif yang baik, bermanfaat, dan mempunyai pengaruh yang kuat.  Dukungan Informatif advice support Dukungan ini berupa saran atau nasehat dan biasanya agak lebih rumit untuk disampaikan kepada anggota keluarga yang membutuhkan. Jenis dukungan ini dapat membuat seseorang akan merasa lebih nyaman dan merasa tenang Cotterell, 1996; dalam Thompson, 2006. Contohnya, jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena penyakit kanker, maka sebagai keluarganya memberikan nasehat atau saran-saran positif yang dapat meyakinkan mereka untuk tetap bertahan dan terus melakukan usaha yang terbaik. Aymanns, Sigrun and Klaur 1995; dalam Thompson, 2006  Dukungan Penghargaan esteem support Dukungan ini berupa pengakuan atas kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang. Menurut Burleson 1990, dalam Thompson, 2006, bentuk dukungan ini merupakan batu fondasi yang kuat dalam sebuah keluarga. Dimana para anggota keluarga percaya akan kemampuan seseorang tersebut serta memotivasinya untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan harga diri dalam menghadapi masalahnya.

2.4.3. Kualitas