Pembiayaan Proyek TINJAUAN TEORI TENTANG PRODUK MUSYARAKAH PADA

tanaman. Proyek ini bisa muncul di lembaga komersial maupun pemerintah. Setelah suatu produk baru ditemukan atau dibuat biasanya akan disusul pembuatan secara missal untuk dikomersialisasikan. c. Proyek yang berhubungan dengan manajemen jasa Proyek ini sering muncul dalam perusahaan maupun instansi pemerintah. Proyek ini bisa berupa: 1 Perancangan struktur organisasi 2 Pembuatan sistem informasi manajemen 3 Peningkatan produktivitas perusahaan 4 Pemberian training. 27 d. Proyek Kapital Berbagai badan usaha atau pemerintah memiliki criteria tertentu untuk proyek kapital. Hal ini berkaitan dengan penggunaan dan kapital istilah akuntansi untuk investasi. Proyek kapital umumnya meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan, pembelian material dan peralatan mesin-mesin, manufaktur pabrikasi dan konstruksi pembangunan fasilitas produksi. 28 3. Manfaat Pembiayaan Proyek Pembiayaan proyek merupakan jenis pembiayaan yang semakin populer dan disenangi di kalangan dunia usaha. Kepopuleran ini tidak 27 Budi Santoso, Manajemen Proyek: Konsep Implementasi Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013, h. 5. 28 Iman Soeharto, Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional Jakarta: Erlangga, 1997, h. 4. terlepas dari adanya beberapa kelebihan dan manfaat dari pembiayaan proyek itu sendiri. Beberapa manfaat dari pembiayaan proyek adalah sebagai berikut: a Sumber Pengembalian Pinjaman Sumber penghasilan utama dari pembiayaan proyek adalah pendapatan proyek itu sendiri. Pendapatan proyek inilah yang merupakan sumber pengembalian pinjaman loan dan sekaligus keuntungan yang diharapkan oleh investor dari investasinya. b Membuka lapangan kerja Melalui pembiayaan proyek, lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja semakin terbuka, baik bagi tenaga kerja biasa maupun tenaga kerja ahli dan terampil. Kebutuhan tenaga kerja ini dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan pembangunan proyek sampai dengan operasi proyek dan manajemennya. c Sarana Alih Teknologi Pembangunan dan operasional proyek yang dibiayai melalui pembiayaan proyek sering kali menggunakan teknologi tinggi high technology. Melalui pembiayaan proyek inilah dapat digunakan sebagai sarana untuk terjadinya alih teknologi transfer of technology bagi tenaga kerja setempat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, terutama di negara-negara sedang berkembang. d Memperbaiki Infrastruktur Pembangunan dan operasional proyek yang dibiayai melalui pembiayaan proyek tidak bisa lepas dari perlunya infrastruktur. Melalui pembiayaan proyek inilah dimungkinkan akan terjadi pembangunan danatau perbaikan infrastruktur, misalnya pembuatan jalan masuk ke proyek, instalasi listrik dan jaringan telekomunikasi. e Sumber peningkatan pendapatan negara Keberadaan dan kegiatan yang dilakukan oleh suatu proyek menurut ketentuan Undang-Undang perpajakan dikenakan pajak. Pajak-pajak yang harus dibayar oleh suatu proyek meliputi antara lain pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan dan pajak penjualan. Berbagai pajak tersebut merupakan sumber pendapatan penting bagi negara untuk pembangunan. 29 4. Prinsip-prinsip Pembiayaan Proyek Prinsip pembiayaan ini disebut pula konsep 5 C. Pada dasarnya konsep 5 C ini dapat memberikan itikad baik willingness to pay dan kemampuan membayar ability to pay nasabah. Prinsip pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: a. Character Penilaian karakter nasaba merupakan masalah yang cukup kompleks karena berkaitan dengan watak dan perilaku seseorang baik individual maupun komunitas atas lingkungan usahanya. Pejabat 29 Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan ….146-147. analisis dalam melakukan penilaian karakter debitur untuk perlu memperhatikan terutama sifat-sifat sebagai berikut: kejujuran, ketulusan, kecerdasan, kesehatan, kebiasaan-kebiasaan, tempramental, kaku, membanggakan diri secara berlebihan dan sebagainya. 30 Informasi lain yang juga yang sangat kursial untuk diketahui adalah apakah calon debitur tersebut masuk dalam daftar orang tercela DOT atau daftar hitam. Untuk memperkuat data ini dapat dilakukan memelalui wawancara dan BI Checking. b. Capacity Kapasitas calon nasabah sangat penting untuk diketahui untuk memahami kemampuan seseorang untuk membayar semua kewajiban ability to pay tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit. Untuk membiayaan konsumtif, analisa diarahkan pada kemampuan sumber penghasilan calon nasabah membiayai seluruh pengeluaran bulannya. 31 c. Capital Analisa ini bertujuan untuk mengukur kemampuan usaha pemohon untuk mendukung pembiayaan dengan modalnya sendiri own share. Semakin besar kemampuan modal berarti semakin besar porsi proyek usaha yang didukung oleh modal sendiri. 32 30 Sunarto Zulkifli, Panduan Praktiks Transaksi Perbankan Syariah Jakarta: zikrul Hakim, 2007, h. 153. 31 Sunarto Zulkifli, Panduan Praktiks Transaksi Perbankan Syariah ….153. 32 Analisis Pembiayaan, artikel ini diakses pada 20 April 2016 pada: http:www.academia.edu9827212ANALISIS_PEMBIAYAAN_BANK_SYARIAH d. Collaterar Analisa ini diarahkan terhadap jaminan yang diberikan. 33 Jaminan yang dimaksud harus mampu meng-cover risiko bisnis calon nasabah. Analisa yang dilakukan adalah meneliti kepemilikan jaminan yang diserahkan, memperhatikan pengikatannya sehingga secara legal Bank dapat dilindungi. e. Condition of economy Prinsip C terakhiradalah kondisi ekonomi yaitu berkaitan secara langsung maupun tidak langsung. Seperti peraturan-peraturan dan kebijakan pemerintah yang mungkin akan berdampak pada perekonomian secara regional, nasional dan internasional terutama berhubungan dengan sektor usaha debitur. 34 Selain dengan 5C dapat pula dilakukan dengan analisis pembiayaan sebagai berikut: Analisis pembiayaan adalah kegiatan yang menelaah aspek- aspek penting dan patut diketahui dari nasabah yang akan dibiayai oleh bank. Analisis pembiayaan dapat dilakukan secara kualitatif berdasarkan data nonkeuangan dan data kuantitatif berdasarkan pada data keuangan. a. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif terkait dengan data-data nonkeuangan nasabah. Metode digunakan dengan membandingkan informasi yang 33 Sunarto Zulkifli, Panduan Praktiks Transaksi Perbankan Syariah ….154. 34 Sunarto Zulkifli, Panduan Praktiks Transaksi Perbankan Syariah ….154. ada dengan standar industry, sehingga resiko yang dapat dipahami. Selanjutnya, bank dapat mengantisipasi terhadap resiko yang akan timbul. Ruang lingkup yang dibahas dalam pembahasan berikut ini. 1 Aspek Manajemen, kemampuan nasabah dalam mengelola usahanya dapat dilihat dari riwayat dan pengalaman nasabah, bahkan kondisi keluarga sering kali menjadi faktor yang sangat penting untuk diketahui, terlebih untuk usaha mikro dan kecil. 2 Aspek usaha, dilihat produksi atau pengadaan barang dalam industri, aspek produksi ini meliputi proses pengadaan bahan baku, proses menjadi barang setengah jadi sampai menjadi barang jadi dan proses penyimpanan stok persediaan. Pengadaan barang dagangan dan penyimpanannya adalah hal yang biasa ditemui pada usaha perdagangan. Data yang dianilis seperti: pemasok, harga bahan baku, kontinuitas pasokan bahan baku, hubungan dengan buruh, kualitas pabrik dan mesin, produk perusahaan, pemasaran dan aspek syariah dan legalitas. b. Analisis Kuantitatif , analisis kuantitatif terbagi menjadi 4 bagian, yaitu: 1 Analisis horizontal tren a Untuk membandingkan kinerja usaha nasabah pada periode tertentu, sesuai kebutuhan analisis. b Rasio dan pos-pos penting laporan posisi keuangan- laba rugi yang dibandingkan disesuaikan dengan kebutuhan analisis, terutama untuk mengetahui rasio pertumbuhan. 2 Analisis Vertikal Rasio Membandingkan di antara pos penting dalam laporan keuangan dalam suatu periode tertentu. Pos pada laporan posisi keuangan adalah rasio likuiditas dan leverage solvabilitas, sedangkan pada laba rugi adalah rasio rentabilitas dan efesiensi. Menggunakan cara, Rasio Likuiditas, Leverage rasio dan rentabilitas. c. Analisis Arus Kas Arus kas cas flow berupa pemasukan dan pengeluaran kas secara riil, sehingga dapat diketahui surplus atau defisitnya, serta sumber-sumber kas yang ada. Analisis arus kas sangat diperlukan dalam pembiayaan dengan pola bagi hasil. d. Analisis kebutuhan pembiayaan a Analisis konsumtif b Modal kerja c Pembiayaan investasi 35 35 Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah Jakarta: Salemba Empat, 2013 h. 121-125. 5. Skema Proses Pembiayaan dan Pembiayaan Proyek Gambar 2.2: Skema Proses Pembiayaan PERMOHONAN PEMBIAYAAN PENGUMPULAN DATA INVESTIGASI ANALISA PEMBIAYAAN COMMITTEE PERSETUJUAN PENGUMPULAN DATA TAMBAHAN PENGIKATAN PENCAIRAN MONITORING Sumber: Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah 36 Gambar 2.3: Skema Pembiayaan Proyek Bank BNI Syariah PT. Sejahtera PT. Makmur Nilai Proyek sebesar Rp 8 Miliar Pengajuan Kerjasama Mengajukan Pembiayaan Proyek 2 M 1 2 Memberikan 4 M pembiayaan Proyek Perjanjian Bagi Hasil 3 4 Modal 8 M Mengevaluasi berjalannya proyek Proyek Kontruksi PT Sejahtera Sumber: Dharma Firadiansyah, Staff AO SME Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati 37 Keterangan: 36 Sunarto Zulkifli, Panduan Praktiks Transaksi Perbankan Syariah ….149. 37 Dharma Firadiansyah, Staff AO SME Small Medium Enterprise Bank BNI Syariah Kantor Cabang Fatmawati, Wawancara Pribadi, Jakarta 16 Maret 2016. 1. Perusahaan Sejahtera mempunyai satu proyek kontruksi yang akan dibangun senilai 8 M. 2. Dalam melakukan pembangunan proyek kontruksi PT Sejahtera tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga mengajak kerja sama dengan Perusahaan PT Makmur bidang Jasa dengan modal dibayar dikahir selesai proyek senilai 8 M. 3. Perusahaan Makmur menyetujui kerjasama tersebut, namun perusahaan PT Makmur hanya mempunyai dana 2 M. dan PT Makmur mengajukan pembiayaan kepada Bank BNI Syariah untuk pembiayaan proyek sebesar 4 M. 4. Bank BNI Syariah menyetujui pembiayaan proyek dan memberikan pembiayaan proyek kepada perusahaan PT Makmur senilai 4 M dan menentukan bagi hasil. 5. Danamodal 8 M dari perusahaan PT Sejahtera dan Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dimasukan untuk modal pembangunan proyek. 6. Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati berhak mengevaluasi seluruh kegiatan proyek berlangsung sampai proyek berakhir. 38 38 Dharma Firadiansyah, Staff AO SME Small Medium Enterprise Bank BNI Syariah Kantor Cabang Fatmawati, Wawancara Pribadi, Jakarta 16 Maret 2016. 34

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG BANK BNI SYARIAH

CABANG FATMAWATI A. Sejarah Berdiri Bank BNI Syariah Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 tiga pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah UUS BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu. Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional office channelling dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah DPS yang saat ini diketuai oleh KH. Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah. Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 1241KEP.GBI2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah BUS. Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara SBSN dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point. BNI Syariah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. 39 Sedangkan kantor cabang Fatmawati berdiri pada tanggal 1 Maret 2001, yang beralamat Jl. R.S. Fatmawati No. 30 C-D Cilandak Jakarta Selatan. usia kantor cabang Fatmawati 14 tahun dengan jumlah jaringan 6 KCP dan 1 KK, 39 Sejarah Bank BNI Syariah, artikel diakses pada 17 Januari 2016 dari :http:www.bnisyariah.co.idsejarah-bni-syariah jumlah staff total 72 staff dan jumlah sales force sebanyak 20 SME AO, SO, SA, FA, Direct Sales. 40

B. Visi, Misi, dan Budaya Kerja

1. Visi 41 Bank BNI Syariah “Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja sesuai dengan kaidah sehingga Insya Allah membawa berkah”. 42 2. Misi 43 Bank BNI Syariah a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan. b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah. c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor. 40 Heru Setiawan, Back Office Head Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, Wawancara Pribadi, pada 23 Maret 2016 41 Visi adalah suatu impiankeadaan dimasa akan datang yang dicita-citakan oleh seleuruh personil organisasi untuk dicapai dengan dengan melakukan aktivitas bisnis. Lihat: Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik, Binarupa Aksara, Jakarta, 1996, h. 38. 42 Visi dan Misi Bank BNI Syariah, artikel di akses pada 17 Januari 2016 dari:http:www.bnisyariah.co.idvisi-dan-misi 43 Misi adalah pernyataan yang menetapkan tujuan perusahaan dan sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu melalui penerapan strategik yang dipilih. Lihat: Edy Sukarno, Sistem Pengedalian Manajemen, Ed. Revisi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000, h. 134. d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah. 44 3. Tata Kelola Perusahaan 45 a. Budaya Kerja BNI Syariah Budaya Kerja : Nilai –nilai values dan keyakinan beliefs yang menjadi pedoman dalam berperilaku, yang dinilai penting bagi kelangsungan suatu organisasi. Values – prinsip-prinsip yang diyakini baik dan benar dalam menjalankan organisasi perusahaan. Beliefs hipotesa yang melandasi suatu paradigma, yang diyakini sebagai sesuatu yang terbaik dalam menjalankan organisasi. 1 Amanah Amanah adalah salah satu sifat wajib Rasulullah SAW yang secara harfiah berarti “dapat dipercaya”. Dalam budaya kerja PT. Bank BNI Syariah, amanah didefinisikan sebagai “menjalankan tugas dan 44 Visi dan Misi Bank BNI Syariah, artikel di akses pada 17 Januari 2016 dari:http:www.bnisyariah.co.idvisi-dan-misi 45 Tata Kelola Perusahaancorporate governance adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi. Tata kelola perusahaan juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan stakeholder yang terlibat serta tujuan pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola perusahaan adalah pemegang saham, manajemen, dan dewan direksi. Pemangku kepentingan lainnya termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, bank dan kreditor lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas. Lihat: Tata Kelola Perusahaan, artikel diakses pada 23 Maret 2013 dari: https:id.wikipedia.orgwikiTata_kelola_perusahaan