Produk Musyarakah TINJAUAN TEORI TENTANG PRODUK MUSYARAKAH PADA

keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing. 17 2. Landasan Hukum Musyarakah Landasan dasar Musyarakah, yaitu : a. Al- Qur’an : .........ث ث ا ىف ءاك رش م ف Artinya: “…maka mereka berserikat pada sepertiga…”An- Nisa :12 ءاط ْ ا م اريثك َ إ ۖ ۗ ْمه ام ي ق تاح اَص ا ا ع ا مآ يذَ ا ََإ ضْعب ٰى ع ْم ضْعب يغْبي Artinya: Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian lain kecuali orang yang beri man dan mengerjakan amal shaleh”. Shaad :24 b. Hadits 1 Dalam Hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : ”Allah SWT telah berkata : Saya menyertai dua pihak yang sedang berkongsi selama salah satu dari keduanya tidak menghianati yang lain, seandainya berkhianat maka Saya keluar dari penyertaan tersebut ”. HR. Abu Daud. 2 ”Rahmat Allah SWT tercurahkan atas 2 dua pihak yang sedang berkongsi selama mereka tidak melakukan pengkhianatan, manakala berkhianat, maka bisnisnya akan tercela dan keberkatan pun akan sirna dari padanya”. HR. Abu Daud. 17 A. Wangsawidjaja, z. Pembiayaan Bank Syariah Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012, h. 196-197. c. Ijma Ibn Qudamah telah berkata : ”Kaum Muslimin telah berkonsensus akan legitimasi musyarakah secara global walaupun terdapat perbedaan pendapat terdapat dalam beberapa elemen d ari padanya”. 18 d. Fatwa DSN Produk Musyarakah 1 Undang-Undang No. 21 Tentang Perbankan Syariah Tanggal 16 Juli 2088. 2 PBI Nomor 1017PBI2008 Tentang Produk Bank Syariah Dan Unit Usaha Syariah 3 PBI NOMOR: 1016PBI2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 919Pbi2007 Tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah 4 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional NO: 08DSN-MUIIV2000 Tentang Pembiayaan Musyarakah 5 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional NO: 17DSN-MUIIX2000 Tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang Menunda-Nunda Pembayaran 3. Jenis - jenis Musyarakah Al-musyarakah ada dua jenis: musyarakah pemilikan dan musyarakah akad kontrak. Musyrakah pemilikan tercipta karena warisan, 18 Karnaen Perwataatmadja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan Bagimana Bank Islam Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1999, h. 23-24. wasiat atau kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih. Dalam musyarakah ini, kepemilikan dua orang atau lebih berbagi dalam sebuah aset nyata dan berbagi pula dari keuntungan yang dihasilkan aset tersebut. Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan di mana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah. Mereka pun sepakat berbagai keuntungan dan kerugian. Musyarakah akad terbagi menjadi: al- ’inan, al-mufawadhah, al- a’maal, al-wujuh dan al-mudharabah. Para ulama berbeda pendapat tentang al-mudharabah, apakah ia termasuk jenis musyarakah atau bukan. Beberapa ulama menganggap al-mudharabah termasuk katagori musyarakah karena memenuhi rukun dan syarat sebuah akad kontrak musyarakah. Adapun ulama lain menganggap al-mudharabah tidak termasuk sebagai al-musyarakah. a. Syirkah al-inan Syirkah al-inan adalah kontrak antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. Kedua pihak berbagi dalam keuntungan dan kerugian sebagaimana yang disepakati di antara mereka. Mayoritas ulama membolehkan jenis al-musyarakah ini. b. Syirkah mufawadhah Syirkah mufawadhah adalah kontrak kerja sama antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. Setiap pihak membagi keuntungan dan kerugian secara sama. Dengan demikian, syarat utama dari jenis al-musyarakah ini adalah kesamaan dana yang diberikan, kerja, tanggung jawab dan beban utang dibagi oleh masing- masing pihak. c. Syirkah A’maal Al-musyarakah ini adalah kontrak kerja sama dua orang seprofesi untuk menerima pekerjaan secara bersama dan berbagi keuntungan dari pekerjaan itu. Misalnya, kerja sama dua orang arsitek untuk menggarap sebuah proyek, atau kerja sama dua orang penjahit untuk menerima order pembuatan seragam sebuah kantor. Al- musyarakah ini kadang-kadang disebut musyarakah abdan atau sanaa’i. d. Syirkah wujuh Syirkah wujuh adalah kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki reputasi dan prestise baik serta ahli dalam bisnis. Mereka membeli barang secara kredit dari suatu perusahaan dan menjual barang tersebut secara tunai. mereka berbagi dalam keuntungan dan kerugian berdasarkan jaminan kepada penyuplai yang disediakan oleh tiap mitra. Jenis musyarakah ini tidak memerlukan modal karena pembelian secara kredit berdasar pada jaminan tersebut. Karenanya, kontrak ini pun lazim disebut sebagai musyarakah piutang. 19 19 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori dan Praktek….91-92. 4. Skema Akad Musyarakah Gambar: 2.1: Skema Pembiayaan Akad Musyarakah BANK PARSIAL : ASET VALUE NASABAH PARSIAL: ASET VALUE AKAD PEMBIAYAAN BAGI HASIL KEUNTUNGAN SESUAI KESEPAKATAN NISBAH KERUGIAN SESUAI PORSI KONTRIBUSI MODAL PROYEKUSAHA KEUNTUNGAN Sumber: A. Wangsawidjaja, Z. Pembiayaan Bank Syariah 20 5. Aplikasi Akad Musyarakah dalam Perbankan a. Pembiayaan Proyek Al-musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek di mana nasabah dan bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek itu selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank. b. Modal Ventura Pada lembaga keuangan khusus yang dibolehkan melakukan investasi dalam kepemilikan perusahaan, al-musyarakah diterapkan dalam skema modal ventura. Penanaman modal dilakukan untuk 20 A. Wangsawidjaja, Z. Pembiayaan Bank Syariah ….198. jangka waktu tertentu dan setelah itu bank melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya, baik secara singkat maupun bertahap. 21

B. Pembiayaan Proyek

1. Pengertian Pembiayaan proyek Pembiayaan proyekproject financing terdiri dari dua kata yaitu pembiayaan dan proyek. Pembiayaan selalu berkaitan dengan aktivitas bisnis. Bisnis adalah sebuah aktivitas yang mengarah pada peningkatan nilai tambah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengelolaan barang produksi. Dalam kaitannya dengan pembiayaan pada perbankan islam atau istilah teknisnya disebut aktiva produktif. Aktiva produktif adalah penanaman dana Bank Islam baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga Islam, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif serta sertifikat wadiah. 22 Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 25 UU Perbankan Syariah, yang dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu antara lain berupa transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah danatau UUS dan pihak lain yang mewajibakan pihak yang dibiayai danatau diberi fasilitas dana untuk 21 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori dan Praktek….93. 22 H. Veithzal Rivai dan H. Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi ….681. mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. 23 Sedangkan pengertian proyek adalah Suatu proses kegiatan investasi modal yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam jangka panjang, dengan menggunakan berbagai sumber daya. Tujuannya untuk menghasilkan suatu produk dan atau jasa Tangible dan Intangible Goods yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, dan hasil tersebut diharapakan akan memberikan benefitmanfaat dimasa-masa datang kepada pemilik sumberdaya modal selama masa jangka waktu periode tertentu. Proyek dapat juga didefinisikan sebagai usaha sementara,temporer, dan bukan permanen, yang memiliki sasaran khusus dengan waktu pelaksanaan yang tegas. 24 Dengan pembiayaan proyek merupakan terjemahan dari bahasa Inggris project finance. Pembiayaan proyek adalah salah satu bentuk pembiayaan perusahaan yang mempunyai ciri khas tersendiri serta teknik pendanaan yang unik. Ciri khas pembiayaan proyek adalah pembiayaan ini diperuntukkan bagi proyek-proyek berskala besar, seperti proyek pertambangan, pengeboran minyak dan pelabuhanbendadara. Adapun keunikan pembiayaan proyek ini adalah sumber pelunasan pinjaman berasal dari cash flow perusahaan atau proyek yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan proyek itu sendiri. 25 23 A. Wangsawidjaja Pembiayaan Bank Syariah ….249. 24 Pengertian proyek, diakses pada 17 Desember 2016 dari: https:id.wikipedia.orgwikiProyekcite_note-2 25 Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan Jakarta: Sinar Grafika, 2013 h. 140-141. Menurut Surnayo, yang mengutip dari Peter Nevitt, bahwa pembiayaan proyek sebagai suatu pembiayaan terhadap suatu unit ekonomi tertentu di mana pihak pemberi pinjaman akan cukup puas dengan mempergunakan cas flow dan earnings dari unit ekonomi tersebut sebagai sumber dana untuk pengembalian pinjaman untuk pembiayaan proyek tersebut dan dengan menggunakan asset dari unit ekonomi tersebut sebagai jaminan utang yang bersangkutan. 26 Dengan demikian Pembiayaan proyekproject financing yaitu pembiayaan yang dilakukan oleh bank atau lembaga keuangan untuk membiayai suatu proyek, baik proyek Konstruksi, Proyek Penelitian dan Pengembangan dan Proyek yang berhubungan dengan manajemen jasa dengan membayar anggsuran sesuai dengan kesepakatan. 2. Macam-macam pembiayaan proyek Macam-macam proyek Menurut jenisnya pekerjaanya, proyek bisa dikasifikasikan antara lain sebagai berikut: a. Proyek Konstruksi Proyek ini biasanya berupa pekerjaan membangun atau membuat produk fisik. Sebagai contoh adalah proyek pembangunan jalan raya, jembatan atau pembuatan boiler. b. Proyek Penelitian dan Pengembangan Proyek ini bisa berupa penemuan produk baru, temuan alat baru, atau penelitian mengenai ditemukannya bibit tunggal untuk suatu 26 Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan ….141. tanaman. Proyek ini bisa muncul di lembaga komersial maupun pemerintah. Setelah suatu produk baru ditemukan atau dibuat biasanya akan disusul pembuatan secara missal untuk dikomersialisasikan. c. Proyek yang berhubungan dengan manajemen jasa Proyek ini sering muncul dalam perusahaan maupun instansi pemerintah. Proyek ini bisa berupa: 1 Perancangan struktur organisasi 2 Pembuatan sistem informasi manajemen 3 Peningkatan produktivitas perusahaan 4 Pemberian training. 27 d. Proyek Kapital Berbagai badan usaha atau pemerintah memiliki criteria tertentu untuk proyek kapital. Hal ini berkaitan dengan penggunaan dan kapital istilah akuntansi untuk investasi. Proyek kapital umumnya meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan, pembelian material dan peralatan mesin-mesin, manufaktur pabrikasi dan konstruksi pembangunan fasilitas produksi. 28 3. Manfaat Pembiayaan Proyek