Efisiensi Enkapsulasi HASIL DAN PEMBAHASAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.3 Efisiensi Enkapsulasi

Tahap evaluasi ini adalah untuk mengetahui berapa banyak ginsenosida yang tersalut di dalam pembawa nanopartikel yaitu kitosan dan natrium tripolifosfat. Pembuatan kurva standar larutan ginsenosida diukur dengan panjang gelombang 203 nm. Kurva standar untuk larutan ginsenosida memiliki linearitas yang tinggi yang ditunjukkan dengan nilai r. Dari kurva tersebut diperoleh persamaan garis y = 1,5714.10 -3 + 7,8171.10 -3 x dengan r = 0,9999. Persamaan kurva standar ini digunakan untuk menentukkan jumlah ginsenosida yang tersalut di dalam nanopartikel kitosan-tripolifosfat. Penentuan efisiensi enkapsulasi atau penyalutan ginsenosida dalam nanopartikel kitosan-tripolifosfat dilakukan dengan menggunakan membran dialisis dengan ukuran 3,5 kDa. Untuk mengukur banyaknya ginsenosida yang bebas dari membran dialisis terlebih dahulu dilakukan studi pendahuluan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk membebaskan ginsenosida yang tidak terjerap di dalam nanopartikel dari membran dialisis dengan cara sebanyak 30 mg ginsenosida dilarutkan dalam 50 mL aquades kemudian sebanyak 5 mL larutan ginsenosida dimasukkan ke dalam membran dialisis dengan ukuran 3,5 kDa. Waktu yang diperlukan untuk membebaskan seluruh ginsenosida adalah 1 jam 15 menit. Namun waktu yang dipakai untuk memisahkan nanopartikel ginsenosida dengan ginsenosida yang tidak terjerap di dalam nanopartikel adalah 1 jam karena untuk meminimalkan waktu yang dipakai agar ginsenosida yang terjerap di dalam nanopartikel tidak terekstrak keluar. Sebanyak 5 mL nanopartikel sambung silang kitosan yang mengandung ginsenosida dimasukkan di dalam membran dialisis diaduk dengan pengaduk magnetik dalam aquadest 50 mL sebagai medium luar selama 1 jam. Dengan cara ini diukur absorbansi ginsenosida yang tidak terenkapsulasi di dalam nanopartikel sambung silang kitosan dengan pemisahan menggunakan membran dialisis. Ginsenosida yang tidak tersalut nanopartikel sambung silang kitosan akan keluar dari membran dialisis sedangkan nanopartikel masih tertahan di dalam membran dialisis. Kemudian absorbannya diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 203 nm. Dengan menggunakan kurva standar atau kalibrasi maka dapat diketahui jumlah ginsenosida yang tersalut di dalam nanopartikel sambung silang kitosan. Mengetahui nilai efisiensi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini sangatlah penting dalam bidang farmasi terutama untuk sistem penghantaran obat ke dalam tubuh karena dengan adanya nilai efisiensi maka dapat dilihat kemampuan nanopartikel kitosan dalam membawa ginsenosida ke target sasaran. Pembuatan nanopartikel sambung silang kitosan yang mengandung ginsenosida dengan variasi konsentrasi kitosan menghasilkan efisiensi enkapsulasi yang berbeda-beda. Perbedaan nilai efisiensi enkapsulasi nanopartikel sambung silang kitosan tersebut diakibatkan oleh ukuran nanopartikel yang tidak seragam pada setiap formula sehingga ginsenosida yang tersalut ke dalam masing-masing partikel tidak sama. F1, F2, dan F3 memiliki efisiensi enkapsulasi sebagai berikut 100, 100, 88,47. Dari ketiga formula nanopartikel sambung silang kitosan yang mengandung ginsenosida yang diuji, ginsenosida yang terdapat dalam nanopartikel F1 dan F2 dengan komposisi konsentrasi larutan kitosan 0,1 dan 0,2, memiliki efisiensi enkapsulasi ginsenosida yang tinggi yaitu 100 yang berarti seluruh ginsenosida tersalut di dalam nanopartikel kitosan-tripolifosfat. Nanopartikel F3 memiliki efisiensi enkapsulasi lebih kecil dari F1 dan F2 karena ginsenosida yang ditambahkan lebih banyak dibandingkan dengan F1 dan F2. Hal tersebut dikarenakan karena F3 memiliki larutan yang kental dibandingkan dengan F1 dan F2. Sifat yang kental dari media gelasi dapat menghambat enkapsulasi Wu Yan et al., 2005 dan gugus fosfat dari tripolifosfat tidak cukup untuk berikatan secara ionik dengan gugus amin yang tersedia pada kitosan F3. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wu Yan et al. 2005 peningkatan konsentrasi zat aktif dapat menyebabkan penurunan efisiensi enkapsulasi. Menurut Tiyaboonchai 2003 bahwa zat aktif dapat tersalut ke dalam nanopartikel kitosan melalui 2 cara, yaitu terjerap di permukaan dan masuk terjebak ke dalam rongga nanopartikel kitosan Gambar 4.5. [Sumber : Tiyaboonchai, 2003] Gambar 4.6 Penyalutan obat di dalam nanopartikel kitosan 36 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN