Prosedur Kerja METODOLOGI PENELITIAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Penelitian Pendahuluan a. Pemilihan Konsentrasi Larutan Kitosan pada Pembuatan Nanopartikel Sambung Silang Kitosan yang Mengandung Ginsenosida Dibuat laruran kitosan 0,2 bv dalam aquades. Larutan kemudian disaring menggunakan vakum untuk menghilangkan partikel pengotor yang tidak larut, kemudian pH diperiksa. Natrium tripolifosfat sebanyak 10 mL ditambahkan ke dalam 50 mL larutan kitosan 0,2 bv dengan menggunakan spuit sambil diaduk dengan pengaduk magnetik selama 30 menit. Diamati perubahan larutan yang jernih menjadi larutan yang keruh. b. Pemilihan Perbandingan Ginsenosida yang Digunakan pada Pembuatan Nanopartikel Sambung Silang Kitosan yang Mengandung Ginsenosida Dibuat larutan kitosan 0,2 bv dalam aquades. Larutan kemudian disaring menggunakan vakum untuk menghilangkan partikel pengotor yang tidak larut. Kemudian ditambahkan beberapa perbandingan ginsenosida dan kitosan yang akan digunakan yaitu 5:1, 1:2, dan 1:5 dalam masing-masing 50 mL larutan kitosan. Natrium tripolifosfat sebanyak 10 mL ditambahkan ke dalam 50 mL larutan kitosan 0,2 bv dengan menggunakan spuit sambil diaduk dengan pengaduk magnetik selama 30 menit. Diamati larutan yang terbentuk secara visual. 3.3.2 Pembuatan Nanopartikel Ginsenosida dari Ekstrak Ginseng dengan Pembawa Kitosan-Tripolifosfat Tabel 3.1 Formulasi Nanopartikel Ginsenosida Formula F1 F2 F3 Larutan Kitosan 0,1 bv 50 mL - - Larutan Kitosan 0,2 bv - 50 mL - Larutan Kitosan 0,3 bv - - 50 mL Larutan Tripolifosfat 0,1 10 mL 10 mL 10 mL Tween 80 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL Ginsenosida 10 mg 20 mg 30 mg Keterangan : Nilai ginsenosida dihitung terhadap berat kitosan 1:5 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1. Pembuatan Larutan Kitosan 0,1, 0,2, 0,3 dengan Volume 200 mL Kitosan ditimbang masing-masing sebanyak 0,2 gram, 0,4 gram, 0,6 gram dengan menggunakan kaca arloji, kemudian kitosan didispersikan ke dalam masing-masing gelas kimia yang berisi aquades sebanyak 50 mL dan kemudian ditambahkan aquades sampai 200 mL dan diaduk dengan pengaduk magnetik hingga larut. Setelah itu, larutan kitosan disaring dengan bantuan vacuum menggunakan corong porselen yang dilapisi kain. 2. Pembuatan Larutan Natrium Tripolifosfat 0,1 dengan Volume 100 mL Natrium tripolifosfat 0,1 gram ditimbang dengan menggunakan kaca arloji, kemudian dilarutkan dengan aquadest 80 mL di dalam gelas kimia. Setelah itu, dimasukkan dalam labu ukur 100 mL dan digenapkan dengan aquadest sampai tanda batas. 3. Pembuatan Nanopartikel Sambung Silang Kitosan blanko Masing-masing larutan kitosan 0,1, 0,2, 0,3 dimasukkan ke dalam gelas kimia sebanyak 50 mL. Kemudian tween 80 sebanyak 0,5 mL dilarutkan dalam larutan kitosan 0,1, 0,2, 0,3 menggunakan pengaduk magnetik. Setelah itu, ke dalam larutan kitosan ditambahkan 10 mL natrium tripolifosfat 0,1 tetes demi tetes dan sambil diaduk dengan pengaduk magnetik selama 30 menit. 4. Pembuatan Nanopartikel Sambung Silang Kitosan yang Mengandung Ginsenosida Masing-masing larutan kitosan 0,1, 0,2, 0,3 dimasukkan ke dalam gelas kimia sebanyak 50 mL. Kemudian pada masing-masing konsentrasi larutan kitosan ditambahkan 0,5 mL tween 80 dan dihomogenkan dengan pengaduk magnetik. Kemudian ginsenosida dengan perbandingan 1:5 sebanyak 10 mg, 20 mg, 30 mg dilarutkan dalam larutan kitosan 0,1, 0,2, 0,3 menggunakan pengaduk magnetik. Setelah itu, ke dalam masing-masing konsentrasi larutan kitosan ditambahkan 10 mL natrium tripolifosfat 0,1 tetes demi tetes dan sambil diaduk dengan pengaduk magnetik selama 30 menit. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Ginsenosida Pembuatan dilakukan dengan cara menimbang secara akurat 100 mg ginsenosida dengan menggunakan timbangan analitik kemudian dicukupkan dalam 100 mL aquades sehingga diperoleh larutan induk standar sebesar 1000 µgmL. Dari larutan tersebut diambil sebanyak 5, 4, 3, 2, dan 1 mL kemudian dicukupkan volumenya hingga 100 mL, sehingga dihasilkan larutan standar dengan konsentrasi 50, 40, 30, 20, dan 10 ppm. Selanjutnya larutan standar ginsenosida ditentukan panjang gelombang maksimumnya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 200-400 nm. Masing-masing konsentrasi larutan standar ginsenosida diukur absorbansinya pada panjang gelombang 203 nm sehingga diperoleh kurva kalibrasi ginsenosida yang linear.

3.4 Evaluasi Karakterisasi Nanopartikel