Evaluasi Karakterisasi Nanopartikel METODOLOGI PENELITIAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Ginsenosida Pembuatan dilakukan dengan cara menimbang secara akurat 100 mg ginsenosida dengan menggunakan timbangan analitik kemudian dicukupkan dalam 100 mL aquades sehingga diperoleh larutan induk standar sebesar 1000 µgmL. Dari larutan tersebut diambil sebanyak 5, 4, 3, 2, dan 1 mL kemudian dicukupkan volumenya hingga 100 mL, sehingga dihasilkan larutan standar dengan konsentrasi 50, 40, 30, 20, dan 10 ppm. Selanjutnya larutan standar ginsenosida ditentukan panjang gelombang maksimumnya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 200-400 nm. Masing-masing konsentrasi larutan standar ginsenosida diukur absorbansinya pada panjang gelombang 203 nm sehingga diperoleh kurva kalibrasi ginsenosida yang linear.

3.4 Evaluasi Karakterisasi Nanopartikel

3.4.1 Ukuran Partikel Saha, Goyal, Rath, 2010 Ukuran partikel diukur dengan menggunakan alat Particle Size Analyzer PSA. Sebanyak 5 mL nanopartikel sambung silang kitosan yang mengandung gisenosida diukur diameternya menggunakan alat Particle Size Analyzer. 3.4.2 Zeta Potensial Saha, Goyal, Rath, 2010 Sebanyak 5 mL nanopartikel sambung silang kitosan yang mengandung ginsenosida diukur dengan alat zetasizer Delsa Nano C, Beckman courter. 3.4.3 Persentase Transmitan Winardi, Kusdianto, dan Widiyastuti, 2011 Sebanyak 3 mL nanopartikel sambung silang kitosan yang mengandung ginsenosida masing-masing formula diukur persen transmitan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 540 nm. Persen transmitannya, diukur pada hari ke-0, 5, 7, 14, dan 18. Sebelum diukur persen transmitan nanopartikel ginsenosida diaduk dengan pengaduk magnetik. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3.4.4 Efisiensi Enkapsulasi Rafeeq et al., 2010 Sebanyak 5 mL nanopartikel sambung silang kitosan yang mengandung ginsenosida dimasukkan ke dalam kantung dialisis. Kemudian kantung dialisis direndam dalam 50 mL aquadest sebagai medium. Medium diaduk dengan pengaduk magnetik pada suhu kamar. Setelah 1 jam, 10 mL sampel medium diambil untuk mengukur ginsenosida yang tidak terenkapsulasi di dalam pembawa kitosan-tripolifosfat. Hasil yang diperoleh diukur dengan spektrofotometer UV pada λ maks . Efisiensi enkapsulasi dihitung dengan persamaan: 4 5 Efisiensi enkapsulasi = jumlah total ginsenosida −jumlah ginsenosida bebas jumlah total ginsenosida x 100 26 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Nanopartikel didefinisikan sebagai partikel yang berbentuk padat dengan ukuran sekitar 1-1000 nm Singh Deep, 2011. Teknologi pembuatan nanopartikel ini sangat bergantung pada metode preparasi yang dilakukan, baik dalam bentuk nanopartikel, nanosphere, atau nanokapsul. Dalam sistem penghantaran obat, nanopartikel berperan sebagai pembawa carrier dengan cara melarutkan, menjebak, mengenkapsulasi obat di dalam matriksnya atau pembawanya. Tujuan utama dalam melakukan rancangan nanopartikel sebagai sistem penghantaran obat adalah untuk mengatur ukuran partikel, sifat-sifat permukaan, dan pelepasan zat aktif pada tempat yang spesifik di dalam tubuh sebagai sasaran pengobatan. Kelebihan menggunakan nanopartikel sebagai sistem penghantaran obat antara lain adalah ukuran partikel dan karakteristik permukaan nanopartikel dapat dengan mudah dimanipulasi sesuai dengan target pengobatan, nanopartikel mengatur dan memperpanjang pelepasan obat selama proses transpor obat ke sasaran, obat dapat dimasukkan ke dalam sistem nanopartikel tanpa reaksi kimia, dan sistem nanopartikel dapat diterapkan untuk berbagai sasaran pengobatan, karena nanopartikel masuk ke dalam sistem peredaran darah dan dibawa oleh darah menuju target pengobatan Mohanraj Chen, 2006. Pada akhir-akhir dekade ini penelitian mengenai nanopartikel kitosan telah banyak dikembangkan. Nanopartikel bisa dibentuk secara top-down dan bottom up Raval Patel, 2011. Pada penelitian ini pembentukan nanopartikel secara bottom up yaitu dengan cara merangkai atom atau molekul dengan menggabungkannya melalui reaksi kimia untuk membentuk nanopartikel Raval Patel, 2011.

4.1 Preparasi Nanopartikel

Tahap pertama pada penelitian ini yaitu pembuatan nanopartikel dengan menggunakan metode gelasi ionik. Pencampuran polimer kitosan dan natrium tripolifosfat akan menghasilkan interaksi antara muatan positif pada gugus amino kitosan dengan muatan negatif dari tripolifosfat. Penambahan natrium tripolifosfat