Teknik Sampling TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sxo = ……………………………………………………...….......2.12 Vxo = Sxo x ……………………………………...…...……….2.1γ Sxo = standar deviasi dari fungsi Vxo = koefisien Variasi dari fungsi e Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Batas deteksi didefinisikan sebagai konsentrai analit terendah dalam kuantitasi. Batas deteksi merupakan batas uji yang secara spesifik menyatakan apakah analit di atas atau di bawah nilai tertentu. Batas kuantitasi merupakan parameter pada analisis renik dan diartikan sebagai kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama. Pada analisis instrument batas deteksi dapat dihitung dengan mengukur respon blanko beberapa kali lalu dihitung simpangan baku respon blanko dan formula Harmita, 2006.

2.8. Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian sampel sendiri secara harfiah berarti contoh. Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut: keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya; lebih cepat dan lebih mudah; memberi informasi yang lebih banyak dan dalam; dapat ditangani lebih teliti Nasution, 2009. Populasi penelitian terdiri dari populasi sampling dan populasi sasaran. Populasi sampling adalah keseluruhan objek yang diteliti, sedangkan populasi sasaran adalah populasi yang benar-benar dijadikan sumber data. Pemilihan teknik pengambilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representif mewakili, yang dapat menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 3 kelompok besar, yaitu: 1. Sampel acak atau Random SamplingProbability Sampling: pada pengambilan sampel secara random, setiap unit populasinya mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai berikut: 1 derajat kepercayan terhadap sampel dapat ditentukan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2 beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat diperkirakan. 3 besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statisik. Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk secara random, yaitu sebagai berikut: a. Sampel random sederhana Simple Randoom Sampling Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Ada pun keuntungan dari pengambilan sampel secara random sederhana yaitu mudah dan sederhana. Namun kerugiannya adalah membutuhkan daftar seluruh anggota populasi, biaya transportasi besar. b. Sampel random sistematik Sistematic Random Sampling Proses pengambilan sampel, setia urutan dari titik awal yang dipilih secara random. Keuntungan dari pengambilan sampel secara random sistematik adalah perencanaan dan penggunaannya mudah dan sampel tersebar di daerah populasi. Namun kerugiannya membutuhkan daftar populasi . c. Sampel random berstrata Stratified Random Sampling Populasi dibagi strata- strata sub populasi, kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling, maupun secara sistematik random sampling. Keuntungan dari pengambilan sampel secara random berstrata ini adalah taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat. Namun memiliki kerugian yaitu diperlukannya daftar populasi setiap strata. d. Sampel random berkelompok Chaster Sampling Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok Cluster. Tiap item individu di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Keuntungan dari pengambilan sampel random berkelompok adalah tidak memerlukan daftar populasi dan kerugiannya adalah prosedur yang sedikit sulit untuk dikerjakan. e. Sampel bertingkat Multi Stage Sampling Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih. Mempunyai keuntungan yaitu transportasi yang dikeluarkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedikit. Namun kerugian yaitu prosedur sulit, prosedur pemgambilan sampel memerlukan perencanaan yang lebih cermat. 2. Non Probability Sample Selected Sample: Pemilihan sampel tidak secara random. Cara ini digunakan bila biaya sangat sedikit, hasil yang diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yang tinggi. Ada 3 cara yang dikenal: a. Pusposive Sampling: Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitian saja yang menganggap unsur- unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil. b. Accidental Sampling: Sampel siambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel yang dikehendaki tidak berdasarkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan sementara. c. Quota Sampling: Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana penelitian akan dilakukan. 3. Investigatif Sampel: Pemilihan sampel diambil secara acak dan dilihat dari nomor registrasi yang berbeda untuk setiap sampel serta peminatan masyarakat yang cukup tinggi terhadap produk tersebut. 25 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN