Kurma Phoenix dactylifera TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta e. mudah dilarutkan f. menunjukkan sifat-sifat antimikroba pada jenjang pH bahan pangan yang diawetkan g. aman dalam jumlah yang diperlukan h. mudah ditentukan dengan analisis kimia i. tidak menghambat enzim-enzim pencernaan j. tidak mengalami dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu senyawa kompleks yang bersifat lebih toksik k. mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan l. mempunyai spektra antimikrobia yang luas, meliputi macam-macam pembusukan oleh mikrobia yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan Cahyadi, 2008.

2.3 Kurma Phoenix dactylifera

Kurma merupakan kebutuhan utama dan menjadi salah satu sektor ekonomi di Timur Tengah. Karena sejarah pembudidayaannya sudah lama sekali, asal-usulnya yang pasti tidak diketahui, namun diduga pohon ini berasal dari oasis padang pasir di Afrika Utara. Kurma Phoenix dactylifera atau dalam bahasa Arab biasa disebut tamr tergolong dalam kerajaan plantae, divisi magnoliophyta, Kelas liliopsida, ordo arecales, keluarga arecaceae, genus phoenix, dan spesies Phoenix dactylifera FAO, 2004. Terdapat empat tahap dalam pematangan buah kurma yaitu tahap kimri, tahap khalal, tahap rutab, dan tahap tamr Aji, 2009. Buah kurma, juga dikisahkan dalam Al- Quran Surat Maryam ketika akan melahirkan nabi Isa a.s “Maka Jibril menyeru ke arahnya dari tempat yang rendah: Janganlah kamu takutbermuram durja, sesungguhnya Tuhanmu menjadikan anak sungai di bawahmu dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon tersebut akan menggugurkan buah yang masak kepadamu. Al-Quran; Surah Maryam ayat 24-25. Berdasarkan kisah tersebut dapat dianalisis makna tersirat di dalamnya, bahwa mengonsumsi kurma sangat baik untuk tubuh bahkan dianjurkan oleh agama islam. Kadar gula pada kurma sangat tinggi, yaitu mencapai 50-57. Kadar gulanya yang tinggi sangat baik bila dijadikan sebagai sumber energi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tubuh. Gula ini diperoleh dari penyerapan makanan utama karbohidrat oleh mukosa usus halus. Gula banyak terdapat dalam plasma darah yang juga menjaga keseimbangan hematokrit darah. Pada plasma darah glukosa berbentuk glukosa-6- fosfat dan glukosa-1-fosfat Lehninger, 1980. Buah kurma kaya dengan protein, serat, glukosa, dan vitamin A - karoten, vitamin B1 tiamin, vitamin B2 riboflafin, vitamin C asam askorbat, biotin, niasin, dan asam folat, juga terdapat zat mineral seperti besi, kalsium, sodium, dan potassium. Selain itu kadar protein pada buah kurma sekitar 1,8-2, kadar glukosa sekitar 50-57, dan kadar serat 2-4 Aji, 2009. Biji kurma juga mengandung sejumlah senyawa fenolik seperti hidroksitiroson, dan tirosol, senyawa sterol seperti k olesterol, stigmasterol, dan -sitosterol, selain itu juga terdapat se nyawa tokoferol seperti α-tokoferol, δ-tokoferol, dan -tokoferol Aji, 2009. Unsur makanan yang paling cepat untuk dicerna dan paling cepat masuk ke dalam darah adalah zat gula, khususnya yang mengandung monosakarida sukrosa dan disakarida glukosa karena tubuh manusia dapat dengan mudah dan cepat menyerapzat tersebut dalam waktu beberapa detik saja. Terlebih apabila lambung dan usus-usus sedang dalam keadaan kosong sebagaimana kondisi orang yang berpuasa. Kurma memiliki kadar gula yang tinggi semi-kering kurang lebih 60 setelah panen dan kadar air yang rendah kadar air pada kurma dari 81,33- 81,77 mengalami penurunan menjadi 15 setelah panen. Hal inilah yang membuat kurma itu tahan terhadap pembusukan mikroba setelah panen Tafti, 2006. Berdasarkan kadar air, kurma dapat dibagi menjadi tiga macam yakni kurma lunak soft dengan kadar 18-22 ; setengah kering semi-dry dengan kadar 11-15 ; dan kering dry 7-9 Biglari, 2009.

2.4 Boraks