UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2. Uji Kualitatif
Berikut adalah data hasil identifikasi boraks pada sampel kurma secara kualitatif, yaitu dengan pengujian uji nyala api, uji warna dengan menggunakan
kurkumin cair, dan uji warna dengan menggunakan kertas kurkumin.
Tabel 4.1. Hasil identifikasi boraks pada sampel kurma secara kualitatif Sampel
Kurma Uji nyala api
Uji warna dengan kurkumin +
methanol Uji warna dengan
kertas kurkumin A
- +
+ B
- -
- C
- +
+ D
- -
+ E
- -
- F
- -
+ G
- +
+ H
- +
+ I
- -
- J
- -
+ K
- +
+ L
- +
+ M
- -
- Abu F
- -
+ Abu G
- +
+ Abu H
- +
+ Abu I
- -
+ Abu J
- +
+ Abu K
- +
+ ThamrA
- -
- ThamrB
- -
- ThamrC
- -
-
Catatan: tanda + = positif mengandung boraks; tanda –= tidak terdeteksi mengandung boraks
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1. Uji Nyala Api Hasil uji nyala api menunjukkan bahwa sampel kurma tidak mengandung
boraks. Data pengujian hasil uji kualitatif kurma dapat dilihat pada tabel 4.1 di atas. Uji nyala api dilakukan pada kontrol positif dan sampel. Sampel yang
mengandung boraks akan menunjukkan nyala hijau yang disebabkan oleh terbentuknya metil borat BOCH
3
atau etil borat BOC
2
H
5 3
Vogel, 1985. Reaksi yang terjadi seperti berikut:
H
3
BO
3
+ 3CH
3
OH BOCH
3 3
h
+ 3H
2
O Pada kontrol positif berupa serbuk boraks menunjukkan hasil yang positif
dengan adanya nyala hijau, namun pada larutan boraks 1000 ppm dan 100 ppm tidak dapat diamati nyala hijau. Hasil dari sampel uji pun yang diperoleh negatif
dimana nyala hijau juga tidak terlihat. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel uji yang tidak terdapat
nyala hijau bukan berarti tidak mengandung boraks. Hal ini disebabkan kadar boraks yang terlalu sedikit pada sampel, sehingga nyala hijau tidak terlalu nyata
saat diamati. Nyala hijau yang nyata diperoleh dari reaksi boraks dengan alkohol yang terbakar, namun jika jumlah yang sangat kecil maka nyala hijau tidak terlalu
dapat diamati. Dugaan inilah yang mengakibatkan hampir pada semua sampel yang diujikan tidak teramati secara cermat nyala hijau dari boraks tersebut.
4.2.2. Uji Kurkumin Cair FFSAI, 2012 Dari hasil uji menunjukkan bahwa beberapa sampel teridentifikasi adanya
boraks, yang diamati dari perubahan warna residu yang berwarna merah cherry berubah menjadi warna hijau dengan penambahan uap ammonia. Kurkumin
merupakan zat warna alam, selain digunakan untuk pewarna makanan dan kosmetik, juga dapat digunakan sebagai penunjuk adanya boraks pada makanan.
Oleh asam kuat, boraks terurai dari ikatan-ikatannya menjadi asam borat dan diikat oleh kurkumin membentuk kompleks warna rosa yang sering disebut kelat
rosasianin atau senyawa Boron Cyano Kurkumin Kompleks yaitu suatu zat yang berwarna merah. Data pengujian hasil identifikasi boraks secara kualitatif tiap
sampel dapat dilihat pada tabel 4.1. Dari pengujian 13 sampel kurma, diperoleh 6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sampel teridentifikasi adanya boraks. Gambar dari proses perubahan warna saat identifikasi boraks menggunakan kurkumin cair dapat dilihat pada lampiran 3.
4.2.3. Uji Kertas Kunyit Dalam percobaan ini diperoleh hasil bahwa kertas kunyit dapat mendeteksi
adanya boraks pada sampel kurma yang diuji coba. Warna jingga atau warna coklat-kemerahan yang dihasilkan pada kertas dan dapat dibedakan dengan kertas
kunyit blanko yang berwarna kuning. Kertas kurkumin blanko berwana kuning yang berasal dari kurma thamra digunakan sebagai kontrol negatif sedangkan
kertas kurkumin yang berwarna merah bata sebagai kontrol positif identifikasi adanya boraks. Diperoleh kesimpulan sementara yaitu 9 sampel yang
teridentifikasi adanya boraks dengan menggunakan uji kertas kunyit mempunyai
konsentrasi boraks lebih dari 20 µgml.
Kurkumin akan memberikan warna coklat-kemerahan pada suasana alkali, sedangkan pada suasana asam memberikan warna kuning terang. Berdasarkan hal
tersebut, penggunaan asam klorida 5 N dalam analisis kualitatif selain bertujuan untuk melepaskan boraks dari ikatannya dan membentuk kompleks kelat
rosasianin yang berwarna merah, juga bertujuan untuk mencegah perubahan warna dari kertas kurkumin itu sendiri.
4.3. Uji Kuantitatif