Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Administrasi Negara

demi terciptanya tujuan nasional, dan terlaksananya tugas negara, sebagaimana ditetapkan dalam konstitusi masing-masing negara. 12 Sebagai suatu sistem administrasi negara terdiri dari berbagai subsistem, antara lain tugas, fungsi, organisasi, kepegawaian, keuangan, material dan lain-lain. Selanjutnya administrasi negara bersama-sama dengan sistem-sistem lain seperti sistem politik, sistem pemerintahan dan sistem hukum tata negara, merupakan subsistem dari sebuah sistem nasional suatu negara. 13 Salah satu cara yang ampuh untuk memberantas korupsi adalah mengembangkan tata pengelolaan keuangan yang sehat, serta sistem akunting yang efisien dan terjadwal, yang dikombinasi denga sistem pengawasan profesional terjadwal oleh auditor intern dan auditor independen. Untuk mewujudkan semua ini, dukungan pimpinan tertinggi dan kemauan politik untuk menegakkan pengawasan yang kuat sangat diperlukan baik di sektor publik maupun di sektor swasta. Salah satu dari tujuan sistem pengelolaan keuangan yang baik dalam penyelenggaraan negara adalah memberantas dan menyingkapkan kejahatan yang dilakukan oleh pekerja otak di dalam organisasi. 12 Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja InstasiPemerintah Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2000 Hal.21 13 Inu Kencana Syafiie, Alquran Dan Ilmu Politik Jakarta : Rineka Cipta, 1996 hal. 158- 159 Sistem administrasi yang buruk, terpisah-pisah, tidak taat jadwal, dan pendekatan yang kacau balau pada pengelolaan keuangan membuka peluang untuk penyelewengan. Sistem seperti ini juga dapat digunakan untuk menyelubungi penyelewengan. Pada umumnya sistem pengelolaan administrasi yang baik dapat menyingkapkan dan membantu identifikasi praktik KKN dan pelakunya dengan cara sebagai berikut : a. Menghasilkan informasi yang benar untuk berbagai lembaga anti-korupsi. b. Memaksa semua kegiatan pemerintahan dan penyiapan laporan keuagan menggunakan pendekatan disiplin dan tepat waktu. c. Mendorong pengembangan kontrol intern yang kuat d. Memperlancar audit. Audit profesional dan tepat waktu secara intern yang terfokus pada bidang-bidang beresiko tinggi. 14 Meskipun diketahui bahwa penyelenggaraan negara dilakukan oleh beberapa lembaga negara, tetapi aspek penting penyelenggaraan negara terletak pada aspek pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan Indonesia, Presiden memiliki dua kedudukan, sebagai salah satu organ negara yang bertindak untuk dan atas nama negara, dan sebagai penyelenggara negara atau sebagai administrasi negara. Sebagai administrasi negara, pemerintah diberi wewenang baik berdasarkan atribusi, delegasi, 14 Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja InstasiPemerintah. Hal. 30 ataupun mandat untuk melakukan pembangunan dalam rangka merealisir tujuan- tujuan negara yang telah ditetapkan oleh MPR. Dalam melaksanakan pembagunan,pemerintah berwenang untuk melakukan pengaturan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Penyelenggaraan pemerintahan tidak selalu berjalan sebagaimana yang telah ditentukan oleh aturan yang ada. Bahkan sering terjadi penyelenggaraan pemerintah ini menimbulkan kerugian bagi rakyat baik akibat penyalahgunaan wewenang maupun tindakan sewenang-wenang. Perbuatan pemerintah yang sewenang-wenang terjadi apabila terpenuhi unsur-unsur : penguasa yang berbuat secara yuridis memiliki kewenangan untuk berbuat ada peraturan dasarnya , dalam mempertimbangkan yang terkait dalam keputusan yang dibuat oleh pemerintah, unsur kepentingan umum kurang diperhatikan, perbuatan tersebut menimbulkan kerugian konkret bagi pihak tertentu. Dampak lain dari penyelenggaraan pemerintahan seperti ini adalah tidak terselenggaranya pembagunan dengan baik dan tidak terlaksananya pengaturan dan pelayanan terhadap masyarakat sebagaimana mestinya. Keadaan ini menunjukkan penyelenggaraan pemerintahan belum berjalan dengan baik. 15 Upaya–upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintah adalah antara lain dengan mengeffektifkan pengawasan baik melalui 15 Krisna Harahap, Pemberantasan Korupsi Di Indonesia Jalan Tiada Ujung Bandung : PT.Grafiti, 2009 Hal. 13 pengawasan lembaga peradilan,pengawasan dari masyarakat. Disamping itu juga dengan menerapkan asas-asas umum pemerintahan yang baik. Dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi negara melalui : a. Penataan kembali fungsi-fungsi kelembagaan pemerintah agar dapat berfungsi secara lebih memadai, efektif, dengan stuktur lebih proporsional dan responsif b. Peningkatan efektivitas dan efisiensi ketatalaksanaan da prosedur pada semua tingkat dan lini pemerintahan. c. Penataan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparatur agar lebih profesional sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. d. Peningkatan kesehteraan pegawai dan pemberlakuan sistem karir berdasarkan prestasi. e. Optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan arsip negara dalam pengelolaan tugas dan fungsi negara. 16 Keunggulan SDM para aparat yang mendapatkan amanat untuk melaksanakan tugas pelayanan administrasi negara menurut pandangan Islam tugas atau pekerjaan administratif, adalah kewajiban dan tanggung jawab. Karena itu Islam menetapkan persyaratan khusus bagi setiap aparat, yaitu keahlian teknis administrasi tertentu, ketetapan seseorang yang diangkat untuk menjalankan tugas di daerah-daerah dan di 16 Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja InstasiPemerintah. Hal. 60 lapangan administrasi negara dan di dalam aparat pemerintahan yang lain didasarkan pada kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, adil, ikhlas, dan taat kepada perundang-undangan negara. 17 Kerusakan sistem administrasi yang terjadi di seluruh dunia saat ini mengakibatkan jatuhnya martabat negara yang jatuh di tangan sistem administrasi negara dan sistem politik sewenang-wenang, sehingga tidak mampu dan tidak berahasil mengatasi berbagai problem penyelewengan yang dilakukan oleh para penguasa dan pejabatnya, apalagi mengikis segala kerusakan sampai ke akar-akanya, guna menyelamatkan kekayaan negara dan kekayaan individu rakyat dari keserakahan orang yang hendak berbuat korupsi. Atas dasar hukum-hukum tersebut Islam mengatasi masalah kerusakan administrasi negara dengan jalan mewujudkan sistem pengawasan diri pribadi di kalangan para pejabat aparat, sebab orang yang benar-benar muslim ia tidak akan berbuat korupsi, tidak akan menerima suap, tidak mau mencuri, tidak mau berkhianat, tidak mau berbuat dzalim dan tidak mau menipu. Karena Allah selalu mengawasi dirinya dan menuntut pertanggungjawaban atas setiap kejahatan, yang kecil maupun yang besar, satu kenyataan yang tidak dapat diragukan lagi, jika seorang penguasa atau pejabat tidak memiliki sifat takwa kepada Allah SWT serta tidak takut kepada 17 Ibid.Hal. 65 pengawas-Nya secara lahir batin, maka penguasa itu atau pejabat atau aparat yang demikian pasti bersikap menindas rakyat dan bertindak sewenang-wenang. 18 18 http:www.hayatulislam.netadministrasi-negara-islam-menjamin-kesejahteraan-rakyat.html. 28 Juli 2010, Pkl.08.00 Wib

BAB IV PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH DARI

KORUPSI KOLUSI DAN NEPOTISME A. Asas –Asas Umum Penyelenggaraan Negara Penyelenggaraan negara yang bersih adalah penyelenggara negara yang mentaati asas-asas umum penyelenggaraan negara dan bebas dari praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme serta perbuatan tercela lainnya. Asas umum Pemerintahan negara yang baik adalah asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatuhan dan norma hukum, untuk mewujudkan penyelenggara negara yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Asas umum penyelenggara negara meliputi : 1 1 Asas kepastian hukum yakni, asas dalam negara hukum mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara. 2 Asas tertib penyelenggara negara yakni, asas yang menajadi landasan keteraturan,keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara negara. 3 Asas kepentingan umum yakni, asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif. 4 Asas keterbukaan yakni, asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar,jujur, dan tidak diskriminatif tentang 1 Undang – Undang Otonomi Daerah 1999. Hal 147 48 penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi,golongan, dan rahasia negara. 5 Asas proporsionalitas yakni, asas yang mengutamakan keseimbang antara hak dan kewajiban penyelenggara negara. 6 Asas profesionalitas yakni, asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7 Asas akuntabilitas yakni, asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku

B. Hak dan Kewajiban setiap penyelenggara negara

Pengaturan tentang peran serta masyarakat dalam undang-undang ini dimaksud untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka mewujudkan penyelenggraan negara yang bersih dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme. Dengan hak dan kewajiban yang dimiliki, masyarakat diharapkan dapat lebih bergairah melaksanakan negara,dengan tetap mentaati rambu-rambu hukum yang berlaku. Hak, kewajiban setiap penyelenggara negara adalah : menerima gaji, tunjangan dan fasilitas, menggunakan hak jawab atas teguran serta kritik, menyampaikan pendapat di muka umum sesuai wewenang, dan hak lain sesuai