secara penuh. Selain itu tujuan pengelolaan tenaga kerja adalah meningkatnya produktivitas
25
. Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu usaha untuk
mendukung pencapaian tujuan perusahaan agar lebih cepat tercapai seperti yang telah direncananakan perusahaan sebeklumnya, dan dengan
meningkatnya kemampuan atau keterampilan para karyawan, dapat meningkatkan produktivitas kerja para karyawan, produktivitas kerja karyawan
meningkat, berarti organisasi yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan.
26
4. Metode Pelatihan
Metode pelatihan yang dapat digunakan masing-masing memiliki
kekhususan dalam efektifitasnya untuk mencapai sasaran tertentu. Metode
pemilihan ini harus dilakukan dengan menggunakan ukuran tertentu seperti materi yang disajikan, tujuan yang dicapai, peserta dan fasilitas yang tersedia.
Metode yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan dan yang dapat dikembangkan oleh suatu
perusahaan.bahkan beberapa pendekatan yang menggunakan sedikit prinsip belajar seperi ceramah adalah alat beharga karena dapat memenuhi
keperluan untuk tukar menukar keahlian atau pengalaman. Ada beberapa metode yang dapat diberikan kepada karyawan antara lain
27
: a.
Metode belajar dikelas ceramah dan Presentasi video
25
T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, Yogyakarta ; BPFE 1999,cet Ke-5 h.215
26
Soekidjo Notoatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta ; Rineka Cipta, 2003,cet Ke-3 h. 31
27
Ibid, h.37-39
Metode ini cukup efektif untuk jumlah peserta yang banyak, karena dengan metode ceramah, jumlah peserta yang besar tidak
menjadi masalah asalkan ruangannya cukup dan pengeras suaranya baik. Metode ini lebih mengandalkan komunikasi daripada memberi model.
b. Pelatihan ditempat kerja On The Job Training
Yang dimaksud dengan on the job training adalah pelatihan yang dilakukan ditempat kerja para karyawan sendiri, yang diberikan oleh
instuktur khusus yang sudah berpengalaman. Dengan kata lain, karyawan itu dituntut untuk menguasai pekerjaannya sendiri. Metode ini
merupakan metode yang paling banyak digunakan, dimana karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang pelatih
yang berpengalaman. c.
Unjuk kerja Demonstration Metode pelatihan unjuk kerja paling sering dilakukan dalam melatih
seseorang mengetik apakah dengan mesin tik atau dengan komputer. Instruktur menunjukan dan memperagakan didepan peserta serta
menjelaskan cara pengoperasian mesintik atau komputer. Kunci pelatihan unjuk kerja ini adalah mengutamakan kemahiran dalam
mengerjakan suatu pekerjaan yang langsung dicoba sendiri. d.
Simulasi Simulasi digunakan untuk menerjemahkan suatu keadaan atau
peristiwa benda, yang mirip dengan keadaan atau peristiwa, benda yang
asli. Simulasi ini dapat juga digunakan untuk mempermudah pelaksanaan pelatihan.
e. Sistem magang Apprenticeship
Metode pelatihan dengan sistem magang digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan skill. Magang diperlukan
agar peserta mendapakan pengalaman langsung pada situasi dan kondisi yang sebenarnya, serta tahu seluk beluk pekerjaan itu, baik tantangan,
hambatan dan prospeknya. Diharapkan setelah magang dapat melakukan sendiri ditempat masing-masing.
f. Pelatihan vestibul
Agar pembelajaran tidak mengganggu operasional rutin, beberapa perusahaan menggunakan pelatihan vestibule. Pelatihan vestibul
merupakan pelatihan yang memberikan materi keterampilan khusus kepada para peserta yang dilakukan dengan alat palsu.
g. Bermain peran Role playing
Metode pelatihan bernmain peran dilakukan dengan meminta para peserta berperan seolah-olah sebagai pelaku. Hal ini membuat
suasana pelatihan sangat semarak, disamping peserta dapat menghayati isi kandungan materi pelatihan yang ditawarkan.
h. Telaah kasus
Metode telaah kasus atau studi kasus biasanya dipakai dalam pelatihan karyawan manajerial. Kasus yang dihadirkan biasanya kasus yang
benar-benar terjadi faktual apakah itu didalam organisasi sendiri,
maupun organisasi lain. Melalui bedah kasus ini, diharapkan kemampuan karyawan manajerial dalam memecahkan persoalan dan mengambil
keputusan dapat lebih tajam. i.
Pelatihan laboratorium Pelatihan laboratorium ini dilakukan jika seluruh peralalan
laboratoriumnya lengkap. Melalui peralatan laborastorium, peserta dibawa kedalam situasi yang dapat menyaksikan dan mencobanya
sendiri. Dengan metode ini diharapkan hasil pelatihan lebih terasa.
5. Langkah-langkah Pelatihan dan Pengembangan