Uji validitas Penemuan dan Pembahasan 1. Uji Kualitas Data

f. Deskripsi responden berdasarkan latar belakang pendidikan Karakteristik responden berdasarkan latar belakang pendidikan dapat dilihat pada tabel frekuensi dibawah ini. Tabel 4.7 Deskripsi Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Akuntansi dan audit Manajemen Total 61 1 62 98.4 1.6 100.0 98.4 1.6 100.0 98.4 100.0 Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi dan audit lebih banyak sebesar 98,4 atau 61 responden, sedangkan sisanya berpendidikan manajemen sebesar 1,6 atau 1 responden.

B. Penemuan dan Pembahasan 1. Uji Kualitas Data

a. Uji validitas

Uji validitas dari instrumen penelitian dilakukan dengan teknik pearson correlation dengan menghitung angka pada kolom corrected item-total correlation atau r hitung dari nilai jawaban responden untuk tiap butir pernyataan, kemudian dibandingkan dengan angka pada tabel r product moment atau r tabel. Setiap butir pernyataan dikatakan valid bila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Sebelum kuisioner disebar ke 103 responden, peneliti melakukan try out terhadap 16 responden dengan taraf signifikan a 5 maka didapat r hitung sebesar 0.497. Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Auditor Judgment Variabel X 1 Variabel R Hitung R Tabel Kesimpulan Auditor judgment 1 Auditor judgment 2 Auditor judgment 3 Auditor judgment 4 Auditor judgment 5 .571 .237 .690 .674 .594 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 Valid Tidak valid Valid Valid Valid Auditor judgment 6 Auditor judgment 7 Auditor judgment 8 Auditor judgment 9 Auditor judgment 10 Auditor judgment 11 .639 .517 .517 .609 .710 .834 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Auditor judgment 12 Auditor judgment 13 Auditor judgment 14 Auditor judgment 15 Auditor judgment 16 Auditor judgment 17 Auditor judgment 18 .390 .521 .553 .834 -.239 .698 .537 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan hasil uji validitas auditor judgment diperoleh hasil, terdapat 15 item pernyataan yang valid dan 3 item pernyataan yang tidak valid dikarekan r hitung kurang dari r tabel, pernyataan tersebut antara lain pernyataan auditor judgment 2 dengan nilai r hitung .237, pernyataan auditor judgment 12 dengan nilai r hitung .390 dan pernyataan auditor judgment 16 dengan nilai r hitung -.239. Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Risiko Audit Variabel X 2 Variabel R Hitung R Tabel Kesimpulan Risiko audit 1 Risiko audit 2 Risiko audit 3 Risiko audit 4 Risiko audit 5 Risiko audit 6 Risiko audit 7 .573 .514 .430 .534 .202 .687 .125 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 Valid Valid Tidak valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa tidak seluruh butir pernyataan valid, karena terdapat 3 butir pernyataan yang memiliki angka r hitung kurang dari .497, diantaranya risiko audit 3 dengan nilai r hitung .430, pernyataan risiko audit 5 dengan nilai r hitung .202 dan pernyataan risiko audit 7 dengan nilai r hitung .125. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Audit Sampling Variabel Y Variabel R Hitung R Tabel Kesimpulan Audit sampling 1 Audit sampling 2 Audit sampling 3 Audit sampling 4 Audit sampling 5 Audit sampling 6 Audit sampling 7 Audit sampling 8 Audit sampling 9 Audit sampling 10 .537 .684 .224 .351 .699 .287 .704 .770 .486 .091 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan hasil uji validitas audit sampling diperoleh hasil, terdapat 5 item pernyataan yang valid dan 5 item pernyataan yang tidak valid dikarekan r hitung kurang dari r tabel, pernyataan tersebut antara lain audit sampling 3 dengan nilai r hitung .224, pernyataan audit sampling 4 dengan nilai r hitung .351, pernyataan audit sampling 6 dengan nilai r hitung .287, pernyataan audit sampling 9 dengan nilai r hitung .486 dan pernyataan audit sampling 10 dengan nilai r hitung .091. b. Uji reliabilitas Instrument yang reliabel berarti instrument tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach alpha 0,60. Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Croanbach’s Alpha N of Item Kesimpulan 1 2 3 Auditor judgment X 1 Risiko audit X 2 Audit sampling Y .887 .712 .787 18 7 10 Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas menunjukkan bahwa instrument untuk setiap variabel penelitian adalah reliabel, karena nilai croanbach’s alpha mempunyai nilai diatas 0.60. variabel auditor judgment memiliki nilai a hitung .887 0.60, variabel risiko audit memiliki nilai a hitung .712 0.60, dan variabel audit sampling memiliki nilai a hitung .787 0.60. Hasil tesebut mengindikasikan bahwa instrumen penelitian ini akan menghasilkan data yang sama walaupun digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas, ada beberapa pernyataan yang tidak valid dari keseluruhan pengujian validitas diantaranya pernyataan 2, 12 dan 16 pada variabel auditor judgment, pernyataan 3, 5 dan 7 pada varibel risiko audit dan pernyataan 3,4,6,9, dan 10 pada variabel audit sampling, walaupun demikian variabel auditor judgment, risiko audit dan audit sampling memiliki nilai reabilitas yang cukup tinggi, sehingga peneliti masih tetap menggunakan butir pernyataan tersebut dengan memperbaiki kalimat pada butir item pernyataan kecuali butir pernyataan 16 pada variabel auditor judgment dengan nilai -.239 dan butir penyataan pada variabel audit sampling dengan nilai .091, peneliti menghilangkan karena nilai validitas yang sangat jauh dari batas nilai validitas yang diharapkan dan peneliti menguji kembali terhadap responden yang sama pada lokasi yang berbeda dengan menghasilkan butir pernyataan yang valid secara keseluruhan dengan nilai r hitung di atas nilai r tabel sebesar 0.244. lihat lampiran 4 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji variabel independen yaitu auditor judgment dan risiko audit, dan variabel dependen yaitu audit sampling dalam sebuah model regresi berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, normalitas data ditentukan dengan normal P-P Plot . Hasil uji normalitas data menggunakan program SPSS 12 dapat dilihat pada gambar sebagai berikut Gambar 4.1 Uji Normalitas P-Plot Grafik diatas memperlihatkan hasil dari uji normalitas dengan menggunakan normality probability plot bahwa distribusi dari titik-titik data variabel penelitian menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Jadi data pada keseluruhan variabel dapat dikatakan berdistribusi normal atau sudah memenuhi asumsi normalitas. b. Uji heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas digambarkan pada grafik scatterplot untuk menguji variabel independen yaitu auditor judgment dan risiko audit, dan variabel dependen yaitu audit sampling Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan grafik scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola, baik atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi berganda, sehingga model regresi dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian ini memenuhi asumsi homoskedastisitas. c. Uji multikolinearitas Deteksi terhadap multikolinearitas dapat dilihat dari variance inflation factor VIF dan tolerance TOL. Pada tabel 4.12 dibawah ini: Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Auditor Judgment Risiko Audit .638 .638 1.567 1.567 a. Dependent Variable: Audit Sampling Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai varian inflation factor VIP tidak lebih dari 10, dapat disimpulkan hasil tersebut mengindikasikan tidak terdapat gejala multikolinearitas terhadap variabel penelitian. Sehingga model regresi berganda dapat digunakan dalam penelitian. 3. Uji Hipotesis a. Uji statistik t uji parsial Untuk mengetahui pengaruh varibel independent secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai t dan p value sig yang dapat dideteksi dari output SPSS pada tabel coefficients. Dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis tiap variabel independent adalah sebagai berikut : 1 Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau sig 0,05 dan nilai t lebih besar dari nilai 2 atau t 2, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan variabel independent secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen 2 Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau sig 0,05 dan nilai t lebih kecil dari nilai 2 atau t 2, maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak signifikan variabel independent secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Tabel 4.13 Hasil Uji t Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant Auditor Judgment Risiko Audit 2.733 .330 .270 6.049 .105 .200 .426 .183 .452 3.145 1.353 .653 .003 .181 a. Dependent Variable: Audit Sampling Sumber: Data primer yang diolah Hipotesis dan hasil analisis SPSS 12 untuk varibel auditor judgment dan risiko audit dijabarkan sebagai berikut: 1 Auditor judgment berpengaruh signifikan terhadap audit sampling Hipotesis yang diuji untuk variabel auditor judgment X 1 dirumuskan sebagai berikut: Ha 1 : Auditor judgment berpengaruh signifikan terhadap audit sampling Ho 1 : Auditor judgment tidak berpengaruh signifikan terhadap audit sampling Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.13 dapat diidentifikasi bahwa variabel auditor judgment memiliki nilai t sebesar 3.145 dengan nilai probabilitas sig 0,003, ini berarti nilai t lebih besar dari 2 atau t 2 dan nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,003 0,05. Maka, terdapat pengaruh yang signifikan antara auditor judgment terhadap audit sampling sebesar 0,426 atau 42,6 Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dalam sampling non statistik, auditor memilih sampel dan mengevaluasi hasil audit berdasarkan auditor judgment dan karena penggunaan sampling non statistik sangat mengandalkan pada auditor judgment, maka auditor harus memiliki dasar fundamental dalam menetapkan judgment. Ponemon dan Wendell, 1995. Dengan pengetahuan yang memadai, pengalaman yang cukup dan kompleksitas tugas yang dihadapi, maka penggunaan sampling non statistik menghasilkan kesimpulan yang diandalkan. Huakanala dan Shinneke, 2004. 2 Risiko audit berpengaruh signifikan terhadap audit sampling Hipotesis yang diuji untuk variabel risiko audit X 2 dirumuskan sebagai berikut: Ha 2 : Risiko audit berpengaruh signifikan terhadap audit sampling Ho 2 : Risiko audit tidak berpengaruh signifikan terhadap audit sampling Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.13 dapat diidentifikasi bahwa variabel risiko audit memiliki nilai t sebesar 1.353 dengan nilai probabilitas sig 0,181, ini berarti nilai t lebih kecil dari 2 atau t 2 dan nilai probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,181 0,05. Maka, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara risiko audit terhadap audit sampling. Penelitian yang dilakukan oleh Surya Raharja 2005 menyatakan bahwa koefisien regresi untuk persepsi terhadap risiko audit adalah positif tetapi secara statistik tidak signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat signifikan 95 persepsi terhadap risiko audit tidak mempunyai pengaruh terhadap penggunaan metode sampling. Hasil yang tidak signifikan tersebut menunjukkan bahwa auditor tidak terpengaruh dengan risiko audit dalam menentukan pilihan metode sampling. Kemungkinan auditor belum menyadari kelebihan metode sampling statistik untuk memenuhi kebutuhan penggunaan bukti sampling untuk kepentingan pengadilan Hall et. al.,. 2002. Selanjutnya penelitian lain oleh Reni Rukmini 2008 yang menyatakan bahwa risiko audit mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja audit hal ini disebabkan banyak dan kompleknya data yang harus diperiksa auditor dan karena komponen yang berpengaruh terhadap risiko audit adalah adanya risiko bawaan seperti adanya hubungan istimewa, kerentanan tehadap froud serta unsur-unsur populasi, risiko informasi yang berkaitan dengan kesalahan atau penyalahgunaan informasi. b. Uji statistik F uji simultan Pengujian adanya pengaruh variabel independent secara simultan terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat nilai F yang dapat dideteksi dari output SPSS pada table ANOVA a . Dasar pengambilan keputusan uji simultan antara variabel X 1 dan X 2 terhadap variabel Y adalah sebagai berikut : 3 Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau sig 0,05 dan nilai F lebih besar dari nilai 4 atau F 4, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan variabel independent secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen 4 Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau sig 0,05 dan nilai F lebih kecil dari nilai 4 atau F 4, maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak signifikan variabel independent secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Tabel 4.14 Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of Squares Df Man Square F Sig. 1 Regression Residual Total 373.222 834.326 1207.548 2 59 61 186.611 14.141 13.196 .000a a. Predictors: Constant, Risiko Audit, Auditor Judgment b. Dependent Variable: Audit Sampling Sumber: Data primer yang diolah Hipotesis yang akan diuji untuk variabel auditor judgment X 1 dan risiko audit X 2 dirumuskan sebagai berikut: Ha 3 : Auditor judgment dan risiko audit secara bersama berpengaruh signifikan terhadap audit sampling Ho 3 : Auditor judgment dan risiko audit secara bersama tidak berpengaruh signifikan terhadap audit sampling Berdasarkan tabel 4.14, terlihat nilai F adalah 13.196 dengan probabilitas 0.000, karena probabilitas 0.000 jauh lebih kecil dari 0,05 dan nilai F 13.196 lebih besar dari 4, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi audit sampling. Atau bisa dikatakan auditor judgment dan risiko audit secara bersama berpengaruh signifikan terhadap audit sampling , maka Ha diterima. Penelitian yang dilakukan oleh Reni Rukmini 2008 diperoleh F sebesar 7.085 dengan nilai probabilitas sig 0.002, ini berarti pelaksanaan EDP audit dan risiko audit berpengaruh secara bersama terhadap kinerja audit. c. Uji R 2 koefisien determinasi Tabel 4.15 Uji R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of The Estimate 1 .556 a .309 .286 3.760 a. Predictors: Constant, Risiko Audit, Auditor Judgment Sumber : Data primer yang diolah Nilai koefisien determinan R square pada tabel model summary b sebesar 0.309 dan nilai koefisien determinan yang sudah disesuaikan adjusted R square sebesar 0.286, karena jumlah variabel independent tidak lebih dari dua, maka peneliti menggunakan koefisien determinasi R square dan bukan adjusted R square. Singgih Santoso 2000:167. Jadi, nilai yang dipakai adalah 0.309, jika disajikan dalam bentuk persentase 30,9, angka tersebut mempunyai maksud bahwa variabel auditor judgment dan risiko audit secara bersama dapat menjelaskan 30,6 terhadap variabel audit sampling dan sisanya 69,1 100-30,9 dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini. Standard error of estimate adalah sebesar 3,760, semakin kecil standar error of estimate maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen, namun dikarenakan nilai hasil uji secara simultan sebesar 30,9, maka itu dirasa kurang, sebab pada analisis sebelumnya diperoleh hasil auditor judgment memiliki pengaruh sebesar 42,6 terhadap audit sampling, sedangkan pada pengujian risiko audit terhadap audit sampling tidak memiliki pengaruh. Hal tersebutlah yang menyebabkan pengolahan data secara simultan hanya menunjukkan angka 30,9. Jika pengujian risiko audit memiliki pengaruh maka, dapat dipastikan analisis secara simultan bisa menunjukkan hasil yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan oleh Reni Rukmini 2008 menghasilkan R 2 19,1 dengan standar error of estimate 3.128, ini berarti pelaksanaan EDP audit dan risiko audit hanya dapat menjelaskan sebesar 19,1 terhadap kinerja audit. Penelitian lain oleh Surya Raharja 2005 menghasilkan R 2 23, ini berarti persepsi metode sampling statistik, persepsi risiko audit, time pressure dan pengalaman dapat menjelaskan 23 terhadap penggunaan metode sampling audit dan sisanya dipengaruhi oleh pertimbangan supervisi dan tipe audit. d. Analisis regresi berganda Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent terhadap varibel dependen dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4.16 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant Auditor Judgment Risiko Audit 2.733 .330 .270 6.049 .105 .200 .426 .183 .452 3.145 1.353 .653 .003 .181 a. Dependent Variable: Audit Sampling Sumber: Data primer yang diolah Hasil analisis tabel 4.16 diatas memperlihatkan bahwa nilai constant 2.733, auditor judgment 0.330 dan risiko audit 0.270 sehingga berdasarkan analisis regresi berganda diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 2.733 + 0.330 X1 + 0.270 X2 Hal ini mengindikasikan bahwa jika tidak ada variabel auditor judgment dan risiko audit, audit sampling bernilai 2.733. koefisien regresi 0.330 menyatakan bahwa setiap penambahan sejumlah auditor judgment akan meningkatkan audit sampling sebesar 0.330 dan koefisien regresi 0.270 menyatakan bahwa setiap penambahan sejumlah risiko audit akan meningkatkan audit sampling sebesar 0.270. BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan