Untuk mendapatkan data primer peneliti menggunakan teknik penyebaran angket atau kuisioner dengan menggunakan ukuran skala likert kepada auditor
yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. Kuisioner tersebut dari variabel bebas dan variabel terikat di dasarkan pada indikator yang disarikan dari buku,
literatur, dan teori lainnya tentang auditor judgment, risiko audit, dan audit sampling.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dapat di manfaatkan dalam suatu
penelitian.Rosady Ruslan, 2008. Menurut Jonathan Sarwono 2006:11 data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari
dan mengumpulkan. Data sekunder ini diperlukan sebagai landasan teori yang dikumpulkan dengan cara membaca literatur, buku akuntansi, majalah, surat
kabar, dan internet yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti
D. Metode Analisis Data
1. Deskriptif Data
Penyusunan skripsi menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan analisis regresi berganda untuk menganalisis
variabel independen X yaitu auditor judgment dan risiko audit terhadap
variabel dependen Y yaitu audit sampling.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut
Imam Ghozali, 2005:45 Kriteria pengambil keputusan untuk menentukan valid yakni jika nilai
r hitung sama dengan atau lebih besar dari nilai r tabel pada taraf signifikan 5 lima persen. Begitu juga sebaliknya, jika nilai r hitung
lebih kecil dari nilai r tabel maka data tidak valid. b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
menghitung besarnya cronbach alpha coeficcient a untuk masing-masing instrumen kuisioner yang akan diuji. Suatu variabel dikatakan reliable
jika memberikan nilai cronbach alpha coeficcient a lebih dari 0.60 Imam Ghozali, 2005:41.
3. Uji Asumsi Klasik a.
Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel dependen, varibel independent, atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat dideteksi
dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik Imam Ghojali, 2005:110
Menurut Singgih Santoso 2000:214 yang menjadi dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut :
1 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, 2
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas. b.
Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2005:85
Singgih Santoso
2000:210 menyatakan
untuk mendeteksi
heteroskedastisitas dapat melihat grafik scatterplot. Deteksinya dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana sumbu X adalah Y
yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual yang telah di studendized.
Dasar pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut : 1
Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, maka telah terjadi
heteroskedastisitas dan 2
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji multikoliniearitas
Salah satu asumsi model regresi linier adalah tidak adanya korelasi yang sempurna atau korelasi tidak sempurna tetapi relatif sangat tinggi
pada variabel-variabel bebasnya independen yang biasa disimbolkan dengan X
1
, X
2
, X
3
...Xn Husein Umar, 2008. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolinearitas
dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Suatu model regresi bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF
lebih kecil dari 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1 Imam Ghozali, 2005:91
4. Uji Hipotesis a.
Uji statistik t uji parsial Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara individual terhadap variabel dependen Imam Ghozali, 2005:84. Untuk mengetahui
ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen maka digunakan tingkat signifikansi
dengan syarat pengambilan keputusan adalah sebagai berikut ini: 1
Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau sig 0,05 dan nilai t lebih besar dari nilai 2 atau t 2, maka Ha
diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan variabel independent secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen 2
Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau sig 0,05 dan nilai t lebih kecil dari nilai 2 atau t 2, maka Ha
ditolak dan Ho diterima, artinya tidak signifikan variabel independent secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen b.
Uji statistik F uji simultan
Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama terhadap variabel independen Imam Ghozali, 2005:84. Untuk
mengetahui apakah variabel independen secara bersama mempengaruhi
variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 dengan syarat pengambilan keputusan sebagai berikut ini:
1 Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau
sig 0,05 dan nilai F lebih besar dari nilai 4 atau F 4, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan variabel independent
secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
2 Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau
sig 0,05 dan nilai F lebih kecil dari nilai 4 atau F 4, maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak signifikan variabel independent
secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
c. Uji R
2
koefisien determinan Uji koefisien determinan digunakan untuk menentukan seberapa besar
variabel independent dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinan antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel
dependent amat terbatas Imam Ghozali, 2005:83 d. Analisis regresi berganda
Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah metode regresi linier berganda, yaitu regresi yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen. Model ini digunakan karena penulis ingin mengetahui
tentang pengaruh variabel auditor judgment X
1
dan risiko audit X
2
terhadap audit sampling Y. Adapun rumus permasamaan regresi berganda secara statistik adalah
sebagai berikut : Y
: +
1
X
1
+
2
X
2
+ e Keterangan:
Y : Audit sampling,
: Konstanta
1 :
Koefisien auditor judgment
2 :
Koefisien risiko audit X
1
: Auditor judgment X
2
: Risiko Audit e
: Error
E. Operasional Variabel Penelitian