BAB III FENOMENA PELANGGARAN ANAK JALANAN
A. Pengertian Pelanggaran Anak
Anak adalah tunas, potensi dan generasi penerus cita-cita perjuanagn bangsa, oleh karena itu anak memiliki peran strategis bagi kelangsungan
eksistensi bangsa dan negara di masa depan. Agar setiap anak kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat
kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial, berakhlak mulia serta memperoleh
perlindungan untuk menjamin kesejahteraannya.
1
Anak jalanan itu harus diatasi, diambil dan dididik di tempatkan di sanggar atau sekolah keterampilan, apabila mereka sudah mempunyai
keahlian mereka bisa mencari uang tanpa harus kejalan.
2
Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah, masyarakat, orang tua dan keluarga serta lembaga negara berkewajiban serta bertanggung jawab
1
Agung Wahyono, Peradilan Anak di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 1993, hal 5
2
Hasil Wawancara dengan Drs. M.A. Budhy Prabowo, Msi, Kepala Bagian Data dan Pelaporan Sekertariat KPAI, Jakarta, 12 Maret 2010.
38
untuk memberikan perlindungan dan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-hak anak.
Karena semua anak mempunyai hak yang sama, tanpa melihat statusnya apakah anak lahir diluar nikah, anak jalanan, anak orang kaya,
anak orang miskin, anak yang sekolah atau tidak sekolah, semuanya mempunyai hak yang sama artinya hak dasar itu melekat pada diri seorang
anak. Dalam Undang-undang Perlindungan Anak pasal 13 menyebutkan eksploitasi ekonomi artinya anak memang tidak dibolehkan untuk bekerja
apakah itu dalam situasi yang berbahaya.
3
Negara dan Pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk: 1.
menghormati dan menjamin hak-hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik,
budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran, dan kondisi fisik danatau mentalnya.
2. memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam
penyelenggaraan perlindungan anak. Misalnya sekolah, lapangan bermain, lapangan olah raga, rumah ibadah, balai kesehatan,
3
Hasil Wawancara dengan Wilfun Afnan, S.Sos Staff Pusat Data dan Informasi Komnas Anak, Jakarta, 30 April 2010.
gedung kesenian, tempat rekreasi, ruang menyusui, tempat penitipan anak, dan rumah tahanan khusus anak.
3. menjamin perlindungan, pemeliharaan dan kesejahteraan anak
dan memperhatikan hak dan kewajiban orangtua atau wali atau orang lain yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak.
4. menjamin hak anak untuk mempergunakan haknya dalam
menyampaikan pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan anak.
Sementara itu, kewajiban dan tanggung jawab masyarakat berkaitan dengan usaha perlindungan anak ini adalah dilaksanakan melalui kegiatan
peran masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan anak. Kewajiban dan tanggung jawab orang tua dalam memberikan perlindungan kepada
anak adalah dengan cara mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak, menumbuhkembangkan anak sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minatnya, mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.
B. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Pelanggaran Hak Anak