hanya demi menyenangkan orang tua, bukan untuk memperoleh manfaat bagi dirinya dan masyarakat.
6
2. Hak-hak Anak
Hak-hak anak dalam Islam dimulai sejak anak dalam kandungan hingga mencapai kedewasaan secara fisik maupun psikis. Hak-hak
tersebut antara lain: 1.
Hak mendapatkan penjagaan dan pemeliharaan dalam kandungan maupun setelah lahir.
2. Hak mengetahiu nasab keturunan.
3. Hak menerima yang yang baik.
4. Hak mendapatkan ASI dari Ibu atau penggantinya.
5. Hak mendapatkan asuhan.
6. Hak mendapatkan harta warisan.
7. Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
8. Hak mendapatkan perlindungan hukum.
7
6
Ibid., h.141.
7
Mufidah, Haruskah Perempuan dan Anak di Korbankan? Panduan Pemula untuk Pendampingan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Malang: PSG
Publishing dan Pilar Media, 2006, hal. 63.
Dalam Syariat Islam, hak utama anak ketika masih dalam bentuk janin benih bayi dalam rahim adalah memperoleh penjagaan dan
pemeliharaan. Dimana hal ini dimaksudkan agar bayi yang akan lahir kelak terhindar dari jamahan orang-orang kafir dan orang-orang yang
tidak pernah bersyukur kepada Allah SWT, sementara orang tuanya pun akan terhindar pula dari berbagai macam kerugian, sebagaimana
dinyatakan dalam Firman Allah di dalam Surat Al-An’am ayat 140 :
☺ ⌧
Artinya : ”Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan lagi tidak mengetahui, dan mereka
mengharamkan apa yang Allah telah rezekikan kepada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allah.
Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk” Q.S. Al-An’am ayat 140.
Haram yang dimaksud disini adalah jika janin yang berada di dalam rahim, telah memiliki ruh ciptaan Allah di dalamnya.
8
Sementara itu, jika ada motivasi lain dalam melakukan pembunuhan terhadap janin, bayi atau
anak-anak, seperti lantaran takut menjadi miskin dengan bertambahnya anggota keluarga, maka Allah juga telah menerangkan kepada manusia,
bahwa Dialah yang akan memberi rezeki kepada semua mahluk yang ada di dunia ini.
Sedangkan jika pembunuhan itu dilakukan lantaran semata-mata kejahilan atau kebodohan, maka hal inipun termasuk kedalam perbuatan
atau pelanggaran tindak kejahatan yang menimbulkan dosa besar bagi para pelakunya.
9
Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Israa ayat 31:
⌧
8
Abdur Razak Husein, Hak Anak Dalam Islam, Jakarta: PT. Fikahati Aneska, 1992, h. 38.
9
Ibid.,h. 38.
Artinya: Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka
dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar Q.S. Al-Israa ayat 31 .
Allah Ta’ala berfirman bahwa harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia. Selain itu, Allah Ta’ala juga telah menyatakan bahwa
kekuasaannya sajalah yang menentukan penciptaannya, baik laki-laki maupun perempuan, kaya atau miskin, panjang atau pendek umur
mereka.
10
Sesungguhnya pada tiap-tiap perintah, larangan, kewajiban, pedoman dan petunjuk pada syariat islam, yang telah di tetapkan Allah
SWT yang mulia, telah menunjukkan betapa Islam sangat memperhatikan umatnya. Demikian juga perhatian beliau terhadap dunia anak-anak, juga
telah membuktikan bahwa Rasulallah sangat mengharapkan kelangsungan agama Islam yang akan terus bergema di tangan anak-anak, lantaran hak-
hak anak tersebut termasuk ke dalam salah satu kewajiban orang tua
10
Kariman Hamzah, Islam Berbicara Soal Anak, Jakarta: Gema Insani Press, 1991, Cet. Ke-1, h. 21.
terhadap anak yang telah di gariskan Islam.
11
Selanjutnya, anak-anak juga berhak mendapatkan pendidikan agama, moral dan akhlak. Hak-hak anak
tidak hanya terdapat pada orang tuanya atau didalam keluarga tapi juga pada masyarakat umum, terutama anak-anak yatim dan anak-anak yang
terlantar sebagai anak jalanan.
12
B. Perlindungan Anak Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak