Hak-Hak Anak Perlindungan Anak Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

1 Bertemu teratur setia hari, tinggal dan tidur dengan keluarganya. 2 Sekitar 4-6 jam bekerja di jalanan. 3 Masih bersekolah. 4 Pekerjaan: penjual koran, penyemir, pengamen, dan sebagainya. 5 Usia rata-rata di bawah 14 tahun. 18 Orang tua mengeksploitasi karena kondisi ekonomi yang sangt terpuruk. Serta tidak mempunyai konsep tentang hak anak, hampir semua keluarga miskin anggotanya dijadikan tenaga kerja termasuk anak-anak. Jadi, menset orang tua, anak itu dijadikan alat atau tulang punggung. Dengan itu semua orang tua tidak sadar karena itu telah menghancurkan masa depan anak, anak dididik dengan pola pola minta-minta, dengan ini anak sudah menjadi komunitas anak jalanan. 19

3. Hak-Hak Anak

18 Huraerah, Child., h. 88-92. 19 Hasil Wawancara dengan Drs. M.A. Budhy Prabowo, Msi, Kepala Bagian Data dan Pelaporan Sekertariat KPAI, Jakarta, 12 Maret 2010. Masalah perlindungan hukum dan hak bagi anak-anak merupakan salah satu sisi pendekatan untuk melindungi anak-anak Indonesia. Agar perlindungan hak-hak anak dapat dilakukan secara teratur, tertib dan bertanggungjawab maka diperlukan peraturan hukum yang selaras dengan perkembangan masyarakat Indonesia yang dijiwai sepenuhnya oleh Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Namun, usaha tersebut belum menunjukkan hasil yang memadai sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia. Keadaan ini di sebabkan situasi dan kondisi serta keterbatasan yang ada pada pemerintah, dan masyarakat sendiri belum memungkinkan untuk mengembangkan secara nyata ketentuan perundang-undangan yang telah ada. 20 Hak asasi anak telah diakui dan dilindungi sejak masih dalam kandungan. Sebagai negara peserta Konvensi tentang Hak Anak, negara Indonesia mempunyai kewajiban untuk melakukan berbagai upaya dalam perlindungan hak asasi manusia, diantaranya: 1. Melakukan pencegahan agar anak terhindar dari penculikan, penyelundupan dan penjualan. 20 Wagiati Soetodjo, Hukum Pidana Anak, Bandung : PT Refika Aditama, 2006, Cet. Ke -1, h. 67-68. 2. Melindungi anak dari kehilangan keluarga, eksploitasi ekonomi baik secara fisik maupun psikologi, prostitusi, segala bentuk diskriminasi, dan dalam keadaan krisis dan darurat seperti dalam pengungsian, konflik bersenjata, dan anak yang berkonflik dengan hukum. 3. Menjamin hak anak yang menjadi korban konflik bersenjata, penelantaran, penganiayaan dan eksploitasi. 4. Dilarang memberikan perlakuan atau hukuman yang kejam, penjatuhan hukuman mati, penjara seumur hidup, penahanan semena-mena dan perampasan kemerdekaan. 21 Menurut konvensi negaralah yang mempunyai kewajiban dalam perlindungan hak anak, keluarga dan masyarakat tidak dapat dilepaskan peranannya. Kewajiban untuk melindungi hak-hak anak adalah kewajiban semua pihak. 22 Kemudian, sejak ditetapkannya Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, perlindungan bagi anak Indonesia telah memiliki landasan hukum yang lebih kokoh. Hak anak relatif lebih 21 Rona Smith, Hukum Hak Asasi Manusia, Yogyakarta: Pusat Studi HAM UII, 2008, Cet. Ke-1. h. 267. 22 Ibid., h. 269. lengkap dan cukup banyak dicantumkan dalam Undang-undang Perlindungan anak dalam pasal 4 sampai dengan pasal 18 yang berkaitan dengan Hak dan Kewajiban Anak dalam Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 23 Selain hak-hak anak, dalam kehidupan anak masih diperlukan adanya tanggungjawab orang tua terhadap anak, sehingga hak-hak anak dapat berjalan dengan baik. Tanggungjawab orang tua terhadap anak merupakan perwujudan atas hak-hak yang dimiliki anak, apabila orang tua mampu berperan sebagaimana yang diharapkan oleh peraturan dan kasih sayang orang tua terhadap anak. Dalam konvensi PBB tentang Hak-hak Anak hanya terdapat satu peraturan tentang tanggungjawab orang tua terhadap anak yaitu orang tua bertanggungjawab untuk membesarkan dan membina anak, negara mengambil langkah membantu orang tua yang bekerja agar anak mendapat perawatan dan fasilitas. 24 Sebagaimana manusia lainnya, setiap anak memiliki kebutuhan dasar yang menuntut untuk dipenuhi sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar. 23 Ibid., h. 36. 24 Gatot Supramono, Hukum Acara Pengadilan Anak, Jakarta: Djambatan, 2000, h. 8. Sedangkan kebutuhan umum anak adalah perlindungan keamanan, kasih sayang, pendekatan atau perhatian dan kesempatan untuk terlibat dalam pengalaman positif yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan kehidupan mental yang sehat. Untuk menjamin perkembangan psikis dan sosialnya, anak memerlukan kasih sayang, pemahaman, suasana rekreatif, stimulasi kreatif, akultualisasi diri, dan pengembangan intelektual sejak dini, mereka perlu pendidikan dan sosialisasi dasar, pengajaran tanggungjawab sosial, peran-peran sosial, dan keterampilan dasar agar menjadi warga masyarakat yang bermanfaat. 25 Perlindungan anak berkaitan erat untuk mendapatkan hak asasi mutlak dan mendasar yang tidak boleh di kurangi satupun atau mengorbankan hak mutlak lainnya untuk mendapatkan hak lainnya, sehingga anak tersebut akan mendapatkan hak-haknya sebagai manusia seutuhnya bila ia menginjak dewasa, bila anak telah menjadi dewasa, maka anak tersebut akan mengetahui dan memahami mengenai apa yang menjadi dan kewajiban baik terhadap keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. 25 Huraerah, Child, h. 38-39. Hak asasi anak adalah hak asasi manusia plus dalam arti kata harus mendapat perhatian khusus dalam memberikan perlindungan, agar anak yang baru lahir, tumbuh dan berkembang mendapat hak asasi manusia secara utuh. 26 Hak-hak anak di indonesia juga dilindungi secara hukum melalui Undang-undang No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, yang menyatakan bahwa anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan, baik semasa dalam kandungan maupun setelah melahirkan, anak berhak dalam perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan secara wajar, dan anak yang tidak mampu berhak memperoleh bantuan, agar dalam lingkungan keluarga dapat tumbuh dan berkembang secara wajar serta bantuan dan pelayanan yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan anak menjadi hak setiap anak tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, agama, pendirian politik dan kedudukan sosial. 27 Banyak kesempatan yang tidak dapat dinikmati oleh anak jalanan dalam menggunakan haknya sebagai anak agar anak dapat mendukung 26 Abdussalam, Hukum Perlindungan Anak, Jakarta: Restu Agung, 2007, Cet. Ke-3, h. 11. 27 Aep Rusmana, Pemberdayaan Anak Jalanan, Jakarta 2001, h.28. proses tumbuh dan berkembang menjadi warga masyarakat yang bertanggungjawab. 28 28 Ibid., h. 29.

BAB III FENOMENA PELANGGARAN ANAK JALANAN

A. Pengertian Pelanggaran Anak

Anak adalah tunas, potensi dan generasi penerus cita-cita perjuanagn bangsa, oleh karena itu anak memiliki peran strategis bagi kelangsungan eksistensi bangsa dan negara di masa depan. Agar setiap anak kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial, berakhlak mulia serta memperoleh perlindungan untuk menjamin kesejahteraannya. 1 Anak jalanan itu harus diatasi, diambil dan dididik di tempatkan di sanggar atau sekolah keterampilan, apabila mereka sudah mempunyai keahlian mereka bisa mencari uang tanpa harus kejalan. 2 Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah, masyarakat, orang tua dan keluarga serta lembaga negara berkewajiban serta bertanggung jawab 1 Agung Wahyono, Peradilan Anak di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 1993, hal 5 2 Hasil Wawancara dengan Drs. M.A. Budhy Prabowo, Msi, Kepala Bagian Data dan Pelaporan Sekertariat KPAI, Jakarta, 12 Maret 2010. 38

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Hak Dan Kewajiban Anak Dan Orang Tua Ditinjau Dari Undang-Undang NO.1 Tahun 1974 Dan Hukum Islam

0 30 99

Otoritas orang tua terhadap anak perspektif hukum Islam dan undang-undang nomor 23 tahun 2002 (kasus Arumi Bachsin)

0 3 108

HAK-HAK ANAK DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK NO. 23 TAHUN 2002 UNTUK MEMPEROLEH Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

0 2 13

PENDAHULUAN Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

0 2 25

PENUTUP Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

0 1 6

DAFTAR PUSTAKA Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

0 2 8

HAK-HAK ANAK DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK NO. 23 TAHUN 2002 UNTUK MEMPEROLEH PENDIDIKAN DALAM Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

0 2 23

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Akibat Perceraian Orang Tua di Pengadilan Agama Padang Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

0 0 6

KEWAJIBAN NEGARA TERHADAP ANAK-ANAK JALANAN YANG MASIH MEMILIKI ORANG TUA YANG TINGGAL DI RUMAH SINGGAH DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG.

0 0 1

HAK WARIS ORANG TUA BERSAMA ANAK (STUDI KOMPARASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA) - STAIN Kudus Repository

0 0 48