Jenis Penelitian Metode Penelitian

17

Bab II : Dalam bab II ini penulis membahas tentang tinjauan umum pelanggaran

hak anak jalanan, yang terdiri dari : Pengertian anak jalanan, pengertian hak anak jalanan.

Bab III: Dalam bab III ini penulis menjelaskan mengenai fenomena pelanggaran

anak jalanan, yang terdiri dari beberapa sub bab, diantaranya adalah Pengertian pelanggaran anak, faktor yang menyebabkan pelanggaran hak anak, praktek pelanggaran anak: fenomena anak jalanan.

Bab IV: Dalam bab IV ini penulis membahas tentang pelanggaran hak anak

jalanan oleh orang tua dalam perspektif undang-undang perlindungan anak: analisis terhadap perspektif hukum islam, yang terdiri dari beberapa sub bab, diantaranya : konsep perlindungan undang-undang perlindungan anak terhadap anak jalanan, analisis terhadap perspektif hukum islam.

Bab V : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

LAMPIRAN - Hasil Wawancara dengan Drs. M.A. Budhy Prabowo, Msi, Kepala Bagian Data dan Pelaporan Sekertariat KPAI: Apa komentar Bapak mengenai anak jalanan selama ini? Kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan anak jalanan. Anak jalanan dibagi dalam 3 kategori: pertama, children of the street, anak yang tidak pernah pulang kerumah atau yang sudah melekat dijalan atau dipasar, dan tidak ada hubungannya dengan keluarga, kedua, children on the street, anak yang berada dijalanan yang masih tetap pulang kerumah, masih mempunyai keluarga atau orangtua. Yang ketiga, anak dari keluarga yang hidup dijalan seperti anak yang dari komunitas gerobak. Pada tahun 1997-1998 sebelum krisis, banyak anak jalanan dengan kategori children of the street, anak yang kabur dari rumah dengan sebutan “gembel”. Setelah krisis ekonomi, banyak anak jalanan dengan kategori on the street, mereka ke jalan karena mereka di eksploitasi oleh orangtua, munyuruh mencari uang atau mengamen dijalan. Orang tua mengeksploitasi karena kondisi ekonomi yang terpuruk, serta tidak mempunyai konsep tentang hak anak. Hampir dari semua keluarga miskin anggotanya dijadikan tenaga kerja termasuk anak-anak. Jadi menset orangtua, anak itu dijadikan alat atau tulang punggung keluarga. Dengan itu semua orangtua tidak sadar karena itu telah menghancurkan masa depan anak, anak dididik dengan pola minta-minta, dengan ini anak sudah menjadi komunitas anak jalanan. 60

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Hak Dan Kewajiban Anak Dan Orang Tua Ditinjau Dari Undang-Undang NO.1 Tahun 1974 Dan Hukum Islam

0 30 99

Otoritas orang tua terhadap anak perspektif hukum Islam dan undang-undang nomor 23 tahun 2002 (kasus Arumi Bachsin)

0 3 108

HAK-HAK ANAK DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK NO. 23 TAHUN 2002 UNTUK MEMPEROLEH Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

0 2 13

PENDAHULUAN Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

0 2 25

PENUTUP Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

0 1 6

DAFTAR PUSTAKA Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

0 2 8

HAK-HAK ANAK DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK NO. 23 TAHUN 2002 UNTUK MEMPEROLEH PENDIDIKAN DALAM Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

0 2 23

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Akibat Perceraian Orang Tua di Pengadilan Agama Padang Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

0 0 6

KEWAJIBAN NEGARA TERHADAP ANAK-ANAK JALANAN YANG MASIH MEMILIKI ORANG TUA YANG TINGGAL DI RUMAH SINGGAH DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG.

0 0 1

HAK WARIS ORANG TUA BERSAMA ANAK (STUDI KOMPARASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA) - STAIN Kudus Repository

0 0 48