4
Maal Wa tamwiil sebagai salah satu lembaga keuangan Islam dalam operasionalnya juga tidak menggunakan sistem bunga seperti yang dilakukan
bank konvensional, BMT menerapkan sistem bagi hasil bagi para nasabahnya. Sejauh ini mayoritas penyaluran pembiayaan baik di bank syariah maupun
di lembaga keuangan mikro syariah BMT didominasi pembiayaan Murabahah. Total pembiayaan mudharabah dengan prinsip bagi hasil tidak pernah lebih dari
setengah total pembiayaan Murabahah yang menggunakan prinsip jual beli. Diagram 1.1
Pangsa Pembiayaan
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2010
Hal tersebut merupakan fenomena yang menarik karena diharapkan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil lebih mendominasi. Pembiayaan dengan
prinsip bagi hasil diharapkan dapat lebih menggerakkan sektor riil karena menutup kemungkinan disalurkannya dana pada kepentingan konsumtif dan
hanya pada usaha produktif. Bila ditinjau dari konsep bagi hasil, maka harus ada return yang dibagi, hal tersebut hanya bisa terjadi bila uang digunakan untuk
5 10
15 20
25 30
Jan-05 Jan-06
Jan-07 Jan-08
Jan-09 Murabahah
Mudharabah
5
usaha produktif. Bank Indonesia sebagai regulator telah menyarankan agar perbankan
syariah atau lembaga keuangan syariah mengurangi pembiayaan yang menggunakan skema Murabahah jual beli dan memperbanyak pembiayaan yang
menggunakan prinsip mudharabah bagi hasil. Hal ini untuk mengembalikan karakteristik utama lembaga keuangan syariah yaitu pembiayaan yang berprinsip
bagi hasil. Bagi lembaga keuangan syariah, margin keuntungan Murabahah sendiri
relative kecil, rata-rata hanya 14 - 15, sedangkan mudharabah rata-rata diatas angka tersebut.
Tabel 1.1 Tingkat imbalanBagi HasilFeeBonus
AKAD 2005
2006 2007
2008 2009
Mudharabah 12.67
13.73 16.93
19.39 19.11
Musyarakah 8.46
10.52 11.23
11.37 11.72
Murabahah 13.05
12.09 14.66
14.92 16.07
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2010
Berdasarkan studi awal pada BMT Universitas Muhammadiyah Jakarta UMJ, hanya 10-15 kali merealisasi pembiayaan mudharabah. Sedangkan
realisasi yang menggunakan skema pembiayaan murabahah di BMT UMJ sebanyak ratusan kali.
6
Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa Produk pembiayaan dengan sistem bagi hasil seolah-olah tidak berdaya untuk menjadi pendamping operasional
lembaga keuangan syariah. Sehingga pembiayaan dengan sistem jual beli menjadi pengganti sebagai produk inti dari beroperasinya lembaga keuangan syariah.
Berdasarkan latar belakang ini, sangat menarik untuk membahas permasalahan pembiayaan mudharabah
di BMT dengan judul “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Rendahnya Pembiayaan
Mudharabah Pada BMT UMJ. ”
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah yang dikaji, yaitu mengenai minimnya pembiayaan
mudharabah pada BMT UMJ. Adapun yang menjadi rumusan masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini antara lain: 1.
Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya pembiayaan mudharabah secara teoritis?
2. Bagaimana gambaran tentang Pembiayaan Mudharabah Pada BMT UMJ?
3. Bagaimana strategi BMT UMJ dalam meningkatkan pembiayaan
mudharabah?
7
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk menganalisa faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya pembiayaan mudharabah.
2. Untuk menganalisa rendahnya penyaluran pembiayaan mudharabah pada
BMT UMJ. 3.
Untuk menganalisa strategi BMT UMJ dalam meningkatkan pembiayaan mudharabah.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan teoritis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai
referensi bagi pelajar, mahasiswa serta kalangan akademik lainnya. 2.
Kegunaan praktis: Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi para praktisi lembaga keuangan syariah, dalam usahanya meningkatkan kualitas kinerjanya
dalam mensosialisasikan BMT kepada masyarakat.
E. Tinjauan Pustaka Review Kajian Terdahulu
Agar tidak terjadi pengulangan penelitian terhadap objek yang sama, maka ada baiknya penulis melakukan tunjauan pustaka. Adapun tinjauan pustaka yang
telah di kaji adalah sebagai berikut:
8
Tabel 1.2 Tinjauan Pustaka
No
Identitas Substansi
Perbedaan
1
Septiana ambarwati, Pasca Sarjana UI,
2008. “Faktor-faktor yang
memengaruhi pembiayaan
Murabahah dan mudharabah pada
bank umum syariah.” Dalam tesis ini membahas
tentang faktor-faktor yang memengaruhi pembiayaan
Murabahah dan mudharabah.
penelitian menggunakan suku bunga SWBI, NPF,
Bunga Kredit, Tingkat Bagi Hasil dan Murabahah
sebagai Variabelnya. Dan yang menjadi objek
penelitian adalah Bank Umum Syariah.
Sedangkan dalam penelitian ini membahas
tentang faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya
pembiayaan mudharabah. Yang menjadi objek
penelitian adalah Lembaga Keuangan
Mikro Syariah BMT. Dan metode yang
digunakan bukan metode kuantitatif, melainkan
metode kualitatif.
2
Irma Suryani, 2005. “Konsep dan Aplikasi
Mudharabah studi kasus di BMT Fajar
Shiddiq” Dalam skripsinya
membahas tentang bagaimana konsep
pembiayaan mudharabah dan aplikasi pembiayaan
mudharabah di bmt fajar shiddiq.
Sedangkan dalam penelitian ini membahas
tentang faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya
pembiayaan mudharabah.
9
3
Zulpadli, 2005. “Aplikasi pembiayaan
mudharabah pada BMT al-mansur I
Didesa cikahuripan Kec.kadudampit
Kab.sukabumi jawa barat”
Dalam skripsinya membahas tentang
bagaimana aplikasi pembiayaan mudharabah di
BMT Al-Mansur I Sedangkan dalam
penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang
memengaruhi rendahnya pembiayaan mudharabah.
F. Kerangka Teori
Berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang diperolehnya, kontrak akad dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu: Natural Certainty Contracts dan
Natural Uncertainty Contracts. Natural Certainty Contracts adalah kontrak akad dalam bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah
maupun waktu. Yang termasuk dalam kategori ini adalah Murabahah, Ijarah, Salam Istisna. Sedangkan Natural Uncertainty Contracts adalah kontrakakad
dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan, baik dari segi jumlah maupun waktunya. Yang termasuk dalam kontrak ini adalah Mudharabah
Musyarakah.
6
6 Adiwarman Karim, Bank Islam; Analisa Fiqih dan Keuangan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004 Edisi Kedua, h. 43-4