Agribisnis Pangan Olahan TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Agribisnis Pangan Olahan

Menurut Eviati 2005: 1, sektor agribisnis merupakan sektor yang cukup potensial dan telah membuktikan sebagai salah satu sektor yang mampu bertahan serta tumbuh selama krisis yang melanda Indonesia. Negara Indonesia pada dasarnya, mempunyai potensi yang sangat besar di bidang agribisnis, terbukti dari ketersediaan sumberdaya alamnya yang berlimpah, lokasi wilayah Indonesia yang strategis di pasar dunia, serta masih terbuka luasnya prospek pasar agribisnis, baik di tingkat nasional maupun internasional.

2.3.1. Kegiatan Agribisnis Pangan Olahan

Agribisnis pangan olahan yang mencakup peternakan dimulai dengan kegiatan pengadaan, penyaluran sarana produksi, produksi usaha tani, pemasaran produk usaha tani dan hasil olahannya. Kegiatan ini mempunyai hubungan yang erat sehingga gangguan pada salah satu kegiatan akan berpengaruh terhadap kelancaran seluruh kegiatan dalam bisnis pangan olahan. Agribisnis peternakan di Indonesia mempunyai potensi yang baik dimana kontribusi sub sektor peternakan terhadap sektor pertanian dan produk domestik bruto pada tahun 2001 masing-masing adalah 11 dan 1,9. Sebagai contoh, pada salah satu komoditas peternakan yaitu ayam tercatat bahwa ayam hanya dapat bertahan maksimum dua tingkat kerusakan ketiga komoditas peternakan hari. Lebih dari ini dapat berakibat fatal dikarenakan tingkat kerusakan masih cukup tinggi: daging 5-10, produk segar raw material , telur 15-20, dan susu 5-12.

2.3.2. Prospek Agribisnis Pangan Olahan

Agribisnis pangan olahan memiliki produksi hilir yang beragam yang bergerak di bidang makanan olahan atau makanan cepat saji. Pertumbuhan makanan olahan dan makanan cepat saji di Indonesia mengalami pertumbuhan tinggi, hal ini ditandai dengan banyaknya industri yang bergerak di bidang makanan olahan dan restoran makanan cepat saji. Katagori makanan cepat saji di Indonesia lebih banyak menggunakan sistem waralaba pada pengembangan bisnis dalam melakukan penetrasi pasar baik merk asing ataupun merk lokal .

2.2 Franchise