Rancangan grand operning outlet perusahaan waralaba makanan cepat saji : studi kasus Magfood Amazy Jawa Barat

(1)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kriteria lokasi outlet MagFood Amazy memiliki tujuan grand opening yang sama yaitu meningkatkan penjualan. Grand opening sangat dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan mempromosikan produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Berkenaan dengan itu, maka diperlukan usaha untuk mempromosikan produk dan jasa kepada konsumen. Sehingga, pemilihan alat promosi yang digunakan harus sesuai dengan lokasi yang ada dengan menyatukan beberapa faktor yang berpengaruh menjadi satu sesuai dengan Kriteria lokasi. Akumulasi usaha promosi barang dan jasa yang dilakukan semata – mata ditujukan agar konsumen merasa tertarik dan membeli produk dan jasa yang ditawarkan oleh pihak perusahaan dalam hal ini Magfood Amazy.

6.2. Saran

Faktor-faktor grand opening sangat perlu untuk diperhatikan dan direncanakan dengan baik sehingga apabila faktor-faktor tersebut belum terpenuhi maka ekspektasi konsumen MagFood Amazy terhadap produk dan jasa berkurang serta belum memenuhi kepuasan konsumen.


(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Agribisnis Pangan Olahan

Menurut Eviati (2005: 1), sektor agribisnis merupakan sektor yang cukup potensial dan telah membuktikan sebagai salah satu sektor yang mampu bertahan serta tumbuh selama krisis yang melanda Indonesia. Negara Indonesia pada dasarnya, mempunyai potensi yang sangat besar di bidang agribisnis, terbukti dari ketersediaan sumberdaya alamnya yang berlimpah, lokasi wilayah Indonesia yang strategis di pasar dunia, serta masih terbuka luasnya prospek pasar agribisnis, baik di tingkat nasional maupun internasional.

2.3.1. Kegiatan Agribisnis Pangan Olahan

Agribisnis pangan olahan yang mencakup peternakan dimulai dengan kegiatan pengadaan,penyaluran sarana produksi, produksi usaha tani, pemasaran produk usaha tani dan hasil olahannya. Kegiatan ini mempunyai hubungan yang erat sehingga gangguan pada salah satu kegiatan akan berpengaruh terhadap kelancaran seluruh kegiatan dalam bisnis pangan olahan.

Agribisnis peternakan di Indonesia mempunyai potensi yang baik dimana kontribusi sub sektor peternakan terhadap sektor pertanian dan produk domestik bruto pada tahun 2001 masing-masing adalah 11% dan 1,9%.

Sebagai contoh, pada salah satu komoditas peternakan yaitu ayam tercatat bahwa ayam hanya dapat bertahan maksimum dua tingkat kerusakan ketiga komoditas peternakan hari. Lebih dari ini dapat berakibat fatal dikarenakan


(3)

tingkat kerusakan masih cukup tinggi: daging 5-10%, produk segar (raw material) , telur 15-20%, dan susu 5-12%.

2.3.2. Prospek Agribisnis Pangan Olahan

Agribisnis pangan olahan memiliki produksi hilir yang beragam yang bergerak di bidang makanan olahan atau makanan cepat saji. Pertumbuhan makanan olahan dan makanan cepat saji di Indonesia mengalami pertumbuhan tinggi, hal ini ditandai dengan banyaknya industri yang bergerak di bidang makanan olahan dan restoran makanan cepat saji. Katagori makanan cepat saji di Indonesia lebih banyak menggunakan sistem waralaba pada pengembangan bisnis dalam melakukan penetrasi pasar baik merk asing ataupun merk lokal

. 2.2 Franchise

Munurut Tim IFBM (2007: 5) konsep franchise diperkenalkan pertama kali pada tahun 1851 oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walapun usahanya tersebut gagal, namun Singer yang pertama kali memperkenalkan format bisnis franchise ini di Amerika Serikat. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pengusaha lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca-Cola dan Industri otomotif AS, General Motors Industry di tahun 1898.


(4)

2.2.1. Konsep Dasar Franchising

Menurut Tim IFBM (2007: 3), ada beberapa konsep dasar yang perlu dipahami untuk mengerti franchising secara kompherehenshif yaitu:

a. Franchising adalah strategi atau metode untuk mendistribusikan barang atau jasa.

b. Franchise atau waralaba adalah hak atau keistimewaan yang diberikan kepada individu atau kelompok tertentu, perikatan atau perjanjian antara dua belah pihak.

c. Franchisor adalah pemberi waralaba, pemilik hak dan keistimewaan pengelolaan business tertentu.

d. Franchisee adalah penerima waralaba, penggunaan hak atau keistimewaan yang dimiliki franchisor karena membayar sejumlah imbalan atau biaya kepada franchisor.

Terdapat konsep dasar franchise lainnya, seperti berikut:

a. Franchise fee adalah fee untuk membeli merek, nama besar, dan juga pengalaman franchisor.

b. Royalty fee adalah fee bulanan dari penjualan kotor per bulan untuk membiayai dukungan franchisor kepada franchisee.

c. Marketing fee adalah fee bulanan untuk melakukan promosi bersama. d. Investasi adalah dana pembelian asset untuk melakukan penjualan.


(5)

2.2.2 Grand Opening Waralaba

Menurut Schaefer (2006: 1) salah satu cara terbaik dan efektif melejitkan kesadaran dan minat dalam bisnis waralaba adalah mengadakan grand opening. Sebuah grand opening yang sukses biasanya menghasilkan efek pada penjualan dan pendapatan berikutnya. Konsep yang berhasil dilaksanakan pada grand opening dapat sangat membantu tujuan selanjutnya dari grand opening yaitu meningkatkan keuntungan yang berkesinambungan dengan memberikan produk dan pelayanan yang dapat diterima oleh konsumen.

2.3. Pemasaran

Fisher (2003: 3) menyatakan pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan kebutuhan individu dan organisasi. Menurut Coupey ( 2001: 14) pemasaran adalah sebuah proses dari perencanaan dan pelaksanaan konsep yang telah ada. Termasuk harga, promosi dan distribusi dari ide-ide, barang dan jasa untuk membuat pertukaran yang akan memuaskan tujuan individu dan organisasi.

2.3.1. Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran adalah bagaimana produk yang ditawarkan produsen dapat diterima oleh konsumen sampai konsumen memiliki tindakan untuk membeli produk dan merek yang ditawarkan, karena kecendrungan saat ini konsumen tidak hanya membeli produk yang ditawarkan tapi juga melihat merek dari produk yang menawarkan, menurut Shimp (2004: 34) brand awareness


(6)

adalah bagaimana nama sebuah merek diingat saat konsumen memikirkan mengenai katagori produk yang disebutkan dan bagaimana nama mudah muncul dalam ingatan. Shimp (2004: 35) menyatakan bahwa kesadaran merek adalah dimensi dasar dari ekuitas merek. Sebuah merek dikatakan tidak mempunyai ekuitas (kekuatan) kecuali konsumen setidaknya sadar akan keberadaan sebuah merek. Mencapai kesadaran akan merek adalah tantangan yang dijalani sebuah merek baru. Mempertahankan level kesadaran akan merek adalah sebuah tugas yang dihadapi semua merek yang telah berdiri.

2.3.2. Bauran Pemasaran

Ruang lingkup dalam pemasaran terdiri dari empat kebijakan pasar yang sering disebut dengan 4P yakni: (1) Produk: merupakan suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli. (2) Harga: merupakan sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki, menggunakan produk dan jasa yang nilainya ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli (3) Distribusi: keputusan dalam distribusi akan mempengaruhi dua hal, yaitu jangkauan penjualan dan biaya (4) Promosi: merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting sebagai penyampaian pesan–pesan yang bertujuan untuk dapat menarik perhatian dan minat masyarakat (Sistaningrum, 2002: 99). Promosi yang dilakukan perusahaan untuk menyampaiakan pesan kepada masyarakat merupakan bagian dari komunikasi pemasaran.

2.4. Komunikasi Pemasaran


(7)

Fill (2005: 12-13) menyatakan komunikasi pemasaran merupakan promosi dari organisasi mengenai apa yang ditawarkan dan memberi makna tentang tindakan dalam proses pemasaran yang berdampak pada benak konsumen. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Kotler (2006: 496) yang menyatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah cara yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan, mempersuasi, dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang mereka jual.

Menurut Kennedy (2006: 4-5) komunikasi pemasaran juga dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki, sehingga komunikasi pemasaran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada konsumen agar tujuan perusahaan tercapai. Media yang dapat digunakan komunikasi pemasaran adalah folder, poster, banner, flyer, televesi, radio, majalah, surat kabar, dan media-media lainnya.

Tahap paling utama pada tujuan komunikasi pemasaran dalam proses perubahan perilaku pada konsumen adalah tahap perubahan pengetahuan, dimana tahap perubahan pengetahuan adalah suatu tahap dimana konsumen mengetahui keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan dan ditunjukan kepada siapa. Inti dari komunikasi pemasaran yaitu pesan yang disampaikan menunjukan informasi penting dari produk itu. Pesan komunikasi baik verbal maupun nonverbal diarahkan pada inti informasi tentang produk, mulai merek,


(8)

fungsi, kegunaan, dan figur pengguna produk. Tahap ini disebut dengan tahap awareness (Kennedy 2006: 61).

Komunikasi Pemasaran memiliki elemen-elemen yang dinyatakan oleh Brannan (2001: 42) ada beberapa elemen pada komunikasi pemasaran yaitu: (1) Advertising, (2) Public Relation, (3) Sales Promotion, (4) Direct Mail. Penelitian ini menggunakan elemen komunikasi pemasaran yang digunakan adalah advertising,dan sales promotion, karena public relation digunakan untuk perencanaan dan usaha yang dilakukan terus menerus untuk membentuk dan memelihara nama baik dari perusahaan, public relation digunakan lebih optimal setelah outlet melakukan acara grand opening, sedangkan elemen direct mail digunakan untuk publlic internal.

2.4.1.1. Bauran Promosi

Menurut Sistaningrum (2002: 99) promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting sebagai penyampaian pesan–pesan yang bertujuan untuk dapat menarik perhatian dan minat masyarakat. Promosi menjadi media informasi mengenal segala hal yang berkaitan dengan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Tujuan promosi bagi kinerja perusahaan adalah untuk menciptakan citra perusahaan yang baik dan positif dan dapat meningkatkan penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Peranan promosi adalah sebagai sarana komunikasi dengan individu-individu, kelompok atau organisasi-organisasi, baik langsung maupun tidak langsung membantu


(9)

pertukaran-pertukaran dengan mempengaruhi salah satu atau lebih di antara audiensi untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Menurut Kotler (2001: 775), dalam setiap bauran promosi terdapat kegiatan-kegiatan promosi, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Kegiatan-Kegiatan Promosi dalam Bauran Promosi

Periklanan Promosi penjualan Publisitas Penjualan pribadi Pemasaran langsung

- Iklan cetak, radio dan

TV

- Kemasan luar - Kemasan

dalam - Film - Brosur dan

Buklet - poster dan selebaran - Majalah - Papan pengumuman - kontes - undian berhadiah - Pembagian sample - Bazar - Pameran - Pembagian kupon - Potongan harga - Penjualan obral - hiburan - Pidato - Seminar - Laporan tahunan - Kotak pers - Hubungan masyarakat - Sponsor - Salesmen - Presentasi penjualan - Pertemuan penjualan - Pasar jarak

jauh - Pasar malam dan Pameran dagang - Katalog - Surat - Pemasaran dengan telepon

Sumber : Kotler, 2001: 775.

2.4.1.1. Periklanan (Advertising)

Menurut Kotler dalam (Sistaningrum, 2002: 100), periklanan adalah sebagai bentuk penyajian tidak personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh


(10)

seorang sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Periklanan merupakan bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Periklanan juga di kemukakan oleh Belch (2004: 18) yaitu periklanan sama halnya dengan peran dan fungsi dari periklanan dalam program pemasaran adalah untuk meningkatkan awareness dan citra positif terhadap produk atau jasa dalam jangka waktu yang relatif panjang.

Menurut Rismiati dan Suratno (2001: 257) tujuan dari periklanan didasarkan pada keputusan–keputusan terdahulu mengenai target pasar, posisi pemasaran, dan bauran pemasaran yang dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:

1. Iklan informasi

Iklan ini menerangkan produk dalam tahap rintisan suatu produk untuk menciptakan permintaan pokok atas kategori produk tertentu.

2. Iklan persuasi

Iklan ini penting dalam persaingan dimana sasaran perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu.

3. Iklan pengingat

Iklan ini untuk produk yang berada pada tahap kedewasaan untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut.

Periklanan dapat membantu mencapai sebagaian besar sasaran komunikasi. Periklanan merupakan media yang kuat untuk membangun kesadaran merek. Periklanan dapat mendidik dan memberikan informasi. Periklanan dapat membujuk, membangun reputasi, melakukan pilihan dan menenangkan hati


(11)

konsumen yang telah membeli produk, pembeli akan lebih sadar akan suatu produk setelah membelinya (Brannan, 2001: 45).

Menurut Well dan Burnett (2006: 10) fungsi dari periklanan adalah: a. Membangun awareness atas produk dan merek

b. Membentuk image produk

c. Menyediakan informasi atas merek dan produk d. Mendorong audience untuk mengambil tindakan e. Sarana untuk mengingatkan merek terhadap audience f. Memperkuat minat pembelian dan pengalaman merek g. Membujuk audience

Menurut Brannan (2001: 46) periklanan juga memiliki kekuatan dan kelemahan yaitu:

a. Kekuatan Periklanan

Periklanan dapat menjadi media yang kuat dan serbaguna, yang menunjukan pada keanekaragaman secara luas pada pelaksanaan yang kreatif, yang dapat diterapkan melalui penglihatan dan suara. Kekuatan terbesar dari periklanan terletak pada fakta bahwa periklanan memang dibayar untuk publisitas. Artinya produsen dapat memilih dengan tepat media yang benar untuk mencapai target pasar seperti yang produsen inginkan. Terpenting dari periklanan yaitu pesan yang tepat yang produsen inginkan, subyek pesan harus selalu memberi kesan resmi, sopan, jujur dan terpecaya.

b. Kelemahan Periklanan


(12)

Pengukuran sangatlah penting dalam mempertimbangkan periklanan. Keefektifan periklanan dapat diukur tetapi jarang diukur secara total untuk waktu yang relatif lama, karena periklanan akan menjadi sangat mahal. Kelemahanya, pada situasi yang ada, adanya anggaran minimum untuk periklanan. Kelemahan yang paling besar pada periklanan bersumber dari sumber daya manusia. Produsen mengetahui produk apa yang kita jual, oleh karenanya produsen cenderung melihat periklanan sebagai sesuatu hal yang meragukan. Tantangan yang utama adalah untuk mengatasi keragu-raguan dengan suatu rencana yang akan dapat memotivasi audience.

2.4.1.2. Promosi Penjualan ( Sales Promotion)

Menurut Brannan (2001: 97) promosi penjualan adalah susunan rancangan teknik yang taktis pada kerangka strategi pemasaran, untuk menambah suatu nilai produk atau jasa mencapai penjualan dan sasaran pemasaran tertentu, atau teknik yang memiliki potensi yang signifikan untuk meningkatkan penjualan jangka pendek.. Promosi penjualan juga memiliki manfaat yaitu:

a. Komunikasi, promosi penjualan menarik perhatian dan memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan.

b. Insentif, promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan atau konstribusi yang memberi nilai bagi konsumen.

c. Ajakan, promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang.

Perencanaan promosi penjualan memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi, keadaan pesaing dan efektivitas biaya untuk setiap alat, Alat–alat yang


(13)

digunakan pada promosi penjualan menggunakan promosi dengan beraneka ragam yang dirancang untuk merangsang respon pasar secara lebih cepat atau lebih kuat, alat–alat promosi penjualan diantaranya:

1. Kupon, merupakan semacam sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat pengurangan pada pembelian produk tertentu. 2. Sampel atau contoh, merupakan tawaran produk gratis untuk sejumlah produk

atau jasa.

3. Pemberian primium (hadiah), merupakan barang dagangan yang ditawarkan dengan biaya yang relatif lebih rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.

4. Kontes, Undian dan Permainan, merupakan alat yang memberi kesempatan kepada para konsumen, penyalur untuk memenangkan hadiah sebagai imbalan. Kontes mengundang para konsumen untuk mengumpulkan sesuatu. Undian mengajak konsumen untuk mengumpulkan nama untuk di undi. Permainan memberikan sesuatu kepada para konsumen setiap kali konsumen membeli nomor.

5. Potongan harga, merupakan pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu.

6. Pameran dagang, menampilkan dan menjual dagangan mereka pada pameran dagang yang memungkinkan penjual mendemonstrasikan produk, memberikan informasi, membandingkan merek dengan pesaing dan melakukan pesanan.

Menurut Sutisna (2001: 299) promosi penjualan tidak bisa dilakukan terus menerus sepanjang tahun, karena selain akan menimbulkan kerugian besar bagi


(14)

pemasar, juga konsumen tidak akan lagi mampu membedakan periode promosi penjualan dan hasil akan tidak efektif. Fill (2005: 384) menyatakan promosi penjualan memiliki peran yang strategi, khususnya jika digunakan untuk membantu proses aktivitas elemen komunikasi pemasaran lainnya. Promosi penjualan dapat mengikuti aktivitas periklanan, yaitu awarenes, dengan diikuti oleh pesan-pesan yang sudah disampaikan dengan meningkatkan tema yang konsisten terhadap suatu rencana promosi. Kesuksesan promosi penjualan dapat diukur ketika seorang konsumen mencoba suatu produk dari hasil promosi yang tidak saja mereka aware tapi juga sadar akan adanya pesan-pesan promosi lainnya dimasa lampau.

2.4.1.3. Publisitas

Menurut Kotler (2001: 774) publisitas atau hubungan masyarakat merupakan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya Publisitas bermanfaat untuk mendorong mempromosikan produk, merek, tempat, ide, kegiatan, organisasi, bahkan negara. Publisitas mempunyai tiga ciri atau sifat khusus yaitu: 1. Kredibilitas yang tinggi, suatu berita, pernyataan atau komentar di media yang

dapat dipercaya dan sangat berpengaruh bagi pembaca terhadap kesan perusahaan atau barangnya.

2. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dilihat sebelumnya, menjangkau banyak konsumen karena sifat beritanya yang bebas dan tidak memihak.

3. Dapat menghangatkan suasana, memiliki kemampuan untuk menghangatkan suasana suatu perusahaan atau produk.


(15)

2.4.1.4. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Penjualan pribadi adalah interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan. Penjualan pribadi mempunyai tiga ciri atau keunggulan yaitu :

1. Berhadapan langsung dengan pembeli merupakan suatu hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.

2. Keakraban merupakan suatu jenis hubungan, mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan (pribadi).

3. Tanggapan yakni membuat pembeli merasa wajib mendengarkan pembicaraan penjual.

Tenaga penjual mempunyai tugas yang lebih dari satu untuk suatu perusahaan diantaranya :

1. Mencari calon konsumen, tenaga penjual menemukan dan mendapatkan pelanggan baru.

2. Menetapkan sasaran, tenaga penjual memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu mereka yang berharga untuk calon-calon dan pelangganya.

3. Berkomunikasi, tenaga penjual memiliki keahlian untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk dan pelayanan perusahaan.

4. Menjual, tenaga penjual mengetahui seni-seni “menjual” mendekati, merepresentasikan, menjawab keberatan-keberatan dan menutup penjualan.


(16)

5. Melayani, tenaga penjual memberikan berbagai pelayanan kepada pelanggan, mengkonsultasikan masalah mereka, memberikan bantuan teknis, membantu pembiayaan dan melakukan pengiriman.

6. Mengumpulkan informasi, tenaga penjual melakukan riset pasar dan intelijen serta membuat laporan kunjungan.

7. Mengalokasikan, tenaga penjual memutuskan kepada pelanggan dalam mengalokasikan produk pada saat terjadi kekurangan produk.

2.4.1.5. Pemasaran Langsung (Direct Selling)

Menurut Kotler (2001: 849) pemasaran langsung adalah suatu sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk respon yang terukir dan atau transaksi dilokasi manapun. Pemasaran langsung penekanannya terletak pada pemasaran yang dilakukan untuk memperoleh suatu respon terukur, khususnya pesanan dari seorang pelanggan. Pemasaran langsung mempunyai tujuan untuk memperoleh pembelian yang cepat dari calon pelanggan dan menghasilkan petunjuk calon pelanggan bagi tenaga penjualan. Pemasaran langsung juga melakukan komunikasi untuk memperkuat citra merek dan preferensi perusahaan.

Pemasaran langsung mempunyai sifat–sifat sebagai berikut : a. Nonpublik, pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu.

b. Disesuaikan, pesan dapat disiapkan untuk menarik orang yang dituju. c. Terbaru, pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat.

d. Interaktif, pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut.


(17)

2.4.2. Kondisi Promosi dan Iklan

Menurut Rangkuti (2003: 28-29) kondisi promosi dan iklan sangat dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan mempromosikan produk atau jasa yang di tawarkan kepada konsumen, karena produk atau jasa tidak bisa mempromosikan sendiri, kita tetap perlu mempromosikan produk untuk memperkenalkannya kepada konsumen. Kegiatan promosi perlu direncanakan dengan baik dan bentuk-bentuk promosi yang efektif perlu dipilih sebelum digunakan. Perencanaan bisnis dalam promosi perlu disiapkan dan di jelaskan material dan contoh teks iklan yang menerangkan produk atau jasa yang kita tawarkan, yang mencakup harga, spesifikasi produk dan di mana produk tersebut dapat diperoleh. Semakin kita berhati-hati dalam merencanakan bentuk promosi dan bentuk iklan, kita akan semakin sukses dalam menawarkan produk kepada konsumen.

2.8. Penelitian Terdahulu

Riset Majalah Info Franchise (2008: 6) melakukan sebuah survei mengenai pertumbuhan dan perkembangan franchise di Indonesi melibatkan 420 perusahaan yang menggunakan sistem franchse dalam mengembangkan bisnisnya. Berdasarkan survei, sebanyak 56,8% menyatakan dirinya sebagai franchise. Sedangkan mereka yang menyatakan usahanya sebagai Business Opportunity sebanyak 30,5%. Lainnya sebanyak 10,7%. Hasil survei juga menemukan, market size bisnis franchise sangat besar. Pendapatan secara keseluruhan dari seluruh pemain di bisnis ini untuk 2008 diperkirakan mencapai Rp 81.03 triliun. Pemain lokal mampu menyaingi keberadaan merek asing.


(18)

Pemain lokal mampu mencapai pendapatan sebanyak Rp 45,49 triliun atau sekitar 56,15%. Sedangkan pendapatan dari bisnis franchise asing mencapai Rp 35,53% atau setara dengan 43,85%. Tahun 2007 dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 391.471, tahun 2008 meningkat menjadi 523.162 karyawan, dengan pertumbuhan 33,64%. Angka pertumbuhan penyerapan tenaga kerja ini sejalan dengan pertumbuhan outlet. Bukti bahwa franchise berkontribusi terhadap perekonomian terutama penciptaan lapangan kerja. Bisnis franchise berkontribusi 2.092.648 jiwa atau mampu menyumbangkan 0,83 % dari total penduduk indonesia yang berjumlah 250 juta jiwa.

Hasil survei menyatakan beberapa perusahaan menyatakan tidak melanjutkan sistem franchising, karena ada dua alasan utama mereka. Pertama, mereka tidak bisa mengontrol franchisee-nya atau bermasalah dengan franchiseenya. Kedua, mereka tidak siap memfranchisekan usaha, bahkan cenderung tidak bisa mengelola manajemen franchisenya. Dari hasil survei di hasilkan ada empat hal penting yang harus dikuasai dan diimplentasikan oleh franchisor dalam ketahanan usahanya, keempat hal tersebut adalah:

a. Branding

Membeli franchise adalah membeli merek, menciptakan merek yang kuat membutuhkan perjuangan ditengah persaingan bisnis, karena merek yang hebat tentunya mampu memunculkan image, trust dan performance dari franchise. Bahkan lebih berpeluang merebut hati konsumen dibanding dengan merek yang kurang terkenal.

b. Support


(19)

Mensukseskan outlet franchisee diperlukan support yang berkelanjutan baik support operasional maupun support marketing. Seperti: training karyawan, bantuan grand opening, evaluasi lapangan, dan dukungan pemasaran.

c. Sistem

Membangun sistem bisnis yang baik dan teruji, maka franchise diupayakan untuk dapat membangun sistem manajemen yang baik seperti: keuangan, pemasaran, pengelolaan dan sumber daya manusia.

d. People

Pencitraan brand yang kuat, manajemen yang baik dan sistem yang bagus diperlukan orang-orang yang tepat untuk mengisi posisi di setiap organisasi franchise.

Secara keseluruhan hasil survei memperlihatkan potensi dan kontribusi bisnis franchise yang meningkat terhadap perekonomian nasional indonesia. (Raharjo, 2008: 6)

2.9. Kerangka Pemikiran Konseptual

Kerangka pemikiran konsptual yang penulis terapkan dalam melakukan proses penelitian, dimulai dari menentukan penentuan outlet yang diteliti berdasarkan lokasi yang telah melakukan grand opening. Setelah itu, peneliti melakukan inventarisasi dan identifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi grand opening outlet MagFood Amazy dengan pengamatan langsung, wawancara dan studi dokumen. Kemudian peneliti mengelompokan data yang ada dengan melakukan analisa data menggunakan teori sumber daya manusia (khususnya pelatihan) untuk menentukan pengelompokan pelatihan atau training pada


(20)

masing-masing bagian pekerjaan, teori pemasaran khusunya promosi digunakan untuk menganalisa pengelompokan penggunaan alat promosi dan teori komunikasi digunakan untuk menganalisa tingkat kepentingan pada masing-masing bagian dan lokasi. Kurikulum MagFood Amazy dan fastfood Internasional digunakan untuk perbandingan. Ketika data sudah terkumpulkan, baik dari data primer maupun sekunder, setelah itu dapat merumuskan rancangan dan model standard operasional prosedur grand opening outlet MagFood Amazy. Alur kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

PT. MagFood Inovasi Pangan Divisi MagFood Amazy

Outlet MagFood Amazy yang telah melakukan grand opening wilayah Jawa Barat

(Perumahaan, Pusat Perbelanjaan, Pusat Keramaian)

Analisa faktor – faktor yang mempengaruhi grand opening

Inventarisasi dan Identifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi grand opening

Pengamatan langsung, Wawancara, Studi Dokumen

Teori Pemasaran (khususnya Promosi)

Teori Komunikasi

23 Checklist :

a. Faktor Utama b. Faktor Pendukung c. Faktor Penunjang

Kurikulum MagFood Amazy,

Fastfood Internasional


(21)

Gambar 1 : Kerangka Pemikiran Konseptual Keterangan:

: Tahapan penelitian : Proses analisis data


(22)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Agribisnis pangan olahan Indonesia mengalami perkembangan pesat terutama perusahaan waralaba makanan cepat saji. Seperti perkembangan California Fried Chicken (CFC) yang dimiliki oleh PT. Putra Sejahtera Pioneerindo (PSP) salah satu anak perusahaan dari PT. Putra Surya Perkasa Group (PSPG), perkembangan CFC cukup pesat, pada Agustus 1990 memiliki 31 outlet di Indonesia, pada Juni 1991 telah mencapai 81 outlet dan di tahun 2006 mencapai 140 outlet baik di Indonesia maupun di luar negeri. (IFBM, 2007: 9). Perkembangan bisnis yang dijalankan CFC pada perluasan pasar menggunakan sistem franchise.

Perusahaan makanan cepat saji yang berkembang di Indoneisa tidak hanya CFC, MagFood Amazy merupakan unit bisnis dari PT. MagFood Inovasi Pangan yang bergerak di bidang waralaba makanan cepat saji dan menerapkan sistem franchise dalam perluasan pasar, saat ini MagFood Amazy telah memiliki outlet di 32 kota di Indonesia, yang sebagian besar keberadaan outletnya berada di daerah tingkat dua yaitu daerah Kabupaten.

Outlet MagFood Amazy sebagian besar berada di wilayah Jawa Barat, sehingga pendirian outlet baru MagFood Amazy di wilayah Jawa Barat dengan mengadakan acara launching grand opening sangat diperlukan, hal ini sesuai dengan komunikasi pemasaran yang dikemukakan Kotler (2006: 496) yang menyatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah cara yang digunakan


(23)

perusahaan untuk menginformasikan, mempersuasi, dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang mereka jual. Konsep perancangan grand opening sangat penting untuk membangun kesan pertama pada kosumen dengan titik berat pada pengenalan awal sebuah outlet baru dan penawaran produk dari MagFood Amazy, serta berbagai fasilitas yang disediakan pada outlet MagFood Amazy sehingga penetrasi pasar dari MagFood Amazy optimal.

Pelaksanaan grand opening outlet MagFood Amazy wilayah Jawa Barat, masih menyamaratakan faktor yang terkait grand opening tiap lokasi. MagFood Amazy belum membedakan berdasarkan lokasi pembukaan outlet seperti perumahan, pusat perbelanjaan dan pusat keramaian, sebenarnya faktor yang dibutuhkan pada lokasi tidak semua sama dan akan menyebabkan pada peningkatan biaya, maka dengan ini peneitian di perlukan, untuk mengetahui faktor yang dibutuhkan pada grand opening outlet tiap lokasi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah adalah faktor - faktor apa yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan grand opening outlet perusahaan waralaba makanan cepat saji pada MagFood Amazy wilayah Jawa Barat dilokasi berbeda.


(24)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menginventarisasi, mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor yang dibutuhkan terkait rancangan grand opening outlet perusahaan waralaba makanan cepat saji pada MagFood Amazy wilayah Jawa Barat.

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, karena peneitian ini merupakan studi kasus yang merekam banyak faktor yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan grand opening perusahaan waralaba makanan cepat saji pada outlet MagFood Amazy wilayah Jawa Barat.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah: 1. Manfaat penelitian bagi dunia akademik

Sebagi referensi akademik dan dasar bagi penelitian selanjutnya di bidang franchise khususnya pada promosi dalam komunikasi bisnis dan menambah literatur tentang rancangan grand opening outlet.

2. Manfaat penelitian bagi franchisor

Memberikan gambaran dan informasi secara objektif kepada MagFood Amazy sebagai franchisor terkait rancangan pada grand opening outlet dan memberikan rekomendasi faktor yang dibutuhkan pada grand opening outlet MagFood Amazy khususnya wilayah Jawa Barat.


(25)

28 3. Manfaat penelitian bagi franchisee

Mendapatkan gambaran lebih jelas terkait rancangan grand opening outlet MagFood Amazy wilayah Jawa Barat, sehingga outlet MagFood Amazy ke depan dapat menentukan strategi yang tepat dalam pengembangan outlet selanjutnya.


(26)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dikatagorikan dalam kualitatif deskriptif. Format deskriptif kualitatif pada umumnya dilakukan pada penelitian dalam bentuk studi kasus. Format deskriptif kualitatif studi kasus tidak memiliki ciri seperti air (menyebar di permukaaan), tetapi memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai fenomena (Bungin, 2009: 68).

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT MagFood Inovasi Pangan yang beralamatkan di Jl. Mampang Prapatan XIV No. 11 Mampang Prapatan Jakarta Selatan 12790 dan franchisee MagFood Amazy Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan wilayah Jawa Barat merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi yaitu: 38.965.440 jiwa dan luas wilayah 36.925,05 km². Tingkat kepadatan penduduk tersebut merupakan potensi besar untuk menjadi konsumen MagFood Amazy. Selain itu, wilayah Jawa Barat juga merupakan wilayah yang terdekat dengan Ibu Kota DKI Jakarta sehingga masyarakat Jawa Barat memiliki kecenderungan yang sudah mengenal konsep restoran makanan cepat saji. Jumlah franchisee Jawa Barat terbagi berdasarkan kriteria lokasi serta tipe yang berbeda, Tabel 2: menyajikan pembagian franchisee berdasarkan kriteria lokasi dan tipe.


(27)

Tabel 2: Outlet MagFood Amazy Jawa Barat

Lokasi penelitian dilakukan di 3 lokasi dengan 3 tipe franchise, yaitu: Lokasi perumahan dengan tipe minicafe di MagFood Amazy Ciwastra Bandung karena daerah Karawang dan Solokan Jeruk, Majalaya outlet MagFood Amazy baru di buka setelah penelitian ini selesai dilaksanakan.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung, wawancara dan studi dokumen. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dan laporan-laporan perusahaan mengenai gambaran umum perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi serta database macam-macam tipe franchise. Data sekunder juga diperoleh dari skripsi dan internet (website yang mendukung dan berhubungan dengan materi penelitian).


(28)

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Menurut Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2008: 72), wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara yang mendalam (in dept interiview). Jenis wawancara menggunakan wawancara semiterstruktur (semistructure interview) yang sudah termasuk ke dalam katagori in dept interiview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. 2. Studi Dokumen

Studi dokumen yang digunakan dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama, disamping instrumen-instrumen lain untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dilapangan. Instrumen lainnya yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumen sebagai pelengkap dari metode pengamatan langsung dan wawancara. Semua data dan informasi yang didapat dari pengamatan langsung dan wawancara, kemudian dirumuskan dalam studi dokmentasi, sehingga dapat disusun data dan informasi sejelas mungkin.

Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk


(29)

menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Terkait dengan masalah grand opening, dokumen atau data-data tersebut dapat berupa hasil penelitian ataupun laporan perusahaan yang dapat memberikan informasi tentang masalah-masalah penelitian dan tentunya data atau dokumen-dokumen tersebut terkait dengan grand opening secara umum dan grand opening outlet wilayah Jawa Barat MagFood Amazy secara khusus.

3. Observasi

Menurut Marshall (1995) dalam Sugiyono (2008: 64) menyatakan bahwa melakukan observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi partisipatif (participant observation).

Observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak (Sugiyono, 2008: 64).

3.4. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan serta menginterpretasikan data yang ada untuk mengidentifikasi faktor-faktor grand opening outlet MagFood Amazy wilayah Jawa Barat.

Analisis data akan dilakukan pada seluruh data penelitian yang terkumpul dan secara spesifik akan merujuk kepada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada permasalahan penelitian dan secara detail bersandar kepada draft pertanyaan


(30)

yang ada pada instrument penelitian yang dijadikan rujukan dalam pengumpulan data dilapangan.

3.5. Kredibilitas Data Penelitian

Kredibilitas data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2008 : 83).

Triangulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber (Sugiyono, 2008 : 125). Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2008: 127). Hal ini dilakukan dengan menggabungkan dan membandingkan data dari hasil pengamatan, data hasil wawancara dan data dokumen.

3.6. Definisi Operasional 1. Grand Opening

Acara pembukaan outlet MagFood Amazy yang telah disiapkan persiapannya dari kualitas produk yang sesuai standard, pelayanan sesuai standard, promosi yang tepat dan training karyawan yang optimal setelah perjanjian pembelian paket franchise yang disepakati.


(31)

2. Outlet

Tempat aktivitas produksi, promosi dan penjualan produk MagFood Amazy yang telah tersedia semua fasilitas pendukung serta karyawan yang telah diberikan training sesuai standard dari manajemen MagFood Amazy.


(32)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Profil Tempat Penelitian

MagFood Amazy bergerak di bidang makanan cepat saji, berdiri tahun 2001 dan mulai mewaralabakan outletnya tahun 2003. jumlah outlet MagFood Amazy mencapai 60 outlet tahun 2010 yang tersebar di wilayah nusantara seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Palembang Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Jambi, Bali dan Papua. Identitas perusahaan MagFood Amazy di bawah naungan dari PT. MagFood Inovasi Pangan.

Merk dagang : MagFood Amay (d/h MagFood Red Crispy) Nama perusahaan : PT MagFood Inovasi Pangan

Bidang usaha : Makan cepat saji Pendiri : Yanti Isa, Suwanto Berdiri : Tahun 2001

Mulai waralaba : Tahun 2003

Alamat : Jl. Mampang Prapatan XIV No. 11 Jakarta Selatan Telp : 021-79195134, 79193162

Fax : 021-79195364

Email : magfood@cbn.net.id

Website : www.magfood-amazy.com & www.redcrispy.co.id Kontak person : Suwanto HP 0812836208


(33)

MagFood Amazy telah terdaftar pada Direktorat Jendral Hak Atas Kekayaan Intelektual (Ditjen HAKI) No. 524926, D002007013624, D002007028423, merk dagang MagFood Amazy tidak dapat digunakan sebagai komersialisasi oleh perusahaan, pribadi atau instansi sebelum ada persetujuan dari PT MagFood Inovasi Pangan. MagFood Amazy juga memiliki SIUP dengan No. 00763/1.824.51 tanggal 8 Juli 2003, NPWP No. 02.292.147.2-015.000 tanggal 20 Mei 2003, TDP No. 090315240055 tanggal 18 Juli 2003, Legalitas usaha yang dimiliki oleh MagFood Amazy yang merupakan merk dagang dari PT MagFood Inovasi Pangan cukup kuat. Kehalalan produk yang disajikan oleh MagFood Amazy dipastikan terjamin kehalalannya karena telah terdaftar di Majelis Ulama Indonesia, dengan Sertifikat halal dari MUI No. 00060036430805 dan No. 00060036440805, bahan yang digunakan pada proses produksi tidak membahayakan karena telah di uji dan lulus tes di Departemen Kesehatan (Depkes) No. SP: 164.00/09.04/2001.

4.2. Sejarah Singkat Perusahaan

PT MagFood Inovasi Pangan didirikan pada bulan Februari 2001 oleh Yanti Isa yang berpengalaman lebih dari 15 tahun mengelola berbagai perusahaan multinasional. Perusahaan ini bergerak di bidang food seasoning dan product development yang melayani kebutuhan industri makanan di Indonesia. PT MagFood Inovasi Pangan menangani berbagai perusahaan makanan ringan baik yang berskala besar, menengah, maupun skala kecil.

Pada tahun 2003, PT MagFood Inovasi Pangan menciptakan Sistem Inovasi Usaha Mandiri yang menyediakan food stall dengan merek MagFood Red


(34)

Crispy yang sudah tersebar lebih dari 250 outlet di seluruh Indonesia. Selama ini masyarakat menilai outlet MagFood Red Crispy lebih banyak dengan tipe counter dengan sistem take away dan bersaing dengan harga jual fried chicken skala kaki lima, perlu penyesuaian untuk bisa tampil dengan konsep dine in menggunakan tipe mini resto atau restoran. Maka pada bulan Juni 2007, PT MagFood Inovasi Pangan menerapkan strategi dengan meluncurkan merek baru yaitu MagFood Amazy yang lebih fokus pada segmentasi pasar anak-anak dan remaja dengan tampilan outlet lebih exclusive dan cozy serta harga jual produk lebih kompetitif.

4.3. Visi dan Misi

Manajemen MagFood Amazy menerapkan Visi dan Misi perusahaan sbb: 1. Visi

1) Membangun jaringan food stall terbaik kelas menengah di Indonesia. 2) Menyediakan makanan sehat dan bergizi untuk ABG dan remaja. 3) Membangun jaringan wirausaha berprestasi

2. Misi

1) Membangun jaringan 500 outlet s.d 2017.

2) Mengembangkan Research & Development (R&D) food & beverage. 3) Mengembangkan training centre & system (duplikasi, replikasi).

4.4. Budaya dan Nilai Organisasi MagFood Amazy

Budaya yang diterapakan oleh perusahanaan kepada seluruh karyawannya di dalam bekerjasama untuk mengembangkan perusahaan adalah kejujuran, kedisiplinan dan profesional. Budaya kejujuran menimbulkan nilai aktivitas kerja


(35)

jujur, tercrmin dari aktivitas karyawan bekerja tanpa harus dimonitor oleh atasan dalam melaksanakan tugas kantor. Rapi administrasi seperti karyawan yang mendapatkan tugas dinas luar kantor, memberikan bukti pengeluaran biaya ketika membuat laporan hasil ketika tugas kantor selesai. Budaya disiplin menimbulkan nilai aktivitas kerja prodktif, seperti karyawan selalu menyelesaikan tugas dan datang ke kantor tepat waktu. Budaya profesional menimbulkan nilai kerja yang saling menghargai, hal ini tercermin dari karyawan dengan usia muda yang memiliki prestasi kerja baik, maka akan mudah untuk penaikan jenjang karir berikutnya. Jenjang karir dilihat dari prestasi kerja bukan dari lamanya karyawan bekerja..

4.5. Produk MagFood Amazy

Produk MagFood Amazy terdiri dari makanan dan minuman yang dihasilkan oleh bagian Research and Development (R&D). Adapun jenis makanan dan minuman dihasilkan adalah sbb:

1. Katagori Snack

Menu snack yang biasa disajikan adalah potatoes crips dibuat dari kentang yang diproduksi oleh balutan tepung yang crispy, onion ring crips, onion yang dipotong seperti ring lalu di balut dengan tepung yang crispy dan satay crips, sosis yang dipotong melingkara atau bakso yang ditusuk pada tusuk satay yang sebelumnya telah dibumbui oleh keju lalu diproses dengan balutan tepung yang crispy.


(36)

2. Katagori Minuman

Menu minuman yang biasa disajikan adalah soft drink, teh botol dan aneka jus, seperti jus avocado milk, campuran buah alpukat yang ditambahkan dengan simple sirup dan cream susu cokelat lalu di blender dengan sedikit campuran es batu yang telah dihaluskan. Strawberi milk float, campuran buah strawberi dengan cream susu putih lalu dibelnder dengan sedikit campuran es batu yang telah dihaluskan kemudian ditambahkan dengan es cream di atasnya pada saat penajian.

3. Katagori Makanan

Menu makanan yang biasa disajikan adalah chicken crips, burger crips, sandwich crips, hotdog crips, fried rice crips, chicken cheese sause, spaghetti crips, dan clear soup. Sedangkan berikut ini adalah menu snack dan makanan yang ditawarkan oleh outlet boothstanding: chicken crips, satay crips, rice, dan potatoes crips.

4.6. Tipe Franchise MagFood Inovasi Pangan

Produk franchise PT. MagFood Inovasi Pangan dengan merek dagang MagFood Amazy meliputi: tipe booth standing, tipe food court, tipe mini cafe dan tipe café. Disetiap produk franchise akan dilengkapi dengan paket bumbu dan perlengkapan lainnya. Bumbu yang tersedia dari paket franchise adalah: bumbu dengan berat 500 gr terdiri dari: clear soup, crispy non pedas, pedas,dan sauce steak lada hitam. Bumbu dengan berat 1 kg terdiri dari: bumbu keju, saos keju, barbeque, nasi goreng. Bumbu dengan berat 1,2 kg adalah biang tepung.


(37)

Perlengkapan lainnya yang diberikan adalah: peralatan memasak, seragam karyawan, celemek MagFood Amazy, topi MagFood Amazy, box MagFood Amazy, saos MagFood Amazy, piring MagFood Amazy, kertas nasi MagFood Amazy, kantong ayam MagFood Amazy, kantong kentang MagFood Amazy, sambal sachet MagFood Amazy, topi MagFood Amazy, dan lain-lain.

4.7. Kriteria Lokasi

Setiap lokasi memiliki potensi yang berbeda untuk usaha, dengan beragamnya jenis lokasi team manajemen MagFood Amazy telah memiliki kriteria yang tepat sebagai syarat untuk pembukaan outlet MagFood Amazy:

a. Strata ekonomi masyarakatnya kelas menengah dan menengah ke bawah. b. Potensi pembelinya minimal 3000 kepala keluarga untuk perumahan, 10.000

orang per hari untuk tempat perbelanjaan, 5.000 orang lalu lalang untuk pusat keramaian.

c. Daya beli masyarakat Rp 10.000 – 15.000 per hari.

d. Target market konsumen, keluarga, anak-anak dan remaja. e. Lokasi mudah diakses, mudah terlihat dan parkir tersedia. f. Lingkungan bersih.

g. Tersedia listrik minimal 3.300 watt dan 5.500 watt bagi yang menggunakan Air Conditioner.

h. Tersedia sanitasi dan air bersih.


(38)

4.8. Hak dan Kewajiban Dalam Franchise

Pihak pertama adalah franchisor dan pihak kedua adalah franchisee. Hak yang dimiliki oleh pihak pertama dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak pertama, begitu juga hak dan kewajiban yang dimiliki dan harus di penuhi oleh pihak kedua pada kerjasama yang terjadi, antara pihak pertama dan pihak kedua.

4.8.1. Hak dan Kewajiban Pihak Pertama (Franchisor)

Perjanjian franchise yang terjadi pihak pertama sebagai franchisor memiliki hak dan kewajiban yaitu:

1. Hak Pihak Pertama

a. Pihak pertama berhak menyetujui atau tidak lokasi yang diajukan oleh pihak kedua sesuai kriteria yang telah ditentukan dan setelah melalui survei yang mendalam.

b. Membuat counter penjualan sesuai desain yang telah ditetapkan. c. Menyediakan proses memasak dengan prosedur tetap.

d. Menyediakan bahan pembungkus, assesoris dan perlengkapan lainnya. e. Menentukan investor yang akan menjadi membernya.

2. Kewajiban Pihak Pertama

a. Melakukan survei lokasi sebelum memberikan hak pemakaian merk kepada pihak kedua sampai lokasi tersebut disetujui oleh pihak pertama.

b. Menyiapkan sarana penjualan, counter penjualan dan peralatan operasional lengkap.

c. Menyiapkan semua ramuan bumbu masak yang terpakai dalam operasional usaha outlet.


(39)

d. Memberikan pengetahuan dan pelatihan proses operasional outlet yang mencakup teknis memasak, teknis pelayanan, dan pencatatan administrasi. e. Memberikan konsep pemasaran dan pengembangan usaha yang sudah

terbukti berhasil dijalankan.

f. Memberikan jaminan terhadap tersedianya semua ramuan bumbu masak, kemasan dan peralatan operasional.

4.8.1. Hak dan Kewajiban Pihak Kedua (Franchisee)

Perjanjian franchise yang terjadi pihak kedua sebagai franchisee memiliki hak dan kewajiban yaitu:

1. Hak Pihak Kedua

a. Pihak pertama memberikan hak penggunakan merk MagFood Amazy kepada Pihak Kedua dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dengan jangka waktu tertentu mencakup sejumlah trademark, service marks, trade dress (signage, desain konter, seragam, desain fitur), sejumlah know how (manual operasi, program pelatihan awal, program pendukung dan ongoing training), bantuan teknis dan akses ke sumber daya serta hak untuk membuat atau mendistribusikan produk MagFood Amazy.

b. Jangka waktu pemberian hak merk selama 5 tahun dimulai dari tanggal ditandatanganinya kontrak perjanjian ini.

c. Hak penggunaan merk dapat diperpanjang dengan kesepakatan baru.


(40)

2. Kewajiban Pihak Kedua

a. Bersemangat dan serius dalam menjalankan usaha penjualan produk MagFood Amazy.

b. Memakai bumbu dan bahan baku sesuai dengan komposisi yang telah ditetapkan dalam standard operasional prosedur.

c. Memakai kemasan sesuai standard yang telah ditetapkan.

d. Menjalankan aktivitas operasional sesuai standard operasional prosedur yang sudah ditetapkan pihak pertama.

e. Menyediakan tenaga pelaksana dalam semua kegiatan.

f. Menerima, melaksanakan dan menjaga konsep sistem Inovasi Usaha Mandiri yang dimiliki pihak pertama.

g. Wajib membuat laporan keuangan dengan benar serta analisa usaha setiap bulan dan menyampaikan kepada pihak pertama setiap tanggal 10 bulan berikutnya.

h. Menyediakan dana dalam semua aktivitas usaha baik modal fixed asset maupun modal kerja.

i. Setiap melakukan pengembangan dan penyempurnaan kegiatan dimintakan persetujuan dari pihak pertama, membuka lokasi baru dan menambah counter jual, diatur dengan perjanjian baru.

j. Menjaga standard kualitas pegawai dan pemasok. k. Mengupgrade peralatan atau fasilitas yang ada.

l. Menyediakan produk atau fasilitas yang sesuai dengan standard pihak pertama.


(41)

m. Pihak kedua wajib mengikuti training ulang dan training berkala yang disediakan oleh pihak pertama setiap ada perubahan standard operasional prosedur.

4.9. Organisasi Outlet MagFood Amazy

Secara garis besar outlet MagFood Amazy, apapun jenis produk franchise yang dipilih terdiri dari organisasi yang di gambar sbb:

Business owner (Pihak Kedua)

Front Office Kitchen

Supervisor

Cashier

Gambar 2: Organisasai Outlet MagFood Amazy

Cat: Posisi supervisor tergantung dari kebutuhan outlet MagFood Amazy

Adapun setiap posisi dalam kebutuhan sumber daya manusia untuk outlet MagFood Amazy harus memiliki kualifikasi tertentu. Kualifikasi dan diskripsi kerja untuk setiap posisi outlet MagFood Amazy adalah sbb:


(42)

1. Petugas Cashier

Syarat penempatan karyawan pada bagian ini ialah pria atau wanita, berpenampilan menarik, smile face, mampu berkomunikasi dengan baik, dapat berhitung dengan baik, mempunyai jiwa melayani, aktif, kreatif, sopan dan jujur. Diskripsi kerja:

a. Greeting kepadakonsumen.

b. Memastikan konsumenterlayani dengan baik. c. Menghitung stock opname di akhir bulan. d. Menghitung hasil penjualan.

e. Membuat laporan penjualan.

f. Menyerahkan hasil penjualan kepada owner setiap hari. g. Menawarkan produk-produk yang lain kepada pelanggan. h. Menyiapkan menu-menu siap saji yang dipesan pelanggan.

i. Memesan menu-menu yang harus diproses terlebih dahulu ke bagian dapur, pelanggan diberikan nomor meja.

j. Mengantarkan menu yang sudah diproses kepada pelanggan sesuai nomor meja yang diberikan.

k. Membantu membersihkan area dinning outlet.

2. Petugas Front Office

Syarat penempatan karyawan pada bagian ini ialah pria atau wanita, berpenampilan menarik, smile face, mampu berkomunikasi dengan baik, dapat berhitung dengan baik, mempunyai jiwa melayani, aktif, kreatif, sopan dan jujur Diskripsi kerja:


(43)

42 a. Greeting kepada konsumen.

b. Memastikan konsumen terlayani dengan baik. c. Memastikan area dinning dalam keadaan bersih. d. Memastikan meja dan kursi tidak goyang.

e. Membersihkan peralatan makan minum dari atas meja.

f. Mengantarkan menu yang sudah diproses kepada pelanggan sesuai nomor meja yang diberikan..

g. Membantu melakukan stock opname di akhir bulan.

3. Petugas Kitchen

Syarat penempatan karyawan pada bagian ini ialah pria atau wanita, senang dengan bidang boga, senang masak memasak, bisa kerjasama dengan team, mampu membuat analisa pemakaian bahan, berpengalaman dalam bidang yang sama minimal 1 tahun.

Diskripsi kerja:

a. Menghasilkan menu sesuai dengan standard operasional prosedur. b. Memproses menu yg dipesan dengan cepat dan benar.

c. Memastikan semua peralatan dapur dalam keadaan bersih dan rapi. d. Menghitung stock bahan baku.

e. Menghitung pemakaian bahan.

f. Melakukan stock opname di akhir bulan. g. Menjaga kebersihan dapur.


(44)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Tujuan dan Tingkat Kepentingan Grand Opening

Grand opening bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat kehadiran outlet baru MagFood Amazy, agar produk dari MagFood Amazy yang ditawarkan dapat di terima oleh masyarakat. Grand opening yang dilaksanakan MagFood Amazy terkait dengan komunikasi pemasaran, pendapat ini sesuai dengan Kennedy (2006: 4-5) komunikasi pemasaran dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki, sehingga komunikasi pemasaran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada konsumen agar tujuan perusahaan tercapai terkait hadirnya MagFood Amazy.

Hadirnya outlet baru MagFood Amazy di suatu wilayah dengan melaksanakan grand opening merupakan hal penting terkait komunikasi pemasaran, hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (2006: 496) yang menyatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah cara yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan, mempersuasi, dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang mereka jual, sehingga masyarakat lebih mengetahui kehadiran dan fungsi outlet MagFood Amazy, karena dilapangan merek dari MagFood Amazy di Jawa Barat belum banyak dikenal masyarakat sehingga membutuhkan acara grand opening, ketika


(45)

brand atau merk dari sebuah produk atau usaha franchise sudah dikenal oleh konsumen maka acara grand opening suatu ketika tidak diperlukan.

5.2. Konsep Sebelum Grand Opening

Penelitian di lapangan memberikan hasil pra syarat yang harus dipersiapkan sebelum grand opening outlet MagFood Amazy dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan Schaefer (2006: 1) dimana konsep yang berhasil dilaksanakan pada grand opening dapat sangat membantu tujuan selanjutnya dari grand opening yaitu meningkatkan keuntungan yang berkesinambungan dengan memberikan produk dan pelayanan yang dapat diterima oleh konsumen. Konsep yang ada sebelum grand opening dilaksanakan oleh franchisee yaitu sebelum grand opening outlet MagFood Amazy dilakukan, pihak kedua sebagai franchisee MagFood Amazy untuk lokasi perumahan, pusat perbelanjaan dan pusat keramaian telah menyelesaikan kegiatan :

1. Paket Investasi yang di pilih

Manajemen MagFood Amazy telah menyepakati tipe paket yang telah diajukan oleh franchisee MagFood Amazy, untuk tipe yang akan di pilih oleh MagFood Amazy di wilayah yang telah di survei terlebih dahulu oleh manajemen, karena hal ini terkait fasilitas kebutuhan bahan baku dan peralatan yang didapat dan diperlukan.

2. Perizinan Usaha

Pihak kedua sebagai franchisee MagFood Amazy diberikan tanggung jawab untuk mengurus semua perizinan usaha di wilayah yang akan di buka outlet.


(46)

3. Tempat dan Renovasi Ruang

Tempat akan disepakati apabila pihak manajemen MagFood Amazy mensurvei usulan tempat yang diajukan oleh franchisee, setelah setuju dari kedua belah pihak maka terjadi kontrak kerjasama, kemudian manajemen Amazy membuat dan memberikan desain layout renovasi ruang berstandard yang dikerjakan oleh franchisee di luar biaya paket investasi.

4. Rekurtment Karyawan

Kontrak kerjasama untuk pembukaaan outlet telah disepakati oleh kedua belah pihak, kemudian manajemen MagFood Amazy memberikan kriteria calon karyawan yang akan menempatkan posisi masing-masing pekerjaan, penerimaan calon karyawan diberikan hak kepada franchisee tetapi team trainer dari pihak manajemen Amazy akan menseleksi ulang calon karyawan sesuai kebutuhan operasional outlet.

5. Daftar Tamu Amazy

Catatan nama yang telah tersusun rapi yang digunakan untuk mengetahui berapa banyak jumlah konsumen yang hadir dari jumlah undangan yang tersebar, pada buku tamu terdapat alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi, sehingga apabila ada program baru dari outlet MagFood Amazy dapat di undang kembali. Daftar tamu juga berfungsi untuk menjaga konsumen agar tetap loyal dengan mengirimkan dan mengucapkan hari-hari penting seperti ulang tahun, hari besar agama dan hari besar nasional melalui sms atau telepon.


(47)

6. Soft opening

Soft opening ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menguji kemampuan karyawan menuju grand opening, baik dari produksi, pelayanan, dan kecepatan. Sebagian besar faktor utama yang diperhatikan adalah pada bagian produksi, pelayanan, peralatan dan perlengkapan dengan adanya soft opening dapat menilai kemampuan karyawan dan ketepatan posisi agar saat pelaksanaan grand opening berjalan dengan baik, sesuai dengan yang direncanakan.

5.3. Faktor Kebutuhan Grand Opening Lokasi

Penelitian didapatkan 25 faktor yang mempengaruhi pelaksanaan grand opening outlet MagFood Amazy Jawa Barat, pengertian dari 25 faktor tersebut yaitu:

a. Brosur Menu

Media Informasi berupa gambar yang berisikan daftar menu dan harga secara ringkas di buat semenarik mungkin agar konsumen tertarik terhadap produk yang ditawarkan, Hal ini sesuai dengan salah satu pendapat Well dan Burnett (2006: 10) fungsi dari periklanan adalah mendorong audience untuk mengambil tindakan. Brosur juga merupakan alat promosi penjualan yang lebih efektif karena langsung dibagikan kepada masing-masing konsumen sehingga konsumen akan lebih cepat mengetahui produk dan harga yang ditawarkan.

b. Neon sign Amazy

Neon sign merupakan media promosi penjualan berupa lampu berlogo, dapat digunakan sebagai alat penerang di depan outlet. Neon sign merupakan bagian kekuatan dari periklanan, hal ini sesuai dengan pendapat Brannan (2001:


(48)

46) periklanan dapat menjadi media yang kuat dan serbaguna, yang menunjukan pada keanekaragaman secara luas pada pelaksanaan yang kreatif, yang dapat diterapkan melalui penglihatan dan suara, melalui media ini konsumen akan dapat melihat dari jarak jauh keberadaan outlet berdasarkan logo yang dipasang dan akan mendorong konsumen untuk memasuki outlet.

c. Spanduk

Spanduk merupakan media informasi keberadaan outlet MagFood Amazy, spanduk di pasang ditempat-tempat strategis seperti pertigaan jalan, titik keramaian dan alun-alun kota, agar masyarakat lebih mengetahui informasi keberadaan outlet dari calon konsumen yang melewati jalan yang telah terpasang spanduk.

d. X-Baner

X-Baner merupakan alat yang dapat memberikan informasi kepada konsumen berupa menu spesial yang ditawarkan, informasi produk dan harga promo kepada konsumen. X-banner diletakkan di depan outlet, alat ini bermanfaat kepada konsumen sebelum memasuki outlet untuk melihat menu pilihan dan promo yang ditawarkan. Gambar x-banner dapat dilihat pada lampiran 4 pada outlet MagFood Amazy Cirebon.

e. Radio

Alat promosi yang disiarkan oleh media elektronik, memberikan informasi kepada pendengar, dan bermanfaat langsung bagi Business Owner karena konsumen yang tidak menerima brosur dapat mengetahui informasi melalui radio. biasanya berisi jingle MagFood Amazy, informasi grand opening outlet dan harga


(49)

spesial yang ditawarkan oleh outlet Magfood Amazy. Radio yang digunakan untuk iklan adalah radio lokal tempat outlet MagFood Amazy berdiri, hal ini dapat mempermudah jangkauan konsumen.

f. Program Diskon

Potongan harga yang diberikan untuk konsumen pada waktu tertentu, Program ini merupakan strategi untuk mengajak konsumen datang dan mencoba menu yang ditawarkannya, seperti program diskon 20% untuk pembelian produk MagFood Amazy yang berlaku pada tanggal tertentu, terutama grand opening berlangsung. Berdasarkan pendapat Brannan (2001: 97) promosi penjualan adalah susunan rancangan teknik yang taktis pada kerangka strategi pemasaran dengan alat yang digunakan untuk promosi penjualan yaitu Kupon, merupakan semacam sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat pengurangan pada pembelian produk tertentu dan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang.

g. Program Gratis Teh Sosro

Program gratis merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk menarik konsumen. Manajemen MagFood Amazy pusat mengadakan kerjasama dengan perusahaan pusat Teh Botol Sosro, dengan adanya kerjasama ini setiap outlet yang mengadakan grand opening, diberikan gratis 10 krat teh botol sosro dan peminjaman lemari pendingin. Program kerjasama ini dioptimalkan sebagai strategi pada grand opening.Promosi saling program gratis Teh Botol Sosro untuk pembelian paket tertentu sehingga menarik konsumen untuk membeli paket yang ditawarkan oleh outlet MagFood Amazy.


(50)

h. Acara Hiburan

Serangkaian program acara yang diadakan oleh outlet MagFood Amazy untuk menarik konsumen pada pelaksanaan grand opening berlangsung, seperti acara hiburan, tarian daerah disesuaikan lokasi outlet MagFood Amazy berdiri lomba, pertunjukan musik, dan lain-lain. Acara ini akan diisi oleh masyarakat setempat sehingga dapat memperkenalkan secara tidak langsung kepada masyarakat produk yang ditawarkannya.

i. Doorprize Mug Amazy

Hadiah yang diberikan dengan cara kejutan oleh pihak manajemen kepada konsumen yang memiliki kriteria tertentu atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pihak manajemen. Konsumen yang mendapatkan Mug Amazy akan ingat MagFood Amazy dan mendorong untuk kembali mengunjunginya. j. Badut Amazy

Badut Amazy adalah boneka besar yang didalamnya terdapat seorang manusia berpakaian karakter berebentuk ayam. Badut bertujuan untuk menarik konsumen usia anak-anak agar datang pada acara grand opening karena anak-anak merupakan konsumen masa depan yang loyal. Badut dapat dilihat pada lampiran 3 pada pelaksaan grand opening outlet MagFood Amazy Ciwastra. k. Permainan Anak-Anak

Fasilitas yang disediakan untuk konsumen anak-anak agar mereka tertarik dan senang datang ke outlet MagFood Amazy, Karena dengan adanya fasilitas permaianan seperti ayunan, prosotan puzzle menjadi daya tarik tersendiri bagi


(51)

anak-anak untuk datang ke outlet, anak-anak adalah konsumen di masa depan maka harus diperhatikan kebutuhannya.

l. Balon Amazy

Balon merupakan alat yang dapat diberikan untuk hadiah kepada anak-anak yang berlogo MagFood Amazy, dengan warna yang menarik. Pada grand opening berlangsung balon di gunakan untuk hiasan dan hadiah bagi anak-anak yang hadir. Di harapkan dengan pemberian balon kepada anak-anak akan menjadi konsumen yang loyal nantinya karena mereka merasa senang. Balon dapat dilihat pada lampiran 5 pada outlet MagFood Amazy ITC Depok.

m. Undangan Tokoh Masyarakat

Media informasi untuk mengundang seseorang yang dihormati karena memiliki karisma atau tingkat kesibukan yang lebih dibanding masyarakat lainnya sehingga membawa pengaruh kepada masyarakat. Undangan yang diberikan kepada tokoh masyarakat, termasuk voucher makan gratis untuk pilihan menu tertentu, agar tokoh masyarakat setempat merasa dihormati dan merasa memiliki keberadaan outlet MagFood Amazy.

n. Undangan Relasi Business Owner

Media yang digunakan untuk mempertemukan relasi Business Owner untuk menghadiri acara grand opening outlet MagFood Amazy. Undangan secara eksklusife termasuk voucher makan gratis untuk pilihan menu tertentu akan membentuk hubungan silaturahmi yang baik antar frenchesee dan saling memberikan informasi terbaru dalam dunia bisnis.


(52)

o. Supplier Bahan Baku

Tempat pemesanan bahan baku dengan harga relatif murah, sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pada masing-masing outlet. Manajemen MagFood Amazy pusat telah mengadakan kontrak kerjasama dengan PT Sukanda Djaya pusat, jadi untuk kebutuhan bahan baku operasional outlet franchisee dapat disupply oleh sukanda djaya di masing-masing wilayah tempat outlet MagFood Amazy berdiri, produk yang tersedia seperti ham burger, mix vegetable, sosis, baso, mayonaise, bun burger, bun hotdog, spagheti dan lain-lain. Hal ini dapat mempermudah distribusi bahan baku sehingga tidak mungkin kekurangan bahan baku dikarenakan jarak yang jauh.

p. Perlengkapan dan Peralatan

Perlengkapan adalah alat yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan operasional. Sedangkan peralatan adalah alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional agar berjalan dengan lancar. Semua yang di gunakan dan difungsikan di outlet MagFood Amazy dari kebutuhan perlengkapan dan peralatan bagian dapur hingga bagian front office telah disediakan dari pihak franchisor sesuai dengan kesepakatan jenis outlet, hal ini mempermudah jalannya grand opening bagi franchisee.

q. Tes Tertulis Karyawan

Karyawan adalah bagian dari perusahaan yang memegang peranan sebagai pelaksana dari kebijakan yang dibuat oleh pimpinan. Calon karyawan harus menjalani serangkaian tes, baik tes IQ, ketelitian, kecepatan, kepribadian, dan tes tulis setelah calon karyawan diberikan training. Melalui serangkaian tes tersebut


(53)

dapat diketahui hasil tingkat keceredasan calon karyawan MagFood Amazy. Tes tertulis disajikan pada lampiran 6

r. Pelayanan Konsumen

Konsumen merupakan pelanggan yang dapat di kontrol setiap hari dengan berbagai cara yang manajemen telah sepakati, konsumen juga merupakan bagian dari mata rantai penjualan yang harus tetap menjadi prioritas utama, karena konsumen juga membeli ”service eksperience” waktu mereka datang dan memesan. Cara untuk melayani konsumen dengan memberikan pelayanan yang terbaik, ramah, mendengarkan keluhan konsumen. Hal yang harus diperhatikan jika menangani keluhan yang disampaikan oleh konsumen dengan mendengarkan dan mengerjakan apa yang diinginkan konsumen.

Penilaian konsumen terhadap total value tidak hanya didasarkan pada kualitas produk dan kebersihan outlet, tetapi didasarkan pada bagaimana perasaan mereka sebagai hasil dari pelayanan yang mereka dapatkan.

s. Operasional Cash Register

Operasional Cash register adalah operasi transaksi penjualan yang dilakukan oleh kasir secara komputerisasi, mesin Cash register dapat memprogram harga, jenis makanan dan minuman secara digital. Hasil dari transaksi dalam satu hari atau satu bulan pada cash register dapat diketahui dan dikontrol sewaktu-waktu oleh pihak manajemen. Mekanisme Cash register manajemen atau Business Owner dapat mengetahui transaksi penjualan secara rinci dari produk makanan, minuman dan paket yang telah terjual di outlet MagFood Amazy.


(54)

t. Stock Bahan Baku

Bahan baku merupakan persediaan yang harus tersedia setiap saat, karena digunakan untuk membuat produk yang akan dijual. Setiap keluar masuknya bahan baku harus dilakukan pengontrolan secara berkala, untuk mengetahui stock yang masih tersedia. Persediaan bahan baku yang dibutuhkan untuk operasional outlet MagFood Amazy seperti bumbu-bumbu MagFood Amazy, ayam, roti burger, sayuran, minyak sayur, seasoning saos MagFood Amazy, telur, dan lain-lain. Pengontrolan stock bahan baku dapat dikontrol dengan menggunakan kartu stock, contoh kartu stock disajikan pada lampiran 7.

u. Stock Bahan Kemasan

Kemasan adalah salah satu tempat yang digunakan untuk membawa makanan dan minuman yang dibeli oleh konsumen. Pada kemasan terdapat brand MagFood Amazy atau ciri khas dari produk yang dijual oleh MagFood Amazy

Persediaan bahan kemasan yang difungsikan untuk tempat penyajian menu MagFood Amazy seperti kantong kentang MagFood Amazy, kantong ayam MagFood Amazy, box ayam nasi MagFood Amazy, kertas wrap MagFood Amazy, kantong plastik MagFood Amazy dan piring kertas MagFood Amazy. v. Produksi Produk

Produksi adalah proses pembuatan dari bahan mentah menjadi bahan jadi atau siap dipakai, semua produk yang dihasilkan harus sesuai dengan standard yang telah ditetapkan oleh manajemen MagFood Amazy.

Proses pembuatan menu MagFood Amazy yang sesuai standard maka sebelumnya karyawan outlet MagFood Amazy ditraining oleh team Trainer


(55)

bagaimana proses pembuatan dari produk bahan baku menjadi bahan jadi seperti ayam crispy, kentang crispy, spaghety crispy, nasi goreng crispy, sandwidcs crispy, burger crispy, soup dan aneka minuman juice.

w. Kualitas Produk

Kualitas adalah salah satu standard yang harus diperhatikan oleh Business Owner untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Proses pembuatan produksi menu yang di tawarkan oleh outlet MagFood Amazy memiliki standarisasi, hal ini dilakukan untuk menjaga produk yang disajikan oleh outlet higienis, bebas dari bakteri dan virus, tetapi sering terjadi kualitas menu yang tidak standard, yang telah ditetapkan dan diajarkan oleh team Trainer dari MagFood Amazy, seperti ayam dan kentang yang kurang crispy, proses pembuatan nasi goreng yang kurang gurih dan proses pembuatan spagheti yang kurang matang, hal ini harus diperhatikan sebelum grand opening outlet MagFood Amazy dilaksanakan.

x. Kecepatan Pelayanan

Kecepatan merupakan keahlian yang harus dimiliki setiap karyawan outlet MagFood Amazy, karena merupakan baigan penting dari kepuasan pelanggan dan akan menambah nilai baik outlet MagFood Amazy dibenak konsumen. Pada acara grand opening outlet, kecepatan pelayanan sangat dibutuhkan, karena permintaan konsumen yang datang pada acara grand opening outlet akan banyak dan beragam, untuk mengatisipasi konsumen menunggu lama akan pesanan yang dipesan, maka kecepatan pelayanan dibutuhkan pada grand opening berlangsung.


(56)

y. Tata Tertib Karyawan

Aturan yang dibuat oleh pihak manajemen yang harus dipatuhi oleh karyawan, karena aturan akan mengikat kerja antara pihak manajemen dengan pihak karyawan. Penggunaan tata tertib yang dijalankan secara ketat akan tercermin pada kinerja dari masing-masing karyawan. Contoh tata tertib dapat dilihat pada lampiran 8.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pada grand opening tersebut dikelompokan menjadi 6 kelompok, pembagian ketentuan berdasarkan (Kotler, 2001: 775). Kelompok tersebut adalah:

1. Periklanan a. Brosur menu b. Neon sign Amazy c. Spanduk

d. X-Baner e. Radio

2. Promosi Penjualan f. Program Diskon

g. Program gratis teh sosro h. Acara Hiburan

i. Doorprize Mug amazy j. Badut Amazy

k. Permainan Anak-anak l. Balon Amazy


(57)

3. Publisitas

m. Undangan Tokoh Masyarakat n. Undangan Relasi Bisnis Owner 4. Suplier Bahan Baku

5. Perlengkapan dan Peralatan 6. Training Karyawan

n. Tes Tertulis Karyawan o. Pelayanan Konsumen p. Operasional Cash Register q. Stock Bahan Baku

r. Stock Bahan Kemasan s. Produksi Produk t. Kualitas Produk u. Kecepatan Pelayanan v. Tata Tertib Karyawan

5.4. Tingkat Kepentingan Faktor Yang Mempengaruhi Grand Opening

Tipe lokasi memiliki tingkat kepentingan yang berbeda sesuai dengan pengelompokan, tingkat kepentingan faktor grand opening disajikan pada tabel 3, tingkat kepentingan untuk faktor training dipisahkan dan disajikan pada tabel 4, tingkat kepentingan tersebut akan dijelaskan. Pemisahan dilakukan karena faktor training membutuhkan penjelasan lebih rinci.


(58)

Tabel 3: Tingkat Kepentingan Faktor Grand Opening

1. Periklanan

a. Brosur menu merupakan tingkat kepentingan utama di 3 lokasi karena efektifitas harga pembuatan brosur murah dan pesan yang disampaikan optimal, brosur langsung diberikan kepada masyarakat sehingga konsumen akan lebih cepat mengetahui produk dan harga yang ditawarkan.


(59)

b. Spanduk merupakan tingkat kepentingan utama di pusat perbelanjaan dan pusat keramaian karena sebagai media informasi keberadaan outlet MagFood Amazy, spanduk tersebut di pasang di pertigaan jalan, tempat masuk area parkir dan titik keramaian, jumlah spanduk yang dipasang berkisar 5-10 spanduk, untuk lokasi perumahan spanduk sebagai tingkat kepentingan pendukung karena lokasinya yang tidak jauh dari outlet. c. X-Baner merupakkan kepentingan pendukung di pusat perbelanjaan dan

pusat keramaian, karena X-banner ditempatkan didepan outlet dan memiliki fungsi memberikan informasi produk, jumlah x-banner yang ditempatkan berjumlah 2 X-banner, di lokasi perumahan sebagai kepentingan penunjang karena sudah di perjelas dengan Neon sign. Gambar X-Baner disajikan pada lampiran 4 pada outlet MagFood Amazy Cirebon. d. Iklan radio disetiap lokasi berbeda kebutuhannya untuk pusat keramaian

sebagai kepentingan utama karena sebagai sarana komunikasi dengan individu-individu, kelompok atau organisasi-organisasi, baik langsung maupun tidak langsung membantu pertukaran-pertukaran dengan mempengaruhi salah satu atau lebih di antara audiensi. Lokasi pusat perbelanjaan sebagai kepentingan penunjang karena hanya untuk memberikan informasi promosi yang terbaru. Sedangkan di perumahan sebagai faktor penujang dikarenakan tidak terlalu jauh lokasinya sehingga informasi dapat diperoleh langsung dari outlet.

e. Neon sign Amazy di pusat perbelanjaan merupakankepentingan pendukung karena lokasi keberadaan outlet merupakan tempat area makan sehingga


(60)

neon sign di butuhkan untuk memperjelas lokasi, tetapi di perumahan dan pusat keramaian sebagai kepentingan utama karena memiliki kemampuan menangkap pembeli yang tidak dilihat sebelumnya, menjangkau banyak konsumen karena sifat beritanya yang bebas dan tidak memihak. Gambar disajikan pada lampiran 4 pada outlet MagFood Amazy Cirebon.

2. Promosi Penjualan

a. Program diskon adalah kepentingan utama di 3 lokasi karena merupakan strategi untuk mengajak konsumen datang dan mencoba menu yang ditawarkannya serta mengajak konsumen untuk melakukan transaksi pada saat itu. Program diskon yang diberikan berkisar 10-20 % dan berlaku selama 3 hari dari acara grand opening dilaksanakan.

b. Program gratis teh sosro di 2 lokasi yaitu pusat perbelanjaan dan pusat keramaian sebagai kepentingan pendukung karena program yang ditawarkan dengan biaya yang relatif lebih rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu kurang menjadi daya tarik konsumen, sedangkan di lokasi perumahan sebagai faktor utama karena akan menarik perhatian dan memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan.

c. Balon Amazy memiliki kebutuhan yang berbeda di setiap lokosi, di perumahan sebagai kepentingan penunjang karena difungsikan untuk menghias outlet, namun pusat perbelanjaan sebagai kepentingan utama karena konsumen yang hadir lebih banyak anak-anak dan dijadikan hadiah, untuk pusat keramaian balón amazy sebagai pendukung karena akan


(61)

menarik pelanggan potensial yang ingin membeli produk yang ditawarkan. Balon dapat dilihat pada lampiran 5 di outlet MagFood Amazy ITC Depok. d. Doorprize Mug Amazy sabagai kepentingan pendukung di lokasi

perumahan dan pusat perbelanjaan karena dapat mendorong audience untuk mengambil tindakan agar konsumen membeli produk tertentu sehingga dapat meningkatkan penjualan jangka pendek. Tetapi di pusat keramaian. Doorprize Mug Amazy berfungsi sebagai kepentingan penunjang karena kurang memperkuat minat pembelian dan pengalaman merek.

e. Acara Hiburan di setiap lokasi memiliki fungsi yang berbeda, pada lokasi perumahan sebagai kepentingan utama karena acara hiburan dapat mengundang para konsumen untuk datang ke outlet Amazy, di lokasi pusat perbelanjaan berfungsi sebagai kepentingan penunjang karena pengunjung yang melewati outlet tidak perlu promosi yang berlebihan, untuk lokasi pusat keramaian berfungsi sebagai kepentingan pendukung karena dapat menarik perhatian dan memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen untuk datang ke outlet.

f. Badut Amazy sebagai kepentingan utama pada lokasi pusat perbelanjaan dan pusat keramaian karena Badut dapat membujuk audience dan membentuk image produk bagi pelanggan anak-anak sehingga akan menimbulkan loyalitas terhadap produk yang ditawarkan. Tetapi pada loksai perumahan Badut berfungsi sebagai kepentingan pendukung karena


(62)

kurang mengajak konsumen untuk hadir. Badut disajikan pada pelaksanaan grand opening outlet MagFood Amazy Ciwastra.

g. Permainan Anak-anak sebagai kepentingan pendukung di dua lokasi yang berbeda yaitu perumahan dan pusat keramaian karena permainan dapat membantu mencapai sebagaian besar sasaran komunikasi. Permaianan juga dapat membujuk, membangun reputasi, melakukan pilihan dan menenangkan hati konsumen apabila konsumen membawa anak-anaknya. Sedangkan di pusat perbelanjaan permainan sebagai kepentingan penunjang karena di lokasi ini telah banyak jenis permainan yang ditawarkan pada pihak menajemen pengelola gedung.

3. Publisitas

a. Undangan Relasi Owner sebagai kepentingan pendukung untuk lokasi perumahan dan pusat perbelanjaan karena pada lokasi ini undangan relasi owner tidak membawa pengaruh penting kepada konsumen di lokasi sekitar. Sedangkan di lokasi pusat perbelanjaan sebagai kepentingan utama karena kehadiran relasi dapat mempromosikan produk, merek, tempat, ide, dan kegiatan

b. Undangan tokoh masyarakat untuk lokasi perumahan dan pusat keramaian berfungsi sebagai kepentingan utama karena tokoh masyarakat membawa pengaruh yang baik terhadap konsumen dan memiliki kemampuan menarik konsumen. Tetapi di lokasi pusat perbelanjaan hanya sebagai kepentingan penunjang karena berfungsi sebagai penghangat suasana.


(1)

4. Suplier Bahan Baku

Suplier Bahan Baku disemua lokasi berfungsi sebagai kepentingan utama karena berfungsi sebagai bahan utama pada pembuatan produk yang di tawarkan di outlet MagFood Amazy, bahan baku yang dibutuhkan dalam bisnis franchise MagFood Amazy tidak semua bahan baku di suplai langsung dari franchisor hanya bahan baku bumbu, seperti marinade, bumbu keju, saos lada hitam, saos spaghety dan biang tepung untuk pembuatan tepung krispy.

5. Perlengkapan dan Peralatan

Perlengkapan dan peralatan merupakan hal kepentingan utama di 3 lokasi karena fasilitas untuk mendukung training produk dan pembuatan produk yang ditawarkan oleh outlet MagFood Amazy.

6. Training

Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam persiapan pelaksanaan grand opening, karyawan baru akan lebih memahami tugas dan diskripsi kerja, karena dengan adanya pelatihan membantu meningkatkan keterampilan, terutama dengan pelatihan yang bersifat teknis. Menurut Hariandja (2002: 168) ada beberapa alasan untuk mengadakan pelatihan yaitu: karyawan yang direkrut sering kali belum memahami secara benar bagaimana melakukan pekerjaan, dimana pelatihan merupakan serangkaian aktivitas yang memberikan kesempatan untuk mendapatkan dan meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan (Schermerhon, 1999: 323), sehingga karyawan yang sudah direkrut memiliki kemampuan dan keterampilan pada pelaksanaan grand opening. Hasil dari kepentingan pelatihan karyawan


(2)

berbeda bagi tiap bagian yaitu front office, cashier dan kitchen, tapi hasil dari kepentingan karyawan sama di 3 lokasi, perumahan, pusat perbelanjaan dan pusat keramaian, karena diskripsi kerja karyawan di 3 lokasi tersebut sama.

Tabel 4 : Tingkat Kepentingan Karyawan

Hasil penelitian didapatkan dari 3 pengelompokan karyawan mempunyai prioritas kepentingan pelatihan yang berbeda yaitu:

1. Front Office

Pelatihan untuk bagian front office yang harus diutamakan yaitu pelatihan tes tertulis karyawan, pelayanan konsumen dan kecepatan pelayanan, karena tes tertulis merupakan syarat utama bagi diterimanya karyawan, pelayanan konsumen dan kecepatan pelayanan merupakan bagian penting bagi front office karena merupakan diskripsi kerja utama. Pelaksanaan grand opening membutuhkan


(3)

keterampilan pada kecepatan pelayanan, karena konsumen yang akan menghadiri acara grand opening akan banyak dan ramai.

Faktor pendukung yang harus diberikan pelatihan front office yaitu operasional cash register dan stock bahan kemasan, hal ini untuk mengoptimalkan tugas ketika bagian cashier berhalangan hadir atau memiliki kepentingan yang lain. Faktor penunjang yang harus diberikan pelatihan pada bagian front office adalah stock bahan baku, produksi produk dan kualitas produk, dimana bagian front office minimal memahami standar kualitas produk yang ditentukan oleh MagFood Amazy.

2.Cashier

Pelatihan untuk bagian cashier yang harus diutamakan yaitu pelatihan tes tertulis karyawan, operasional cash register, stock bahan kemasan dan kecepatan pelayanan. Pelatihan ini perlu diutamakan bagi bagian cashier karena tes tertulis merupakan bagian utama bagi penerimaan karyawan, operasional cash register dan stock bahan kemasan merupakan diskripsi kerja utama bagian cashier. Kecepatan pelayanan merupakan hal yang penting karena ketika grand opening dilaksanakan konsumen yang akan menghadiri acara grand opening akan banyak dan ramai maka kecepatan pelayanan sangat dibutuhkan.

Pelatihan pendukung yang harus diberikan adalah pelayanan konsumen, stock bahan baku dan kulitas produk, dimana cahsier merupakan bagian yang melakukan transaksi konsumen maka pelayanan konsumen harus diperhatikan karena pelayanan merupakan bagian penting, stock bahan baku dibutuhkan untuk membantu bagian kitchen mengecek hasil bagian kitchen,dan kualitas produk


(4)

65 dibutuhkan untuk melihat standarisasi kualitas yang disajikan untuk konsumen. Faktor pelatihan penunjang yang diberikan yaitu produksi produk, hal ini untuk mengoptimalkan cashier ketika bagian kitchen berhalangan hadir atau kepentigan lainnya.

3. Kitchen

Pelatihan untuk bagian kitchen yang harus diutamakan yaitu pelatihan tes testertulis karyawan, stock bahan baku, produksi produk dan kualitas produk, hal ini penting karena merupakan diskripsi kerja bagian kitchen yaitu menghasilkan produk dan memahami standar kualitas, dan juga bagain kitchen mencatat stock bahan baku agar tidak terjadi kekurangan stock.

Faktor pendukung yang harus diberikan pelatihan adalah kecepatan pelayanan, hal ini penting karena pada pelaksanaan grand opening konsumen yang akan hadir banyak dan ramai, dimana permintaan dari setiap konsumen akan berbeda jenis paket, maka kecepatan pelayanan sangat dibutuhkan. Fakor penunjang yang diberikan pelatihan pada bagian kitchen adalah opersional cash register, pelayanan konsumen dan stock bahan kemasan, hal ini hanya untuk mengetahui dari bagian kitchen karena yang lebih utama pada pelayanan adalah bagian depan yaitu front office dan cashier


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. Penelitian Kuaitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. 2009.

Brannan, Tom. The Art of Marketing Volume 6, Integrated Marketing Comunication. London: Kogan Page Limited, Crest Publishing House. 2001.

Coupey, Eloise. Marketing and The Internet. Prentice Hall. New Jersey. 2001. Dessler, Gary. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks. 2006. Eviati, R. Jurnal Agrijati: Tinjauan Agribisnis Peternakan. Hal 1. 2005.

Fill, Chriss dan Graham Hughes. The Official CIM Coursebook : Marketing Comunication. London: Prince Hall. 2005.

Fisher, dkk. Internet Marketing: Building Advantage in a Network Economy. McGraw-Hill: United States of Amerika. 2003.

Keller, Kevin Lane. Strategic Brand Management Edition 2. New Jersey: Prentice Hall. 2003.

Kennedy, John E dan R. Darmawan Soemanegara. Marketing Comunication: Taktik dan Strategi. Jakaarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. 2006.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi II. Jakarta: PT.Prenhallindo. 2001. Kotler, Philip dan A.B. Susanto. Manajemen Pemasaran Di Indonesia. Jakarta: PT

Salemba Empat. 2001.

Raharjo, Tri. Franchise 2008, Tumbuh Subur Dengan Catatan. Majalah Info Franchise. 16 Juni 2008.

Rismiati, E. Catur dan Suratno, Ig. Bondan. Pemasaran Barang dan Jasa, Yogyakarta: Kanisius. 2001.

Schaefer, Patricia. Journal: Grand Opening Success Tips from Some of America's Top Franchisors. Hal 1. 2006.


(6)

68 Shimp, Terence A. Promotion Management and Marketing Comunication. United State Of

Amaerika: The Bridden Press, A Division of Holt, Rinerhart and Winston Inc. 2004. Sistaningrum, Widyaningtyas. Manajemen Penjualan Produk. Yogjakarta: Kanisius. 2002. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.2008.

Tim IFBM. Franchise Manual-Panduan Franchise Terlengkap Dan Pertama Di Indonesia. Jakarta: IFBM. 2007.

MagFood Amazy. Standard Operational Procedures. Jakarta: PT. MagFood Inovasi Pangan. 2007

http://www.bkkbn.go.id di akses pada tanggal 27 Maret Pkl 20.00 WIB 2010

http://www.magfood-amazy.com di akses pada tanggal 20 Febuari Pkl 21.00 WIB 2010 http://www.datapusatstatistik.com di akses pada tanggal 25 Febuari Pkl 22.00 WIB 2010