PENDAHULUAN Ayahanda Drs. H. Ali Umar Nst Alm dan Ibunda Hj. Darmawani yang telah

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Salah satu masalah yang merambah sejak tahun 1960 adalah berkembangnya penyalahgunaan narkotika dan kenakalan remaja. Kenyataan yang dialami masyarakat menunjukkan bahwa, masalah narkotika merupakan masalah yang timbul akibat kekeliruan remaja dalam mengisi kehidupannya, menjadikan dirinya tidak produktif dan memperpendek usia secara dini, merusak moral dan perkembangan fisiknya Wresniwiro M, 1999. Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif NAPZA merupakan suatu ancaman yang dapat menghancurkan generasi muda. Pada saat ini anak-anak sekolah dasar sudah mengenal narkotika. Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap NAPZA dapat menimbulkan dampak negatif yang menjadi masalah nasional dengan kompleksitas persoalan dapat menghancurkan generasi muda, kelangsungan kehidupan bangsa dan negara. NAPZA sebenarnya merupakan zat-zat yang berguna di bidang pengobatan, kedokteran dan ilmu pengetahuan lainnya bila digunakan dalam dosis yang tepat. Sayangnya sekarang ini sering disalahgunakan oleh sebagian orang sehingga menimbulkan ketagihan dan pada akhirnya sampai pada stadium ketergantungan Bahri S, 2005. Faktor yang berpengaruh dalam penyalahgunaan NAPZA ini antara lain adalah kepribadian, tingkat intelegensi, usia, ketidakharmonisan keluarga, tingkat sosial ekonomi, tekanan kelompok sebaya dan adanya kesempatan. Dalam kelompok masyarakat, penyalahgunaan narkoba akan mengancam dan mengganggu kelangsungan Mira Husna Nasution : Perilaku Siswa Tentang Bahaya Napza Dalam Kesehatan Reproduksi Di SMA Al-Azhar…, 2007 USU e-Repository © 2009 hidup dan ketahanan keluarga, masyarakat dan bangsa. Hal ini sangat mencemaskan karena akan menghancurkan masa depan dan kelangsungan hidup bangsa. Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba sampai saat ini belum memuaskan baik dari sudut pencegahan, terapi maupun rehabilitasi, angka kekambuhan masih tinggi 43,9 dan penyakit penyalahgunaan narkoba merupakan penyakit kronik yang berulang kali kambuh merupakan proses gangguan mental adiktif Anonim, 2004. Menurut data dari United Nations Drug Control Program UNDCP menyebutkan lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia telah menggunakan obat-obat terlarang, di Asia Pasifik 85 penyalahgunaan narkoba adalah penduduk usia produktif 19-45 tahun. Hasil survei Australian Institute of Health and Welfare AIHW, hampir 40 penduduk Australia berusia lebih dari 14 tahun telah menggunakan obat-obatan dan 46 telah menggunakan sedikitnya satu jenis obat-obatan terlarang dalam hidupnya. Di Indonesia sebanyak 5,5 juta penduduk Indonesia pernah atau sedang mengalami ketergantungan NAPZA dan angka tersebut terus bertambah setiap tahunnya Anonim, 2002. Penyalahgunaan NAPZA di Indonesia menurut Badan Koordinasi Narkotika Nasional dari tahun 1997-2002 sebanyak 14.259 kasus, dengan perincian 622 kasus pada tahun 1997, 958 kasus pada tahun 1998, 1.833 kasus tahun 1999, 3.478 kasus pada tahun 2000, 3.617 kasus tahun 2001, 3.751 kasus pada tahun 2002 dan pada tahun 2003 naik drastis menjadi 7140 kasus. Dari jenis NAPZA yang digunakan proporsi yang paling tinggi adalah penggunaan narkotika 53,7, psikotropika 43,3 dan zat adiktif 3,0 Bahri S, 2005. Mira Husna Nasution : Perilaku Siswa Tentang Bahaya Napza Dalam Kesehatan Reproduksi Di SMA Al-Azhar…, 2007 USU e-Repository © 2009 Maraknya penyalahgunaan NAPZA Narkotik, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif di kalangan remaja atau siswa sudah sangat memprihatinkan. Badan Narkotika Nasional melaporkan bahwa siswa yang menyalahgunakan NAPZA di DKI Jakarta tahun 2000 - 2002 sebanyak 1632 orang. Dari tingkat pendidikan tercatat 333 orang SD, 345 orang SLTP, 810 SLTA, dan 144 Perguruan Tinggi. Tahun 2003 pemakai narkotika di kalangan generasi muda terus meningkat sekitar 3,9 siswa SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Ini belum dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya karena merupakan fenomena gunung es, dimana korban penyalahgunaan NAPZA yang dilaporkan jauh lebih besar jumlahnya Tambunan R, 2001. Selain Jakarta yang banyak ditemukan kasus penyalahgunaan NAPZA adalah kota Medan, dari data yang dihimpun oleh polda Sumut dari tahun 1995-1999 tercatat 1.567 kasus NAPZA, dengan perincian 72,3 memakai ganja, 4,7 heroin, 11,7 shabu-shabu dan 9,6 pil ecstasy Bahri S, 2005. Berdasarkan data-data Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara PIMANSU jumlah penyalahgunaan narkoba di Medan tahun 2005 usia 11-15 tahun sebanyak 6 orang dan usia 16-19 tahun sebanyak 133 orang, sedangkan tahun 2006 usia 12-15 tahun sebanyak 12 orang, usia 16-18 tahun sebanyak 114 orang dan usia 19-23 tahun sebanyak 466 orang PIMANSU, 2006. Penelitian yang dilakukan oleh Hawari, dkk 1998 dari pasien penyalahgunaketergantungan NAPZA ditemukan angka kematian mortality rate mencapai angka 17,16. Mereka yang mengalami komplikasi medik berupa kelainan paru 53,73, gangguan fungsi lever 55,10 dan hepatitis C 56,63. Sedangkan yang terinfeksi HIV 33,33 Hawari D, dkk., 2000. Mira Husna Nasution : Perilaku Siswa Tentang Bahaya Napza Dalam Kesehatan Reproduksi Di SMA Al-Azhar…, 2007 USU e-Repository © 2009 Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sianipar F 2002, ditemukan karekteristik penyalahguna NAPZA rawat jalan di RS Jiwa Medan yaitu jumlah penyalahguna NAPZA sebanyak 18,5, kelompok umur 18-21 tahun sebanyak 47,4, jenis ganja sebanyak 50,5 dan faktor stresor psikososial dari teman kelompok sebanyak 44,3. Melihat begitu banyak masyarakat khususnya remaja yang belum mempunyai pengetahuan yang benar tentang bahaya NAPZA serta semakin banyaknya penyalahgunaan NAPZA dikalangan remaja, membuat penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana perilaku dan sumber informasi siswa tentang bahaya NAPZA di SMA Al- Azhar Medan. Penulis memilih SMA Al-Azhar Medan sebagai tempat penelitian karena lokasinya yang berada di daerah perkotaan yang memungkinkan siswa mudah untuk menjangkau informasi dan fasilitas yang dibutuhkan yang berhubungan dengan NAPZA. Sementara itu ada pemakai narkoba di SMA Al-Azhar Medan, ini dilihat dari pernah dikeluarkannya siswa dari sekolah karena diketahui membawa narkoba, serta faktor lain yaitu bahwa SMA Al-Azhar merupakan salah satu sekolah swasta yang berbasis islam yang memiliki kurikulum pendidikan agama sebagai mata pelajaran yang utama sehingga diharapkan dapat membentuk kepribadian siswa tersebut. 1.2.Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi masalah adalah semakin banyaknya kasus pemakai NAPZA di kalangan remaja. Mira Husna Nasution : Perilaku Siswa Tentang Bahaya Napza Dalam Kesehatan Reproduksi Di SMA Al-Azhar…, 2007 USU e-Repository © 2009 1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik serta tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan dan sumber informasi siswa tentang bahaya NAPZA di SMA Al- Azhar Medan.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang bahaya NAPZA di SMA Al-Azhar Medan. 2. Untuk mengetahui sikap siswa tentang bahaya NAPZA di SMA Al-Azhar Medan. 3. Untuk mengetahui tindakan siswa tentang bahaya NAPZA di SMA Al-Azhar Medan. 4. Untuk mengetahui sumber informasi tentang bahaya NAPZA di SMA Al-Azhar Medan. 1.4.Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai: 1. Bahan masukan pada sekolah, agar dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bebas NAPZA dengan cara mencegah siswa menyalahgunakaan NAPZA. 2. Sebagai bahan acuan bagi pihak lain yang akan melanjutkan penelitian ini ataupun penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Mira Husna Nasution : Perilaku Siswa Tentang Bahaya Napza Dalam Kesehatan Reproduksi Di SMA Al-Azhar…, 2007 USU e-Repository © 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA