Agus Rinaldi : Pertanggungjawaban Pengawas Terhadap Pengelolaan Suatu Yayasan Menurut Undang- Undang No. 16 Tahun 2001, 2008.
USU Repository © 2009
Dewan Komisaris atau pengawas dari badan usaha yang didirikan oleh yayasan dimana yayasan memerlukan penyertaan.
40
C. Sifat, Maksud dan Tujuan Yayasan
Undang-undang yayasan dalam Bab VI tentang organ yayasan memuat ketentuan-ketentuan yang mengatur masing-masing organ. Berkaitan dengan
pengangkatan anggota organ yayasan. UU yayasan mengatur bahwa hanya orang perseorangan manusia dapat diangkat sebagai anggota Pembina, Pengurus dan
Pengawas. Pembatasan ini memang tepat mengingat badan hukum, demikian pula
yayasan hanya melakukan perbuatan hukum dengan perantara manusia selaku wakilnya. Dalam hal ini akan dijelaskan kewenangan dan tanggung jawab masing-
masing organ yayasan sebagaimana diatur dalam UU Yayasan.
Pada dasarnya yayasan harus dapat berperan sebagai wadah untuk mengembangkan kegiatan sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Berdasarkan
UUY, yayasan bersifat sebagai berikut : a. Sosial social
b. Keagamaan religious
c. Kemanusiaan humanity
Sesuai dengan Pasal 1 angka 1 UUY, penjelasan umum dan penjelasan Pasal3 ayat 2, sifat-sifat tersebut diatas harus tercermin dalam maksud dan tujuan serta
kegiatan yayasan. Oleh karena itu anggota Pembina, pengurus, dan pengawas yayasan harus bekerja secara sukarela tanpa menerima gaji, upah atau honor tetap,
40
pasal 7 Ayat 3 UU No. 28 Tahun 2004 jo UU No. 16 Tahun 2001.
Agus Rinaldi : Pertanggungjawaban Pengawas Terhadap Pengelolaan Suatu Yayasan Menurut Undang- Undang No. 16 Tahun 2001, 2008.
USU Repository © 2009
serta tidak boleh bertujuan untuk memperkaya diri para pendiri, Pembina, pengurus, dan pengawas yayasan.
Dengan mengacu pada definisi yayasan yang diberikan oleh Black’s Law Dictionary, maka yayasan bertujuan untuk kegiatan amal charity, pendidikan
educational, keagamaan religious, atau tujuan kedermawanan lainya or other benevolent purpose.
41
Dengan berlakunya UUY, maka maksud dan tujuan dari yayasan harus memenuhi kekuatan sebagai berikut :
Berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 8 Juli 1975 No. 476KSip1975 yang menjadi acuan untuk penentuan tujuan
yayasan sebelum berlakunya UUY, dimana ertimbangan Pengadilan Negeri dibenarkan oleh Pengadilan Tinggi dan dibenarkan oleh Mahkamah Agung, dari
putusan Mahkamah Agung tersebut jelas yayasan mempunyai tujuan untuk “membantu”. Perkara membantu ini ditafsirkan sebagai kegiatan sosial.
42
a. Untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan Pasal 1 angka 1 UUY.
1 Sosial Dalam bidang sosial meliputi pendirian rumah anak yatim piatu,
mendirikan rumah pemeliharaan orang yang lanjut usia, mendirikan sekolah lemah mental, pendidikan informal seperti kursus-kursus
keterampilan, pendidikan formal seperti pendidikan dari tingkat kelompok bermain sampai perguruan tinggi, kesenian, olahraga, dan
perlindungan konsumen serta kegiatan usaha lainnya yang terkait.
41
Ibid, hal. 656.
42
Op Cit, Arie Kusumastuti, “Hukum Yayasan…”, hal 17.
Agus Rinaldi : Pertanggungjawaban Pengawas Terhadap Pengelolaan Suatu Yayasan Menurut Undang- Undang No. 16 Tahun 2001, 2008.
USU Repository © 2009
2 Keagamaan Dalam bidang keagamaan meliputi pendirian rumah ibadah masjid,
vihara,gereja, atau klenteng, pesantren, pemeliharaan taman makam, menyalurkan infaq dan sedekah serta kegiatan usaha lainnya yang
terkait. 3 kemanusiaan
dalam bidang kemanusiaan meliputi pendirian rumah sakit, pendirian poloklinik, pendirian rumah singgah, pelayanan jenazah, penampungan
pengungsi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup serta kegiatan usaha lainnya yang terkait.
b. Maksud dan tujuan yayasan harus bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan penjelasan Pasal 3 ayat 2 UUY.
c. Maksud dan tujuan yayasan harus dicantumkan dalam anggaran dasar yayasan Pasal 14 ayat 2 UUY.
Menurut Chatamarrasjid
43
43
Chatamarrasjid, “Badan Hukum Yayasan” Susatu Analisis Mengenai Yayasan Sebagai Badan Hukum Sosial, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002, hal. 41.
, yayasan tidak dapat dan tidak boleh menjadi badan hukum seperti perseroan terbatas yang bertujuan untuk mencari
keuntungan. Akan tetapi, tentu saja yayasan boleh untuk memperoleh keuntungan, dan berarti melakukan kegiatan usaha atau mendirikan badan usaha, agar tidak
bergantung selamanya dari sumbangan, tetapi keuntungan yang diperoleh haruslah semata-mata dipergunakan atau diperuntukkan bagi tujuan sosial dan
kemanusiaan.
Agus Rinaldi : Pertanggungjawaban Pengawas Terhadap Pengelolaan Suatu Yayasan Menurut Undang- Undang No. 16 Tahun 2001, 2008.
USU Repository © 2009
Pendapat diats bertolak dari pandangan bahwa tiap bentuk badan hukum yang diciptakan mempunyai tujuan tertentu dan tidak ada 1 satu bentuk badan
hukum yang mencakup tujuan dan struktur semua bentuk badan hukum lain.
44
Kegiatan usaha dari badan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat 1 harus sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan serta tidak
Sedangkan maksud dan tujuan yayasan tertentu, artinya maksud dan tujuan tersebut harus jelas batasannya untuk hal-hal yang sudah ditentukan dan bersifat
khusus. Jadi, maksud dan tujuan yayasan disini tidak dapat bersifat umum. Tujuan yayasan ini merupakan hal penting, karena tujuan yayasan dapat berpengaruh
terhadap bubarnya suatu yayasan, hal ini sesuai dengan bunyi pasal 62 huruf b Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 yang menyatakan : “Yayasan dapat
dibubarkan karena; tujuan yayasan yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah tercapai atau tidak tercapai”. Oleh karena itu, yayasan harus berhati-hati dalam
menetapkan tujuannya. Jangan sampai tujuan tersebut terlalu umumluas ataupun terlalu berat sehingga sulit untuk mencapai atau memenuhinya, yang akhirnya
dapat mengakibatkan yayasan tersebut dibubarkan. Hal-hal mengenai bubarnya suatu yayasan, akan kita bicarakan pada sub bab berikutnya.
UUY sendiri tidak memberi penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan tujuan sosial dan kemanusiaan, tetapi hanya memberikan contoh
kegiatanyang dapat dilakukan oleh yayasan. Hal ini dapat kita lihat dalam pasal 8 UUY maupun penjelasannya.
Pasal 8 UUY menyebutkan :
44
Ibid.,
Agus Rinaldi : Pertanggungjawaban Pengawas Terhadap Pengelolaan Suatu Yayasan Menurut Undang- Undang No. 16 Tahun 2001, 2008.
USU Repository © 2009
bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan danatau ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Penjelasan pasal 8 : Kegiatan usaha dari badan usaha yayasan mempunyai cakupan yang luas,
termasuk antara lain hak asasi manusia, kesenian, olah raga, perlindungan konsumen, pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan dan ilmu
pengetahuan. Dalam UUY yang ddiperbaharui pun pasal ini tidak termasuk ke dalam
pasal-pasal yang direvisi, sehingga tetap tidak ada acuan mengenai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Oleh karena itu untuk menilaimemutuskan apakah kegiatan usaha yang dilakukan oleh yayasan yang tidak tercantum dalam penjelasan pasal 8 adalah
sesuai dengan tujuan sosial dan kemanusiaan, seandainya kegiatan yayasan diragukan bertujuan sosial dan kemanusiaan, barangkali keputusannya diserahkan
kepada Pengadilan.
45
D. Hakekat Yayasan Sebagai Badan Hukum