Kesimpulan PENGAWAS SEBAGAI ORGAN YAYASAN MENURUT UNDANG-UNDANG No. 16 tahun 2001

Agus Rinaldi : Pertanggungjawaban Pengawas Terhadap Pengelolaan Suatu Yayasan Menurut Undang- Undang No. 16 Tahun 2001, 2008. USU Repository © 2009 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di muka, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Yayasan merupakan suatu lembaga yang mempunyai tujuan idial yaitu tujuan sosial bagi kesejahteraan masyarakat yang sampai saat ini di negara kita tidak atau belum diatur dalam Undang-Undang secara khusus. Lembaga ini hidup dan berkembang semata-mata berdasarkan hukum yang tidak tertulis, berdasarkan kebiasaan yang hidup dalam masyarakat 2. Kalau kita berbicara tentang yayasan, maka hal ini erat kaitannya dengan gerakan filantropikedermawanan. Gerakan filantropi ini sendiri akhirnya berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan pola piker pikiran masyarakat, kegiatan ini semakin mengalami perkembangan dan dituntut untuk dilakukan secara lebih terstruktur. Hal inilah yang mungkin pada akhirnya mendorong masyarakat untuk membentuk suatu Agus Rinaldi : Pertanggungjawaban Pengawas Terhadap Pengelolaan Suatu Yayasan Menurut Undang- Undang No. 16 Tahun 2001, 2008. USU Repository © 2009 lembaga yang dapat menjadi wadah kegiatan sosial masyarakat yang kita kenal dengan nama yayasan. 3. Pengawas bertanggung jawab sepenuhnya atas kepengurusan yayasan, baik untuk kepentingan dan tujuan yayasan, serta mewakili yayasan baik di dalam maupun di luar Pengadilan, sesuai dengan asas persona studi in judicio. Ini berarti bahwa pengawas mewakili yayasan dalam melakukan gugatan atau digugat. Pengawas bertanggung jawab secara pribadi apabila yang bersangkutan dalam menjalankan tugasnya tidak sesuai dengan Anggaran Dasar. Pasal 42 Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan Yayasan. 4. Ketentuan dalam Pasal di atas, yang menyatakan Pengawas wajib dengan itkad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas berdasarkan fiduciary duty dan juga harus melakukan tugasnya berdasrkan statuto duty. Pasal 47 Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2004. 4 Dalam hal kepailitan terjadi karena kesalahan atau kelalaian Pengawas dalam melakukan tugas pengawasan dan kekayaan Yayasan tidak cukup untuk menutup kerugian akibat kepailitan tersebut, setiap anggota Pengawas secara tanggung renteng bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Agus Rinaldi : Pertanggungjawaban Pengawas Terhadap Pengelolaan Suatu Yayasan Menurut Undang- Undang No. 16 Tahun 2001, 2008. USU Repository © 2009 5 Anggota Pengawas Yayasan yang dapat membuktikan bahwa kepailitan bukan karena kesalahan atau kelalaiannya, tidak bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian tersebut. 5. Setiap anggota Pengawas yang dinyatakan bersalah dalam melakukan pengawasan Yayasan yang menyebabkan kerugian bagi Yayasan, masyarakat, danatau Negara berdasarkan putusan Pengadilan dalam jangka waktu paling lama 5 lima tahun sejak putusan tersebut memperoleh kekuatan hukum tetap, tidak dapat diangkat menjadi Pengawas Yayasan manapun. 6. Yayasan merupakan badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukan mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota. Hal ini memberi maknna bahwa kekayaan yayasan terpisah dari kekayaan pendiri. Selain itu, yayasan merupakan subyek hukum entitas hukum mandiri yang tidak bergantung dari keberadaan organ yayasan. Artinya, organ yayasan bukanlah pemilik yayasan melainkan sebagai pengelola kelangsungan hidup yayasan. Organ yayasan bertanggungjawab penuh terhadap pengelolaan kekayaan untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan.

B. Saran

Dokumen yang terkait

Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 JO Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan

1 41 100

Pelaksanaan Pengalihan Aset Yayasan yang Belum Disesuaikan Dengan Undang-Undang Yayasan (Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004)

0 0 14

Pelaksanaan Pengalihan Aset Yayasan yang Belum Disesuaikan Dengan Undang-Undang Yayasan (Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004)

0 0 2

Pelaksanaan Pengalihan Aset Yayasan yang Belum Disesuaikan Dengan Undang-Undang Yayasan (Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004)

0 0 20

Pelaksanaan Pengalihan Aset Yayasan yang Belum Disesuaikan Dengan Undang-Undang Yayasan (Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004)

0 0 24

Pelaksanaan Pengalihan Aset Yayasan yang Belum Disesuaikan Dengan Undang-Undang Yayasan (Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004) Chapter III V

0 0 61

Pelaksanaan Pengalihan Aset Yayasan yang Belum Disesuaikan Dengan Undang-Undang Yayasan (Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004)

0 1 3

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NO 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

0 0 7

BAB II PENGELOLAAN YAYASAN OLEH ORGAN YAYASAN A. Keberadaan Yayasan Menurut Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 - Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang

0 0 31

Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 JO Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan

0 0 39