Metode Penilaian Terjemahan Nababan

28 berbeda terhadap teks yang mereka baca. Fakta menunjukkan bahwa membaca teks selalu terikat dengan budaya pengguna teks tersebut.

C. Metode Penilaian Terjemahan Nababan

Setelah mengkaji secara seksama strategi penilaian yang telah dibahas di atas, Penulis memutuskan untuk tidak menggunakannya dengan alasan-alasan yang diuraikan tadi. Sebaliknya, Penulis akan mengadopsi strategi penilaian yang dikemukakan oleh Nababan 2004 dalam disertasinya yang berjudul Translation Processes, Products, and Products of Professional Indonesisn Translator. Ada beberapa pertimbangan objektif mengapa Penulis mengambil keputusan tersebut. Pertama, penilaian baik terhadap tingkat keakuratan, tingkat keberterimaan dan tingkat keterbacaan terjemahan dilakukan secara terpisah. Penilaian yang seperti ini dilandasi oleh pemikiran bahwa pada dasarnya konsep keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan merupakan konsep yang terpisah satu sama lain. Di samping itu, pemisahan penilaian itu akan membuat proses penilaian lebih fokus. Kedua, karena suatu terjemahan yang dikaji berada pada tataran kata, frasa, klausa, dan kalimat, penilaian terhadap kualitas terjemahan menjadi sangat rinci. Meskipun demikian, penetapan padanan tidak akan pernah lepas dari konteksnya. Ketiga, karena masing-masing dari tiga indikator terjemahan yang berkualitas itu dinilai secara terpisah, maka sangat dimungkinkan untuk melibatkan tiga kelompok penilai yang berbeda. Misalnya, kelompok penilai tingkat keakuratan dibedakan dari kelompok penilai tingkat keberterimaan terjemahan. Demikian pula, kelompok penilai tingkat keterbacaan terjemahan dibedakan dari kelompok penilai tingkat keakuratan dan keberteriamaan. Keempat, dengan memanfaatkan kuesioner berformat tertutup dan terbuka, besar kemungkinan bahwa Penulis akan memperoleh data yang komprehensif perihal pernyataan-pernyataan yang diberikan penilai tentang kualitas terjemahan. KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 29 Ada tiga instrumen penilaian yang dinilai dalam metode ini:

1. Kualitas Keakuratan Pengalihan Pesan

Ada yang berpendapat bahwa keakuratan pesan merupakan suatu konsep yang relatif. Dengan kata lain, pernyataan tentang terjemahan yang akurat akan sangat tergantung pada orang yang menilainya. Dikotomi benar-salah yang dikemukakan oleh Hoed 2003, misalnya, dengan jelas menggambarkan betapa subjektifnya parameter akurat yang digunakan untuk menentukan tingkat kesetiaan teks bahasa sasaran pada teks bahasa sumber. Dikotomi tersebut seakan-akan mengisyaratkan bahwa tingkat kesapadanan yang tinggi tidak dapat dicapai. Memang, dalam praktik penerjemahan yang sesungguhnya, padanan satu lawan satu tidak selalu bisa ditemukan. Namun, hal tersebut sebaiknya tidak digunakan sebagai pedoman untuk menyatakan bahwa kesepadanan tidak dapat dicapai. Fakta menunjukkan bahwa suatu makna atau pesan pasti dapat diungkapkan dalam bahasa sasaran. Dalam kaitan itulah para pakar teori terjemahan telah menawarkan berbagai teknik penerjemahan yang dapat digunakan oleh penerjemah tidak hanya untuk menghasilkan terjemahan yang akurat tetapi juga berterima dan mudah dipahami oleh pembaca sasaran. Penilaian terhadap kualitas terjemahan terkait erat dengan fungsi terjemahan sebagai alat komunikasi antara Penulis asli dengan pembaca sasaran. Fungsi terjemahan sebagai alat komunikasi ini pada umumnya dipahami sebagai upaya untuk mengalihkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya dari suatu bahasa ke bahasa lainnya. Dalam kaitan itu, aspek yang dinilai tidak hanya menyangkut keakuratan pesan tetapi juga tingkat keberterimaan dan keterbacaan. Masalah keakuratan pesan menempati prioritas utama sebagai konsekuensi dari konsep dasar penerjemahan bahwa suatu teks dapat disebut terjemahan jika teks tersebut mempunyai KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 30 hubungan padanan equivalence relation dengan teks sumber. Karena suatu terjemahan ditujukan kepada pembaca sasaran, maka terjemahan yang dihasilkan tersebut tidak boleh bertentangan dengan kaidah, norma dan budaya yang berlaku dalam masyarakat pembaca bahasa sasaran. Dengan demikian, masalah keberterimaan tidak bisa dikesampingkan. Sudah barang tentu unsur-unsur kebahasaan yang digunakan oleh penerjemah di dalam terjemahan harus mampu membantu pembaca bahasa sasaran dalam memahami terjemahan tersebut dengan mudah. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan merupakan tiga parameter dari terjemahan yang berkualitas. Menguji keakuratan berarti mengecek apakah makna yang dipindahkan dari Bsu sama dengan yang di Bsa. Tujuan penerjemah adalah mengkomunikasikan makna secara akurat. Penerjemah tidak boleh mengabaikan, menambah, atau mengurangi makna yang terkandung dalam Bsu, hanya karena terpengaruh oleh bentuk formal BSa. Untuk menyatakan makna secara akurat, penerjemah bukan hanya boleh, tetapi justru harus melakukan penyimpanganperubahan bentuk atau struktur gramatika. Mempertahankan makna ditegaskan oleh Nida dan Taber sebagai berikut: “… makna harus diutamakan karena isi pesanlah yang terpenting. … Ini berarti bahwa penyimpangan tertentu yang agak radikal dari struktur formal tidak saja dibolehkan, tetapi bahkan mungkin sangat diperlukan”. 18 Tujuan utama uji ini adalah: 1. Mengecek kesepadanan isi informasi. Pengecekan ini dilakukan untuk meyakini bahwa semua informasi disampaikan, tidak ada yang tertinggal, tidak ada yang bertambah, dan tidak ada yang berbeda. 18 E.A Nida Taber, The Theory and Practice of Translation, Leiden: E.J Brill, 1969, hlm.13. KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 31 2. Setelah semua informasi diyakini telah ada, penerjemah perlu mencari masalah dalam terjemahan dengan membandingkan Bsu dan Bsa. Dia perlu mencatat hal-hal yang perlu dipertimbangkkan ulang. Dia harus seobjektif mungkin menilai pekerjaannya secara kritis. Pada saat yang sama, dia harus berhati-hati, jangan sampai ia mengganti sesuatu yang seharusnya tidak perlu diganti. 19 Mempertahankan dinamika Bsu berarti terjemahan yang disajikan mengundang respon pembaca Bsa sama dengan respon pembaca Bsu. 20 Penerjemah harus setia pada Bsu. Untuk melakukan hal ini, dia harus mengkomunikasikan bukan hanya informasi yang sama, tetapi juga respon emosional yang sama dengan naskah asli. Untuk menghasilkan terjemahan yang memiliki dinamika yang sama dengan naskah aslinya, terjemahan itu haruslah wajar dan mudah dimengerti, sehingga pembaca mudah menangkap pesannya, termasuk informasi dan pengaruh emosional yang dimaksudkan oleh Penulis naskah BSu. 21 Dalam konteks penelitian, penilaian tingkat keakuratan pengalihan pesan teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran seharusnya dilakukan oleh peneliti sendiri. Untuk menghasilkan penilaian yang lebih objektif , peneliti perlu melibatkan orang lain, dengan catatan bahwa semua orang yang terlibat dalam penilaian harus memiliki kompetensi competence dan keahlian expertise di bidang penerjemahan. Perlu dikemukakan di sini bahwa penilaian terhadap tingkat keakuratan pengalihan pesan akan selalu melibatkan teks bahasa sumber. Dengan kata lain, 19 Larson, Mildred A, Meaning-based Translation. Lahman: University Press of America, 1984, hlm. 490. 20 Ibid.,hlm. 6. 21 Ibid., hlm.33. KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 32 pembandingan antara pesan teks bahasa sumber dan pesan teks bahasa sasaran merupakan salah satu ciri penting dari penilaian tingkat keakuratan pengalihan pesan. Dalam penilaian keakuratan pengalihan pesan Nababan memberikan sebuah tabel pedoman yang disebut Accuracy Rating Instrument yang dijadikan alat ukur: Skala Definisi Kesimpulan 3 Makna kata, frase, klausa, dan kalimat bahasa sumber dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran; sama sekali tidak tejadi distorsi makna Akurat 2 Sebagian besar makna kata, frase, klausa, dan kalimat bahasa sumber sudah dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran. Namun, masih terdapat distorsi makna atau terjemahan makna ganda taksa atau ada makna yang dihilangkan, yang menggganggu keutuhan pesan. Kurang Akurat 1 Makna kata, frase, klausa, dan kalimat bahasa sumber dialihkan secara tidak akurat ke dalam bahasa sasaran atau dihilangkan deleted Tidak Akurat Tabel 2: Instrumen Pengukur Tingkat Kesepadanan Terjemahan Tabel di atas menunjukkan bahwa instrumen pengukur tingkat kesepadanan terjemahan menganut skala 1 sampai dengan 3. Semakin tinggi skor yang diberikan informan kunci, maka semakin akurat terjemahan yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diberikan terhadap terjemahan, maka semakin rendah tingkat kesepadanan terjemahan tersebut.

2. Kualitas Keberterimaan Terjemahan

Beekman dan Callow menegaskan, “Dalam penerjemahan idiomatik, penerjemah berusaha menyampaikan makna TBsu kepada pembaca BSa dengan menggunakan bentuk gra matika dan kosa kata yang wajar.” Penerjemah hanya terikat pada makna atau pesan. Dia tidak boleh terikat pada bentuk. Penerjemahan idiomatik juga telah dikenal secara luas dengan KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 33 penerjemahan padanan dinamis yang dipopulerkan oleh Nida. Penerjemahan padanan dinamis bertujuan untuk menghasilkan terjemahan yang diterima secara wajar oleh pembaca BSa baik dari sudut linguistik maupun nonlinguistik. Pesan yang dinyatakan dengan kata benda dalam Bsu, umpamanya, tidak harus dinyatakan dengan kata benda dalam Bsa. 22 Penialaian terhadap tingkat keberterimaan terjemahan harus dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian dalam bidang yang diterjemahkan. Di samping itu, dia harus mempunyai kepekaan yang sangat tinggi terhadap kaidah, norma dan budaya yang berlaku dalam bahasa sasaran. Bagaimanapun juga, dia harus mewakili pembaca sasaran dalam menentukan apakah suatu terjemahan berterima ataukah tidak berterima bagi pembaca sasaran. Dalam penilaian keberterimaan terjemahan Nababan memberikan sebuah tabel pedoman yang disebut Acceptability Rating Instrument yang dijadikan alat ukur: Tabel 3: Instrumen Pengukur Tingkat Keberterimaan Terjemahan Skala Definisi Kesimpulan 3 Terjemahan terasa alamiah; istilah teknis yang digunakan lazim digunakan di bidangnya dan akrab bagi pembaca; kata. Frase, klausa dan kalimat yang digunakan sudah sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia Berterima 2 Pada umumnya terjemahan sudah terasa alamiah; namun ada sedikit masalah pada penggunaan istilah teknis atau terjadi sedikit kesalahan gramatikal. Kurang Berterima 1 Terjemahan tidak alamiah atau terasa seperti karya terjemahan; istilah teknis yang digunakan tidak Tidak Berterima 22 Mashadi Said, Menilai Terjemahan, Fakultas Sastra, Universitas Gunadarma. Jakarta. Versi asli dapat diakses di http:mashadi.staff.gunadarma.ac.idDownloadsfiles4783Menilai+terjemahan.doc . Diakses pada Kamis, 13 Januari 2011. KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 34 lazim digunakan di bidangnya dan tidak akrab bagi pembaca; kata, frase, klausa dan kalimat yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia Tabel di atas merupakan instrumen pengukur tingkat keberterimaan terjemahan merupakan pedoman bagi informan kunci dalam menentukan tingkat keberterimaan terjemahan. Skala yang disediakan berkisar antara 1 sampai dengan 3. Setiap skor yang diberikan merupakan cerminan dari tingkat keberterimaan terjemahan.

3. Kualitas Keterbacaan

Keterbacaan, atau dalam bahasa Inggris disebut readability, menyatakan derajat kemudahan sebuah tulisan untuk dipahami maksudnya. Tulisan yang tinggi keterbacaannya lebih mudah dipahami daripada yang rendah. Sebaliknya, tulisan yang lebih rendah keterbacaannya lebih sukar untuk dibaca. Keterbacaan bergantung pada ketedasan dan kejelahan. Ketedasan berhubungan dengan keterbacaan bahasa, yang ditentukan oleh pilihan kata, bangun kalimat, susunan paragraf, dan unsur ketatabahasaan yang lain. Kejelahan berhubungan dengan keterbacaan tata huruf, yang ditentukan oleh besar huruf, kerapatan baris, lebar sembir, dan unsur tata rupa yang lain. 23 Penilaian yang diarahkan untuk menentukan tingkat keterbacaan teks terjemahan seharusnya diserahkan sepenuhnya kepada sidang pembaca. Biarkanlah para pembaca teks bahasa sasaran menentukan apakah terjemahan yang mereka baca sangat mudah, mudah, sulit atau sangat sulit bagi mereka. Karena keterpahaman pembaca terhadap isi teks bahasa sasaran sangat ditentukan oleh latar belakang pengetahuan knowledge background, pemilihan pembaca sebagai penilai tingkat keterbacaan teks terjemahan harus dilakukan dengan hati-hati. Jika teks 23 Adjat Sakri, Bangun Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit ITB, 1994, hlm. 165-166. KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 35 terjemahan yang akan dievaluasi adalah teks di bidang ekonomi, misalnya, penilai tingkat keterbacaannya hendaknya adalah orang-ornag membidangi atau menggeluti ilmu ekonomi karena pada hakekatnya merekalah yang menjadi sasaran atau konsumen utama teks tersebut. Apabila mereka mengalami kesulitan dalam memahami teks terjemahan di bidang keahlian mereka, dapat diduga bahwa orang-orang yang mempunyai latar belakang pengetahuan yang berbeda dari mereka pasti akan mengalami kesulitan juga dalam memahami pesan teks terjemahan tersebut. Seperti halnya dalam penilaian keakuratan pengalihan pesan, dalam penilaian tingkat keterbacaan teks terjemahan perlu ditetapkan lebih dari satu orang penilai untuk menjaga keobjektifan hasil penilaian. Dalam penilaian keterbacaan terjemahan Nababan memberikan sebuah tabel pedoman yang disebut Readability Rating Instrument yang dijadikan alat ukur: Tabel 4 : Instrumen Pengukur Tingkat Keterbacaan Terjemahan Skala Definisi Kesimpulan 3 Kata, frase,klausa, dan kalimat terjemahan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Tingkat Keterbacaan Tinggi 2 Pada umumnya terjemahan dapat dipahami oleh pembaca; namun ada bagian tertentu yang harus dibaca lebih dari satu kali untuk memahami terjemahan Tingkat Keterbacaan Sedang 1 Terjemahan sulit dipahami pembaca Tingkat Keterbacaan Rendah Para pakar penerjemahan menganjurkan bahwa para peneliti perlu mengkaji tanggapan pembaca sebagai salah satu aspek penting yang menentukan keberhasilan suatu terjemahan. Farghal dan Al-Masri memandang tanggapan pembaca sebagai variabel penting dalam KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 36 penerjemahan. Nida dan Taber berkeyakinan bahwa keakuratan pesan secara akurat, seperti yang dimaksudkan oleh Penulis asli. 24 Lebih lanjut mereka menyatakan bahwa penerjemah harus membidik pembaca sasaran tertentu, dan pemahaman terhadap teks pada dasarnya harus diuji berdasarkan tanggapan pembaca teks bahasa sasaran. Keterbacaan, menurut Richards, merujuk pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami pembaca. 25 Hal serupa juga dinyatakan oleh Dale dan Chall, bahwa keterbacaan merupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembaca. 26 Kedua definisi keterbacaan itu dengan jelas menunjukkan bahwa ada dua faktor umum yang mempengaruhi keterbacaan sebuah teks, yaitu 1 unsur-unsur linguistik yang digunakan untuk menyampaikan pesan, dan 2 keterampilan membaca para pembaca. Menurut Richards, keterbacaan sebuah teks dapat diukur secara empirik, yang didasarkan pada panjang rata-rata kalimat, kompleksitas struktur kalimat, dan jumlah kata baru yang digunakan dalam teks. 27 Hal yang sama juga dinyatakan oleh Sakri bahwa keterbacaan tergantung kosa kata dan kontruksi kalimat yang digunakan oleh Penulis dalam tulisannya. 28 Nababan menyebutkan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keterbacaan teks terjemahan: penggunaan kata asing dan daerah, penggunaan kata dan kalimat taksa, penggunaan kalimat tak lengkap, dan alur pikir yang tidak runtut. 24 E.A Nida Taber, The Theory and Practice of Translation, Leiden: E.J Brill, 1969, hlm.1. 25 J.Richards, Longman Dictionary of Applied Linguistics, London: Longman Group, 1985, hlm. 238. 26 J. Flood ed, Understanding Reading Comprehension, Newark, DE: International Reading Association, 1984, hlm. 236. 27 Op.cit, hlm. 238. 28 Adjat Sakri, Bangun Kalimat Bahasa Indonesia, Bandung: ITB Press, 1993, hlm. 135. KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 37

BAB III SEPUTAR MESIN PENERJEMAH STATISTIK,