Teori Umum Penerjemahan KERANGKA TEORI

16

BAB II KERANGKA TEORI

A. Teori Umum Penerjemahan

a. Definisi

Kata terjemah berasal dari bahasa Arab ةمجرت yang diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi terjemah atau tarjamah. Menurut asal katanya kata tersebut mengandung arti: menjelaskan dengan bahasa lain, 1 atau memindahkan makna dari satu bahasa ke bahasa lain. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, disebutkan terjemah adalah terjemahan salinan sesuatu bahasa kepada bahasa lain. Menterjemahkan berarti menyalin atau memindahkan dari satu bahasa ke bahasa lain. 2 Menurut istilah, Nida menyatakan bahwa menerjemahkan berarti menghasilkan pesan yang paling dekat, sepadan dan wajar dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, baik dalam hal makna maupun gaya. 3 Jika kita menerjemahkan, yang diterjemahkan itu bisa terdiri atas kata, rangkaian kata frasa, kalimat, alinea dan tulisan atau teks yang lebih panjang yang disebut “bentuk” form atau surface structure. 4 Sementara itu, Beekman dan Callow mengatakan penerjemahan adalah mengkomunikasikan satu pesan dari satu bahasa ke bahasa yang berbeda. 5 Pengertian yang hampir sama juga diungkapkan Larson. Ia memandang penerjemahan sebagai proses pengalihan 1 Louis Ma’luf, Al-Munjid fi Al-Lughah wa Al-A’lam, Beirut: Dar El-Masyrik, Cet.21, 1996, hlm.60. 2 W.J.S Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1982, hlm. 1062. 3 Nida, E.A., Towards a Science of Translating.,Leiden:E.J.Brill.1964. hlm. 12. 4 E.A Nida Taber, The Theory and Practice of Translation, Leiden: E.J Brill, 1969, hlm.200. 5 J.Beekman dan Jhon Callow, Translating the Word Of God, Michigan: Zondervan, 1974, hlm.19. KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 17 amanat dari teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran dengan menggunakan bentuk gramatikal dan leksikal bahasa sasaran yang wajar. 6 Sementara itu, Newmark mengatakan translation adalah suatu kiat yang merupakan usaha untuk mengganti suatu pesan atau pernyataan yang sama dalam bahasa lain. Dari definisi ini Newmark memandang ada dua penerjemahan, yaitu penerjemahan tertulis translation dan penerjemahan lisan interpretation. Rochayah Machalli mendefinisikan penerjemahan the replacement of textual material in one language SL by equivalent textual material in another language TL penggantian materi teks dalam suatu bahasa bahasa sumber dengan materi teks yang setara ekuivalen dalam bahasa lain bahasa sasaran. 7 Kemudian Penulis menambahkan definisi penerjemahan menurut seorang ahli mesin penerjemah, yaitu Doug Arnold. Menurutnya, penerjemahan adalah Take a text in one language the source language and output an “equivalent” text in another the target language. 8 Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa pada dasarnya penerjemahan itu adalah mengalihkan pesan tulis yang ada dalam bahasa sumber ke bahasa sasaran yang berbeda. Sesuai dengan isi pesan bahasa sumber, dan dengan menggunakan cara-cara pengungkapan atau pengekspresian yang wajar pada bahasa sasaran. Terlepas dari perbedaan-perbedaan dalam hal pendefinisi an istilah “penerjemahan” itu, para pakar sepakat atas prinsip dasar penerjemahan bahwa masalah makna merupakan hal pokok yang harus dipertimbangkan. 9 6 Mildred L. Larson, Meaning-based Translation: A Guide to Cross-language Equivalence, New York: Univ.Press. , 1984, hlm. 17. 7 Rochayah Machali, Pedoman bagi Penerjemah: Panduan Lengkap bagi Anda yang Ingin Menjadi Penerjemah Profesional, Jakarta: Grasindo, 2000, hlm. 8 Doug Arnold, Machine Translation, Colchester: University of Essex Press, 2008, hlm. 1. 9 G.Astika, “Task Design for a Translation Class”, Guidelines. Vol.15, No.2. hlm. 66. KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 18

b. Proses Penerjemahan

Proses penerjemahan yang dimaksudkan merujuk pada a linguistic operation yang dilakukan penerjemah dalam usahanya mengalihkan pesan teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, yang diwujudkan dalam tiga tahapan , yaitu: 1 tahap analisis teks bahasa sumber, dalam rangka memahami pesannya, 2 tahap pengalihan pesan, dan 3 tahap restrukturisasi. Gambar 2 : Proses Penerjemahan Menurut Bell 10 Diagram proses penerjemahan oleh Bell memberikan gambaran yang jelas perihal tahap- tahap yang lazim dilakukan oleh penerjemah dalam menghasilkan suatu terjemahan. Secara sederhana, Gambar 2 adalah proses penerjemahan yang ditawarkan oleh Bell. Gambar 2 menunjukkan bahwa dalam proses, penerjemah dihadapkan pada sebuah teks bahasa sumber. Selanjutnya, analisis terhadap pelambangan semantik yang diungkapkan melalui satuan-satuan lingual seperti kata, frasa, klausa, dan kalimat dilakukan. Analisis tersebut bertujuan untuk menangkap makna yang terkandung di dalamnya. Apabila penerjemah sudah 10 Roger T Bell, Translation and Translating : Theory and Practice, New York: Longman, 1991, hlm. 21. Memory Source Language Text Analysi s Synthesis Target Language Text Semantic Representation KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 19 dapat memahami makna tersebut, dia kemudian mensitesakannya. Selanjutnya, dia mengalihkannya ke dalam bahasa sasaran. Hasil pensintesaan itu berupa teks bahasa sasaran. Dalam pengertian luas, proses penerjemahan terdiri atas tiga tahapan utama, yaitu: 1 perencanaan dan penjadwalan, 2 penerjemahan dan pengujian, dan 3 pemroduksian dan pendistribusian. Tahap perencanaan menyangkut penentuan tim penerjemah, penentuan calon pembaca, penentuan pedoman penerjemahan dan pengembangan daftar kosa kata bagi penerjemah. Sementara itu tahap penjadwalan terkait dengan penetapan batas waktu terjemahan harus diselesaikan dan pengujian calon penerjemah. Pada tahap ini juga dibicarakan masalah kapan terjemahan diuji, dianalisis, dipublikasikan dan didistribusikan. Tahap selanjutnya adalah tahap penerjemahan teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, yang dilanjutkan kemudian dengan tahap pengujian terjemahan. Acapkali pengujian kualitas terjemahan dilakukan dengan menerapkan teknik terjemahan balik back-translation. Tahap akhir adalah tahap pemroduksian dan pendistribusian. Pada tahap pendistribusian ditentukan ukuran kertas, jenis dan ukuran huruf, sedangkan pada tahap pendistribusian diputuskan apakah terjemahan dikirimkan melalui jaringan internet atau dikirimkan langsung ke klien melalui bantuan jasa pengiriman.

c. Metode Penerjemahan

Molina dan Albir mengartikan metode penerjemahan sebagai cara proses penerjemahan dilakukan dalam kaitannya dengan tujuan penerjemah. Metode penerjemahan merupakan pilihan global yang mempengaruhi keseluruhan teks. Pada dasarnya metode penerjemahan akan ditetapkan terlebih dahulu oleh penerjemah sebalum dia melakukan proses penerjemahan. 11 11 L .Molina A.H Albir, “Translation Technique Revisited: A Dynamic and Functional Approach”, Meta, Vol XLVIII, No.4, 2002, hlm. 507-508. KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 20 Newmark memperkenalkan sebuah diagram yang dia sebut sebagai diagram V untuk menunjukkan dua kutub yang berbeda dari metode penerjemahan. Kutub yang pertama sangat memperhatikan sistem dan budaya bahasa sumber sedangkan kutub kedua sangat menghargai sistem dan budaya bahasa sasaran. SL Emphasis TL Emphasis Word-by-word translation Adaptation Literal translation Free translation Faithful translation Idiomatic translation Semantic translation Communicative translation Gambar 3 : Diagram V Metode Penerjemahan 12 Metode penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sumber direpresentasikan oleh metode penerjemahan kata-demi-kata, metode penerjemahan harfiah, metode penerjemahan setia, dan metode penerjemahan semantik. Masing-masing dari metode penerjemahan tersebut dibahas dibawah ini.

1. Metode Penerjemahan Kata demi Kata Word-by-word Translation

Metode penerjemahan kata demi kata sangat terikat pada tataran kata. Dalam menerapkan metode penerjemahan ini, penerjemah hanya mencari padanan kata bahasa sumber dalam bahasa sasaran, dan pencarian padanan itu tidak dikaitkan dengan konteks. Dia tidak mengubah susunan kata bahasa sumber dalam terjemahannya. Dengan kata susunan dalam kalimat bahasa sumber sama persis dengan susunan kata dalam kalimat bahasa sasaran. Metode penerjemahan kata demi 12 Newmark, P., A Textbook of Translation, New York: Prentice-Hall International, 1988, hlm. 45. KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 21 kata ini dapat diterapkan dengan baik hanya jika struktur bahasa sumber sama dengan struktur bahasa sasaran

2. Metode Penerjemahan Harfiah Literal Translation

Metode penerjemahan harfiah mempunyai kesamaan dengan metode penerjemahan kata- demi kata bahwa pemadanan yang dilakukan selalu lepas konteks. Perbedaanya adalah metode penerjemahan harfiah berusaha mengubah konstruksi gramatikal bahasa sumber menjadi konstruksi gramatikal bahasa sasaran.

3. Metode Penerjemahan Setia Faithful Translation

Metode penerjemahan setia berusaha sesetia mungkin menghasilkan makna kontekstual teks bahasa sumber meskipun melanggar struktur gramatikal bahasa sasaran.

4. Metode Penerjemahan Semantik Semantic Translation

Metode penerjemahan semantik terfokus pada pencarian padanan pada tataran kata dengan tetap terikat budaya bahasa sumber, dan berusaha mengalihkan makna kontekstual bahasa sumber sedekat mungkin dengan struktur sintaksis dan semantik bahasa sasaran. Jika sebuah kalimat perintah bahasa Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, misalnya, maka terjemahannya pun harus berbentuk kalimat perintah. Kata-kata yang membentuk kalimat perintah bahasa Arab itu harus mempunyai komponen makna yang sama dengan komponen makna kata yang terdapat dalam terjemahan. Metode penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran direpresentasikan oleh metode penerjemahan adaptasi, metode penerjemahan bebas, metode penerjemahan idiomatis, dan metode penerjemahan komunkatif.

5. Metode Penerjemahan Adaptasi Adaptation

KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 22 Metode penerjemahan adaptasi berusaha mengubah budaya bahasa sumber dalam bahasa sasaran. Hasilnya umumnya dipandang bukan suatu terjemahan tetapi merupakan Penulisan kembali pesan teks bahasa sumber dalam bahasa sasaran. Teks yang dihasilkan dengan menerapkan metode adaptasi merupakan bentuk terjemahan yang paling bebas dan metode adaptasi ini khususnya digunakan dalam menerjemahkan teks drama dan puisi

6. Metode Penerjemahan Bebas Free Translation

Metode penerjemahan bebas menghasilkan teks sasaran yang tidak mengandung gaya, atau bentuk teks sumber. Metode penerjemahan bebas tidak terikat pada pencarian padanan pada tataran kata atau kalimat. Pencarian padanan itu cenderung berlangsung pada tataran teks. Metode penerjemahan bebas tidak sama dengan metode adaptasi. Pesan terjemahan bebas harus tetap setia pada pesan teks bahasa sumber. Penerjemah hanya mempunyai kebebasan yang terbatas dalam mengungkapkan pesan itu dalam bahasa sasaran; dia tidak mempunyai kebebasan memodifikasi karya asli. Sebaliknya, dengan metode adaptasi, penerjemah dimungkinkan untuk melakukan beberapa modifikasi, seperti mengganti nama pelaku dan tempat kejadian.

7. Metode Penerjemahan Idiomatis Idiomatic Translation

Metode penerjemahan idiomatis berusaha untuk mengha silkan kembali „pesan’ teks sumber tetapi cenderungmerusak nuansa makna dengan jalan menggunakan idiom meskipun hal itu tidak ada dalam bahasa sumber.

8. Metode Penerjemahan Komunikatif Communicative Translation

Metode penerjemahan komunikatif berusaha mengalihkan makna kontekstual teks bahasa sumber secara akurat ke dalam bahasa teks sasaran agar terjemahan dapat berterima dan mudah dipahami oleh pembaca sasaran. Dengan kata lian, metode penerjemahan komunikatif sangat KUALITAS MESIN PENERJEMAH STATISTIK Studi terhadap Terjemahan Dokumen Berita Aljazeera.net menurut Ahli dan Pembaca Awam Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra S.S. Oleh Hilman Ridha NIM: 107024000483 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H2011 M 23 peduli pada masalah efek yang ditimbulkan oleh suatu terjemahan pada pembaca, yang tidak mengharapkan adanya kesulitan-kesulitan dan ketidakjelasan dalam terjemahan. Metode penerjemahan komunikatif juga sangat memperhatikan masalah keefektifan bahasa terjemahan. Oleh sebab itu dapatlah dikatakan bahwa metode penerjemahan komunikatif mempersyaratkan agar bahasa terjemahan mempunyai bentuk, makna dan fungsi. Hal ini perlu mendapatkan perhatian karena ada kemungkinan suatu terjemahan sudah benar secara sintaksis tetapi maknanya tidak logis, atau, bentuk dan maknanya sudah benar, namun penggunaanya tidak tepat atau tidak alamiah.

B. Teori Penilaian Terjemahan