Berat Molekul Kitosan Pembahasan 1. Derajat Deasetilasi DDA Kitosan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan berat molekul rendah dapat dengan mudah bereaksi dan menghasilkan respon anti inflamasi. Kitosan dengan dosis iradiasi 100 kGy memiliki aktivitas anti inflamasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kitosan 0, 50, dan 150 kGy. Kitosan 100 kGy mempunyai berat molekul yang lebih rendah dari pada kitosan 0 kGy dan 50 kGy. Namun pada kitosan 150 kGy aktivitas anti inflamasi yang dihasilkan mengalami penurunan. Hal ini kemungkinan terjadi karena terlalu banyaknya rantai kitosan dengan gugus amino bebas reaktif yang terdapat didalamnya. Akumulasi gugus amino bebas reaktif yang berlebihan dapat menghasilkan respon inflamasi sehingga tidak dapat menstabilkan membran sel darah merah Aranaz.,et.al, 2009 Senyawa dengan sifat menstabilkan membran dikenal karena kemampuannya untuk mengganggu proses awal fase reaksi inflamasi, dimana pembentukan phospholipase A 2, enzim yang akan membentuk mediator inflamasi, dicegah. Pelepasan phospholipase A 2 dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan memicu terbentuknya radikal bebas. Phospholipase A 2 dapat merubah phospholipid di dalam membran sel menjadi asam arakhidonat yang sangat reaktif dan dengan cepat dimetabolisme oleh enzim siklooksigenase menjadi prostaglandin. Prostaglandin merupakan komponen utama yang dapat menginduksi rasa sakit dan inflamasi Kumar et.al,. 2012. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada hubungannya antara muatan positif yang dimiliki oleh kitosan dengan kemampuannya dalam menstabilkan membran Aranaz et.al,. 2009. Membran sel darah merah akan berinteraksi dengan kitosan sehingga dapat menghambat aktivitas perusak membrannya. Hal ini disebabkan karena membran sel darah merah yang mempunyai muatan negatif akan berikatan dengan muatan positif yang dimiliki oleh kitosan sehingga kitosan akan melindungi membran sel darah merah dari induksi panas maupun larutan hipotonik yang dapat menyebabkan terjadinya hemolisis. 44 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 5 PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Kitosan iradiasi mempunyai derajat deasetilasi sebesar 94,07. dan kitosan non iradiasi sebesar 96,66. 2. Iradiasi dapat memutus rantai utama kitosan. Semakin tinggi dosis radiasi semakin rendah berat molekul yang dihasilkan. 3. Iradiasi sampai pada dosis tertentu dapat meningkatkan aktivitas biologis kitosan sebagai anti inflamasi. 4. Kitosan 100 kGy dengan berat molekul viskositas rata-rata Mv 3x10 3 dalton mempunyai aktivitas anti inflamasi paling tinggi. Hasil ini dilihat dari kemampuannya dalam menstabilkan membran sel darah merah yaitu sebesar 55,87 pada konsentrasi 100 ppm.

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui adanya peningkatan maupun penurunan daya anti inflamasi pada kitosan iradiasi diatas 150 kGy. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan kitosan iradiasi 100 kGy pada berbagai konsentrasi untuk mengetahui daya anti inflamasi optimum.