UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
isosalin dan disentrifugasi kembali. Proses tersebut diulangi sebanyak 3 kali hingga larutan isosalin berwarna jernih. Lalu
dibuat suspensi sel darah merah 10 dengan mencampurkan sejumlah volume sel darah dan diresuspensi menggunakan
larutan isosalin Oyedapo et al., 2010
3.4.5.3 Pengujian Aktivitas Anti Inflamasi Kitosan Terhadap
Stabilisasi Membran Eritrosit a. Pembuatan Larutan Uji
Dibuat larutan uji dengan mencampurkan 1 ml larutan sampel, 1 ml dapar posfat, 2 ml hiposalin dan 0,5
ml suspensi 10 sel darah merah.
b. Pembuatan Larutan Kontrol Positif
Dibuat dengan mencampurkan 1 ml larutan Na diklofenak, 1 ml dapar posfat, 2 ml hiposalin, dan 0,5 ml
suspensi 10 sel darah merah.
c. Pembuatan Larutan Kontrol Larutan Uji
Dibuat dengan mencampurkan 1 ml larutan sampel, 1 ml dapar posfat, 2 ml hiposalin, dan 0,5 ml
larutan isosalin sebagai pengganti suspensi sel darah merah.
d. Pembuatan Kontrol Negatif
Dibuat dengan mencampurkan 1 ml aquades sebagai pengganti larutan sampel, 1 ml dapar posfat, 2 ml
hiposalin, dan 0,5 ml suspensi 10 sel darah merah.
Setiap larutan kemudian diinkubasi pada suhu 56°C selama 30 menit dan disentrifugasi kembali pada 5000 rpm selama 10
menit. Cairan supernatan yang diperoleh mengandung
hemoglobin, cairan tersebut diambil dan diukur absorbansinya
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada panjang gelombang 560 nm dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasilnya kemudian dimasukan ke
dalam rumus dibawah ini :
= 100 {
x 100}
Oyedapo et al., 2010
3.4.6 Analisa Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Saphiro Wilk untuk melihat distribusi data dan dianalisis dengan uji Levene untuk melihat
homogenitas data. Jika data terdistribusi normal dan homogenitas maka dilanjutkan dengan uji Analisis of Varians ANOVA satu arah dengan
taraf kepercayaaan 95 sehingga dapat diketahui apakah perbedaan yang diperoleh bermakna atau tidak. Jika terdapat perbedaan bermakna,
dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil BNT dengan metode LSD Santoso, 2008.