Klasifikasi Biaya Operasional Perencanaan Biaya Operasional

BAB III PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Biaya Operasional

Didalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan swasta maupun pemerintah, baik perusahaan besar ataupun kecil, yang mengejar laba atau tidak setiap harinya selalu berhadapan dengan biaya yang dikeluarkan selama aktivitas berlangsung. Begitu pula halnya dengan Madani Hotel, dimana untuk melakukan kegiatan perusahaannya akan memperoleh pendapatan yang kemudian akan dialokasikan untuk menutupi biaya-biaya yang telah dikeluarkan terutama biaya operasional hingga akhirnya perusahaan memperoleh laba bersih setelah dikurangi dengan seluruh biaya. Masalah biaya pada suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara memuaskan bila perusahaan tersebut mempunyai pengetahuan biaya yang berkaitan dengannya. Oleh karena itu penyedian data-data penting sebagai alat informasi dalam pengambilan keputusan operasi sehari-hari. Biaya merupakan istilah yang masih banyak dipergunakan oleh barbagai lapisan masyarakat dan dengan arti yang berbeda-beda pula, sehingga kita sulit untuk memberikan definisi yang jelas dan memuaskan untuk setiap orang. Klasifikasi biaya operasional menurut Carter Usry 2002 : 40 klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan berikut ini : Universitas Sumatera Utara 1. produk satu lot, batch atau unit dari suatu barang jadi atau jasa. 2. Volume produksi 3. Departemen, proses, pusat biaya atau subdivisi lain dari manufaktur. 4. Periode akuntansi 5. suara keputusan, tindakan atau evaluasi. Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap yang berbeda dalam operasi suatu bisnis.

B. Perencanaan Biaya Operasional

Perusahaan selalu dihadapkan pada berbagai jenis dan bantuk keterbatasan. Kondisi ini memkasa manajemen untuk menyusun suatu rencana yang dapat agar sumber daya yang terbatas dapat dimanfaatkan sedemikian rupa memberi kegunaan yang optimal dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pada dasarnya adalah memilih altrenatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan usaha serta sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan kendala- kendala yang dihadapi. Untuk tujuan tersebut manajemen harus mengetahui data- data yang relevan terutama yang menyangkut pengahasilan dan biaya di masa yang akan datang. Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang, tetapi seharusnya berusaha untuk mengidentifikasi dan menghindarkan kegiatan- kegiatan sekarang dan hasilnya yang dapat disempurnakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik. Biaya operasional merupakan elemen yang penting dalam pembentukan laba Universitas Sumatera Utara pada suatu perusahaan. Oleh karena itu harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mancapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak manggantikan manajemen. Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara kerja tersendiri dan berbeda dengan sasaran serta cara kerja sistem lain yang ada dalam dalam perusahaan, tetapi dapat juga dianggap sebagai subsistem, yaitu bagian dari sistem lain yang lebih besar. Anggaran yang disusun pada Madani Hotel melibatkan semua pihak pada tingkatan manajemen dalam penyusunan programnya. Karena penyusunan anggran dilkukan bersama, maka manajemen Madani Hotel menetapkan bahwa anggaran yang telah disahkan merupakan suatu komitmen atau kesanggupan untuk melaksanakan rencana yang telah dianggarkan.

C. Prosedur Penyusunan Anggaran