Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia di dunia ini tidak pernah lepas dari sebuah musibah yang Allah SWT berikan baik sebagai azab, peringatan. Tapi itu semua terjadi karena qadha dan qadhar dari Allah SWT. Tetapi manusia wajib bersabar dan berikhtiar untuk bisa mengatasinya. Dan oleh karena itu Allah memberikan manusia banyak petunjuk untuk mengurangi sebuah musibah baik kehilangan harta dan jiwa. Begitu pula dengan sebuah lembaga pendidikan yang bertugas mendidik dan menjaga siswa-siswinya. Keselamatan bagi siswa-siswi adalah masa depan sebuah bangsa. Maka mereka yang memiliki risiko lebih banyak diluar rumah atau di lingkungan sekolah. Sudah seharusnya lembaga pendidikan berusaha untuk bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi bagi siswa-siswinya. Pada tahun 2004 UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Syariah mengasuransikan mahasiwanya ketiga perusahaan asuransi, PT. Asuransi Bumi Putera Muda BUMIDA, PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. MAA Life Assurance. ini membuktikan bahwa sebuah lembaga pendidikan juga membutuhkan sebuah asuransi tetapi pada tahun berikutnya UIN Syarif Hidayatullah tidak kembali mengcover mahasiswanya ke perusahaan asuransi. Dan di tahun yang sama MAN 13 Jakarta juga ikut mengasuransikan siswanya ke perusahaan asuransi yang sama dengan UIN Sayrif Hidayatullah Tetapi sama seperti UIN tidak kembali mengcovernya. Itu semua dikarenakan kurang efektif dalam proses klaim yang dilakukan pihak asuransi terhadap lembaga pendidikan. Dan juga kurangnya pengetahuan lembaga pendidikan tentang proses klaim itu sendiri. Pada hal salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mengantisipasi risiko tersebut dengan cara menghindari atau melimpahkan kepada pihak-pihak lain diluar dirinya seperti asuransi. Asuransi itu memiliki pengertian dari segi ekonomi dan UU. Pengertian asuransi dari segi ekonomi, asuransi merupakan suatu lembaga keuangan sebab melalui asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembagunan, disamping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi, karena sesungguhnya asuransi memberikan perlindungan proteksi atas kerugian finansial yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya. 1 Sedangkan pengertian asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.2 tahun 1992 bab I pasal 1 1 menyatakan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertangguhkan. 1 Parid Fahri Muhammad, Program Ta’aruf Karyawan Baru PT Asuransi Takaful Keluarga Jakarta: Wisma Takaful, 2002, h.1. Sesungguhnya dengan adanya perusahaan asuransi maka tertolong suatu musibah yang terjadi, karena perusahaan asuransi khususnya dalam kecelakaan dapat memproteksi apa yang sudah dijanjikan dan perjanjian itu dicantumkan atau ditulis dalam sebuah polis, serta pentingnya fungsi perusahaan asuransi untuk memeratakan beban kerugian itu sehingga tidak seorangpun yang menderita kerugian akibat kecelakan itu. Karena kecelakaan itu akibat dari kelalaian manusia itu sendiri. Lembaga pendidikan harus ada pada setiap proses kehidupan manusia karena pada hakekatnya manusia memerlukan pendidikan untuk masa depannya dan lingkungannya. Sedangkan lingkungan itu sendiri mempunyai prinsip saling ketergantungan yang menyangkut berbagai segi kehidupan antar sosial, ekonomi dan keselamatan. Oleh karena itu manusia dalam usahanya mencapai keselamatan yang optimal memerlukan bantuan asuransi. Untuk itu asuransi yang paling baik bagi setiap lembaga pendidikan dalam mengatasi risiko yang ada adalah siswakoe syariah. Siswakoe syariah adalah Asuransi kesehatan, kecelakaan dan meninggal dunia yang diperuntukkan untuk siswa sekolah dasar hingga menenggah atas. Tujuan asuransi itu sendiri mengalihkan risiko yang ditimbulkan oleh peristiwa- peritiwa yang tidak diharapkan kepada orang lain yang bersedia mengambil risiko itu dengan mengganti kerugian yang diderita pihak yang bersedia menerima risiko itu. Apabila lembaga pendidikan mengasuransikan maka suatu perusahaan akan menjamin apabila terjadi kecelakaan dan dapat mengurangi beban yang diderita. Dan juga orang tua siswa akan merasa putra-putri mereka terlindungi dengan adanya jaminan tersebut. Karena suatu kecelakaan, bukan musibah yang cukup ringan dan kecelakaan juga dapat membuat seseorang meninggal dunia. Dengan banyaknya kecelakan pada siswasiswi, apakah lembaga pendidikan tersebut telah mengasuransikan siswa-siswi mereka ke perusahaan asuransi, yang menyediakan produk asuransi kecelakaan? Asuransi produk siswakoe syariah juga merupakan jenis pertanggungan yang memberikan jaminan terhadap risiko-risiko yang timbul tidak dengan sengaja melainkan tiba-tiba yang disebabkan karena suatu peristiwa kecelakaan. Untuk itu kita sebagai manusia berusaha berjaga-jaga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan dari produk siswakoe syariah itu kita akan mendapat beberapa manfaat ganti rugi yaitu bila siswa yang mengalami musibah kecelakaan dalam masa perjanjian yang mengakibatkan peserta cacat tetap atau total atau sebagian. Maka kepada peserta akan diberikan manfaat yang sesuai dengan persentasi yang ditentukan. Begitu juga jika peserta meninggal dunia maka perusahaan asuransi akan memberika kepada ahli warisnya. Dari itu semua betapa pentingnya sebuah asuransi siswakoe syariah untuk siswa atau mahasiswa. Tapi, masih banyak dari lembaga pendidikan yang tidak mengasuransikan siswanya keperusahaan asuransi. Karena faktor ketidaktahuan, pembayaran klaim yang tidak sesuai, atau anggapan dari lembaga pendidikan bahwa itu tidak dibutuhkan. Atas permasalahan tersebut maka saya berkeinginan untuk meneliti masalah tentang persepsi lembaga pendidikan terhadap produk siswakoe syariah dalam mengurangi risiko kerugian. Untuk itu peneliti memberi judul pada penelitian ini dengan judul. PERSEPSI MAN 13 JAKARTA TERHADAP PRODUK SISWAKOE SYARIAH STUDI : PT BUMIDA SYARI’AH

B. Perumusan dan pembatasan masalah