Pengertian Asuransi Syari’ah

tanggapan lembaga pendidikan terhadap suatu produk siswakoe syariah yang akan menjadikan pandangan lembaga pendidikan MAN 13 Jakarta.

B. Asuransi Syari’ah

1. Pengertian Asuransi Syari’ah

Kata asuransi berasal dari bahasa inggris, insurance, 15 yang dalam Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa popular dan di adopsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan kata “Pertanggungan”. 16 Echos dan Sadlilly memakai kata isuransce dengan a asuransi, b jaminan. 17 Dalam Bahasa Belanda disebut dengan istilah assurantie asuransi dan verzekering pertanggungan. 18 Sedangkan pengertian asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.2 tahun 1992 Bab I Pasal 1 1 menyatakan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan di derita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, 15 John M. Echols dan Hassan Syadilly, kamus Inggris-Indonesia…. h.326. 16 Depdikbud, Kamus Besar bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.1996, h.63. 17 John M. Echols dan Hassan Syadilly, Kamus Inggris-Indonesia…. h.326. 18 Wirjono prodjodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia, Jakarta: Intermasa,1958, h.1. atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang di pertangguhkan. 19 Dalam bahasa Arab Asuransi disebut at-ta’mi, penanggung disebut mu’ammin, sedangkan tertanggung di sebut mu’amman lahu atau Musta’min. At-ta’min di ambil dari kata amanah memiliki arti perlindungan, ketenangan rasa aman, dan bebas dari rasa takut. Sedangkan menta’minkan sesuatu, artinya adalah seseorang membayar atau menyerahkan uang cicilan untuk ia atau ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang sebagaimana yang telah di sepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang, dikatakan seseorang mempertanggungkan atau mengasuransikan hidupnya, rumahnya atau mobilnya. Dewan Syari’ah Nasional dan Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI dalam fatwanya tentang pedoman umun asuransi syari’ah, memberikan definisi tentang asuransi. Menurutnya asuransi syari’ah Ta’min, Takaful, Tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orangpihak melalui investasi dalam bentuk asset atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syari’ah. Dari definisi di atas tampak bahwa asuransi syari’ah bersifat saling melindungi dan tolong menolong atas dasar ukhuwah Islam ia antara sesama anggota peserta asuransi syariah dalam menghadapi malapetaka risiko.

2. Dasar Hukum Asuransi Syari’ah