1 Untuk
risiko perawatan di Rumah Sakit atau Puskesmas atau Balai Pengobatan berupa : Kwitansi atau rician pengobatan. Asli atau foto copy
yang dilegalisir RS atau Balai Pengobatan atau Puskesmas. 2
Untuk risiko perawatan di bawah Rp.100.000,00 copy dapat dilegalisir oleh kepala sekolah yang bersangkutan.
3 Untuk risiko meninggal dunia berupa : surat keterangan kelurahan atau
kepolisian atau dokter atau Rumah Sakit. d.
Batas pengajuan klaim maksimun adalah 30 hari dari tanggal kejadian atau kerugian.
4. Besarnya Penggantian Santunan
a. Besarnya penggantian risiko meninggal dunia akibat kecelakaan dan cacat tetap
sesuai prosentase kecacatan. b.
Penggantian risiko biaya pengobatanperawatan di Rumah Sakit bersifat total sesuai dengan paket yang diambil dan menunjukkan bukti-bukti pengobatan atau
perawatan yang sah atau asli atau dilegalisir dipergunakan untuk keperluan lainya. c.
Santunan risiko meninggal dunia dan santunan biaya makaman akibat kecelakaan diberikan secara total sesuai paket.
BAB IV PERSEPSI LEMBAGA PENDIDIKAN
TERHADAP PRODUK SISWAKOE SYARI’AH
A. Persepsi MAN 13 Jakarta Terhadap Produk Siswakoe Syari’ah
Akhir-akhir ini kita sering mendengar kecelakaan pada siswa dilayar televisi atau media komunikasi lainya. Itu tidak hanya terjadi sekali atau dua kali bahkan sering sekali.
Akan tetapi terkadang lembaga pendidikan masih merasa tidak membutuhkan sebuah asuransi dikarenakan jarangnya terjadi klaim. Akan tetapi jika sudah terjadi kecelakaan
baru lembaga pendidikan tersebut menyadari akan pentingnya asuransi. Sebagai contoh di UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Ekonomi juga baru-baru ini terdengar terjadi
kecelakaan bus yang menyebabkan dua orang meninggal dunia ketika akan mengadakan ta’aruf atau perkenalan mahasiswa baru
24
. Ada lagi yang lebih tragis siswa SMA satu situbondo yang hangus terbakar dalam satu bus dengan jumlah 52 siswa. Tentu saja ini
menjadi betapa pentingnya sebuah asuransi siswakoe syari’ah pada setiap lembaga pendidikan pendidikan.
25
Langkah yang harus di lakukan oleh setiap lembaga pendidikan seharusnya adalah mengasuransikan siswa mereka kesebuah perusahaan asuransi. Akan tetapi masih sedikit
sekali sekolah yang mengasuransikan ke perusahaan asuransi. Produk siswakoe syariah sebenarnya upaya untuk menghindari atau mengurangi kecelakaan pada siswa yang
nantinya berpengaruh untuk masa depan mereka.
24
Wawancara Pribadi dengan Nurmayanti, Jakarta 16 Oktober 2008
25
Kompas, Berita Utama diakses dari http;www2.kompas.comkompas-cetak031012 utama621602.html.