Perkembangan Perbankan di Indonesia

56

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Perbankan di Indonesia

Sebagian besar bank yang berkembang di Indonesia sampai saat ini adalah bank yang menggunakan prinsip konvensional. Hal ini tidak lepas dari sejarah Perbankan Indonesia dimana asal mula bank yang ada di Indonesia dibawa oleh kolonial Belanda yang kemudian beberapa bank belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia, seperti De Algeme Volk Kredit Bank yang kemudian menjadi Bank BRI tanggal 22 Februari 1946, Bank Timur NV menjadi Bank Gemari yang akhirnya merger dengan Bank Central Asia tahun 1949. Dan hingga saat ini, perkembangan bank konvensional terus meningkat. Berdasarkan statistik Bank Indonesia tahun 2012, bank konvensional yang ada di Indonesia berjumlah 109 bank dengan 16.625 kantor cabang dan total aset yang mencapai 4.262.587 miliar rupiah. Sedangkan perkembangan perbankan syariah di Indonesia dimulai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia BMI pada tahun 1991 yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI dan pemerintah Indonesia. Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi setelah berlakunya Undang-Undang No. 1 Tahun 1992 tentang perbankan syariah yang membuka kesempatan bagi bank yang melaksanakan profit bagi hasil ini. 57 Selama periode tahun 1992 sampai 1998, hanya ada satu bank syariah BMI dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS yang dikembangkan. Pada tahun 1998, Indonesia mengalami reformasi politik dan telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Undang- undang ini mengatur tentang sistem dual banking, dimana bank Islam dapat beroperasi secara berdampingan dengan bank konvensional. Selanjutnya, Undang-Undang No 23 Tahun 1999 yang menegaskan bahwa Bank Indonesia, selaku otoritas moneter di Indonesia harus menyediakan peraturan dan fasilitas untuk operasional perbankan syariah. Pada tahun 1999, bank syariah kedua di Indonesia dibuka, yaitu Bank Syariah Mandiri BSM, diikuti oleh beberapa bank umum yang membuka unit syariah seperti Bank Central Asia Syariah BCA Syariah. Pada tahun 2002, Bank Indonesia menerbitkan “Blueprint Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia”. Hal ini dianggap sebagai perencanaan jangka panjang dari perbankan Islam di Indonesia. Isi Blueprint ini antara lain mengidentifikasi tantangan utama bank syariah di masa depan selain menyatakan visi, misi, dan tujuan strategis dari bank syariah. Secara singkat, Blueprint tersebut telah memberikan pedoman yang jelas bagi para stakeholders untuk menyelaraskan visi dan aspirasi Bank Indonesia, 2002:6. Adapun perkembangan jumlah bank konvensional bank syariah pada tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 4.1. Data pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa tidak seperti bank konvensional yang mengalami 58 penurunan jumlah bank, bank syariah justru mengalami kenaikan dari tahun 2008-2012, di mana hal ini akan memperbesar peluang perbankan syariah untuk berkembang di Indonesia. Jumlah bank syariah yang semakin berkembang, merupakan hasil dari berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dan otoritas moneter di Indonesia sebagai pendukung perkembangannya. Tabel 4.1 Jumlah Bank di Indonesia No Bentuk Bank 2008 2009 2010 2011 2012 1 Bank Konvensional 119 115 111 109 109 2 Bank Umum Syariah 5 6 11 11 11 3 Unit Usaha Syariah 27 25 23 24 24 Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2008-2012, data diolah

2. Uraian Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS EFISIENSI BANK SYARI’AH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 13 20

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah dengan menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Kasus pada bank Muamalat Syariah, Bank Mandiri Syariah dan BRI Syariah Periode 2010-2012)

0 10 143

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah dan bank Konvensional dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

0 15 100

ANALISISKINERJA KEUANGAN DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH

2 12 83

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah Dan Bank Umum Konvensional Dengan Metode Data Evelopment Analysis (Dea) Periode 2010-2014.

0 4 16

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah Dan Bank Umum Konvensional Dengan Metode Data Evelopment Analysis (Dea) Periode 2010-2014.

0 2 17

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 11

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 10