Kinerja Perbankan Landasan Teori

13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja Perbankan

Untuk dapat menjamin suatu organisasi berjalan dengan baik, maka suatu organisasi atau perusahaan perlu mengadakan evaluasi. Evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan cara mengukur kinerjanya, sehingga aktivitas organisasi dapat dipantau secara periodik. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjamin keberhasilan strategi organisasi. Syofyan 2003 dalam Sukarno dan Syaichu 2006:48 menyatakan bahwa kinerja dapat diartikan sebagai penilaian bagaimana hasil ekonomi dari kegiatan industri memberikan kontribusi terbaik guna mencapai tujuan. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa kinerja adalah seberapa baik hasil yang dicapai oleh perusahaan dalam mencapai tujuan perekonomian, dimana tujuan perekonomian adalah untuk memaksimumkan kesejahteraan ekonomi. Kinerja bank pada umumnya diukur dengan menggunakan indikator tingkat kesehatan bank sebagai ukuran kinerja Putri dan Lukviarman, 2008:39. Dalam hal ini kinerja suatu bank diukur dengan menggunakan lima indikator penilaian mencakup Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity to Risk Market yang lebih dikenal sebagai analisis CAMELS. Empat dari enam aspek tersebut yaitu Capital, Assets, Earnings, Liquidity menggunakan rasio-rasio 14 keuangan tradisional untuk mengukur kinerja dan kesehatan bank. Penggunaan analisis CAMELS tersebut tidak lepas dari Bank Indonesia selaku regulator yang telah mengeluarkan ketentuan tentang penilaian tingkat kesehatan bank melalui Surat Edaran BI Nomor 26BPPP1993 tanggal 23 Mei 1993. Pendekatan lain untuk mengukur kinerja bank adalah dengan menggunakan metode Economic Value Added EVA dan bila bank yang bersangkutan telah menjual sahamnya di pasar modal dapat dilengkapi dengan Market Value Added MVA. EVA merupakan pengukuran pendapatan sisa residual income yang mengurangkan biaya modal terhadap laba operasi. Sedangkan MVA adalah selisih antara Market Value of Capital. Sehingga dapat dikatakan sebagai total economic surplus perusahaan Mardiah Dkk, 2006. Penelitian ini tidak menggunakan analisis CAMELS dan EVA maupun MVA sebagai alat pengukuran kinerja, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini dikarenakan CAMELS menilai kinerja perbankan dengan pendekatan kesehatan bank dan EVA maupun MVA dengan pendekatan nilai tambah ekonomi, sementara penelitian ini menggunakan pendekatan efisiensi dengan teknik DEA sebagai ukuran kinerja perbankan di Indonesia. 15

2. Konsep Efisiensi

Dokumen yang terkait

ANALISIS EFISIENSI BANK SYARI’AH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 13 20

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah dengan menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Kasus pada bank Muamalat Syariah, Bank Mandiri Syariah dan BRI Syariah Periode 2010-2012)

0 10 143

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah dan bank Konvensional dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

0 15 100

ANALISISKINERJA KEUANGAN DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH

2 12 83

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah Dan Bank Umum Konvensional Dengan Metode Data Evelopment Analysis (Dea) Periode 2010-2014.

0 4 16

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah Dan Bank Umum Konvensional Dengan Metode Data Evelopment Analysis (Dea) Periode 2010-2014.

0 2 17

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 11

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 10