40
d. Keputusan pembelian
Konsumen pada tahap evaluasi membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan.
Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor berikut dapat
mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang utama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan
mengurangi alternatif pilihan seseorang akan bergantung pada intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai
konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin tinggi intensitas sikap orang lain tersebut akan
semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan
pembeliannya. Tujuan pembelian juga dipengaruhi oleh faktor-faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat
konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.
e. Perilaku pasca pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir
saat produk dibeli, melainkan berlajut hingga periode pasca
41
pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.
1 Kepuasan sesudah pembelian
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan
pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan, pelanggan akan kecewa, jika melebihi harapan pelanggan
akan sangat puas. Perasaan-perasaan itu akan membedakan apakah pembeli akan membeli kembali produk tersebut dan membicarakan
hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain.
2 Tindakan pasca pembelian
Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen
puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut, dan kemungkinan pelanggan yang
puas akan menceritakan hal-hal yang baik tentang produk tersebut kepada orang lain. Para pelanggan yang tidak puas akan bereaksi
sebaliknya. Mereka mungkin membuang atau mengembalikan produk tersebut. Mereka juga dapat memutuskan untuk berhenti
membeli produk tersebut atau memperingatkan teman-temannya untuk tidak menggunakan atau membeli produk tersebut. Dalam
kejadian ini, penjual telah gagal memuaskan pelanggan.
42
3 Pemakaian pasca pembelian
Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang produk. Jika konsumen menyimpan produk
itu ke dalam lemari, produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. Jika
konsumen menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menemukan
kegunaan baru produk tersebut.
3. Motif-Motif Pembelian
Para pembeli memiliki motif-motif pembelian yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Mengenai motif-
motif pembelian ada tiga macam menurut Buchari Alma 2004;1997, yaitu :
1. Primary Buying Motive, Yaitu motif untuk membeli yang sebenarnya, misalnya kalau orang mau makan ia
akan mencari nasi. 2. Selective buying motive, yaitu pemilihan terhadap
barang, ini berdasarkan ratio, misalnya apakah ada keuntungan membeli suatu produk baik barang maupun
jasa dan mempertimbangan biaya yang dikeluarkan. 3. Patronage buying motive, ini adalah selective buying
motive yang ditujukan kepada tempat atau toko tertentu. Pemilihan ini bisa timbul karena layanan memuaskan,
43
tempatnya dekat, cukup persediaan barang, ada halaman parkir, dan sebagainya.
E. Penelitian Terdahulu
Sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini, sangat penting untuk mengetahui hasil yang dilakukan oleh
penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu yang kaitannya dengan keputusan pembelian konsumen adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu
JUDUL PENELITI
TAHUN HASIL
Pengaruh Perilaku
Konsumen Mobile Internet
Terhadap Keputusan
Pembelian Paket Layanan Data
Unlimited Internet CDMA
di DKI Jakarta. Handy
Noviyarto 2010
Perilaku pembelian konsumen diukur dari empat faktor yaitu faktor
budayaX1, sosialX2, pribadiX3 dan psikologiX4. Teknik analisa data
menggunakan uji validitas dan reliabilitas, regresi berganda, uji F dan
uji t dengan bantuan software SPSS 16.0. Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel faktor PsikologiX4 dengan t hitung sebesar
3,608 memiliki pengaruh paling besardominansignifikan dalam
keputusan pembelian paket layanan data unlimited internet CDMA di DKI
Jakarta .
44
JUDUL PENELITI
TAHUN HASIL
Pengaruh Motivasi,
Persepsi dan Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor
Merek “Honda” di Kawasan
Surabaya Barat. Dewi Urip
Wahyuni 2008
Motivasi dalam diri akan mempengaruhi seseorang konsumen
dalam melakukan pembelian karena didasarkan pada dorongan yang
dimiliki. Persepsi dapat berupa penilaian terhadap apa saja yang
melekat pada suatu produk yang dapat menimbulkan kepuasan dan
kenyamanan pada konsumen. Sikap merupakan stimulus yang dapat
menyebabkan konsumen tertarik membeli suatu barang.
Gaya Hidup “Shopping Mall”
sebagai Bentuk Perilaku
Konsumtif pada remaja di
Perkotaan Kasus:
Konsumen Remaja di Tiga
One Stop Shopping Mall
di Jakarta Wagner
2009 Variabel lifestyle menggunakn
pengukuran AIO dan berpengaruh terhadap keputusan pembelian, hasil
penelitian gaya hidup shopping mall remaja di dominasi oleh golongan
shoper yang dibagi menjadi tiga tipologi yaitu real shopper, socialize
shopers, dan beginner shoper.
45
JUDUL PENELITI
TAHUN HASIL
Pengar uh Gaya Hidup ter hadap
keputusan konsumen
dalam memilih Minimar ket di
Malang .
Ivane Eka Chr iesmaya
2012
Dar i hasil analisis ter lihat bahw a ketiga var iabel ber pengar uh secar a
simultan ter hadap keputusan konsumen dalam memilih
Minimar ket Alfamar t sebagai tempat
ber belanja di Kota Malang. Sedangkan secara par sial var iabel
activit y dan opinion ber pengar uh
secar a signifikan, dan hanya var iabel inter est
yang tidak ber pengar uh secar a siginifkan. Var iabel activity
adalah var iabel yang ber pengar uh dominan ter hadap keputusan
konsumen dalam memilih Minimar ket
Alfamar t sebagai tempat ber belanja di Kota Malang.
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran untuk menggambarkan hubungan dari variabel independen, dalam hal ini adalah perilaku konsumenX
1
, gaya hidup X
2
dan motivasi konsumen X
3
, terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian Y , yaitu sebagai berikut :
46
Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran
Sumber : konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini 2013 Keputusan Pembelian
Handphone Blackberry Gaya
Hidup Motivasi
Konsumen
Kesimpulan dan Implikasi Perilaku
Konsumen
Uji Validitas Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik - Normalitas
- Multikolonieritas - Heterokedastisitas
Regresi Linier Berganda - Koefisien Korelasi R
- Koefisien Determinasi R
2
Uji Hipotesis - Uji t Parsial
- Uji F Simultan
47
G. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang kebenarannya masih harus dilakukan pengujian. Dalam penelitian ini hipotesis
yang diajukan penulis sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 :
H
o1
: tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu perilaku konsumen X
1
secara parsial terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian Y.
H
a1
:
ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu perilaku konsumen X
1
secara parsial terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian Y.
2. Hipotesis 2 : H
o2
: tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu, gaya hidup X
2
secara parsial terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian Y.
H
a2
:
ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu
gaya hidup
X
2
secara parsial terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian Y.
3. Hipotesis 3 : H
o3
: tidak ada pengaruh yang signifikan dari motivasi konsumen X
3
secara parsial terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian Y.