Uji Asumsi Klasik Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen, Gaya Hidup dan Motivasi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Studi kasus pada Pengguna Blackberry di Depok)

117 Dari output dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

E. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Riduwan 2004:152 Analisis regresi linier berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kasual antara dua variabel bebas atau lebih dengan suatu variabel terikat. Tabel 4.51 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.672 2.186 .765 .447 Perilaku Konsumen .315 .115 .331 2.741 .008 .419 2.384 Gaya Hidup .199 .093 .282 2.150 .036 .356 2.812 Motivasi Konsumen .241 .109 .266 2.202 .031 .419 2.384 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data primer yang diolah SPSS 17, 2013 Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Y= 1,672 + 0,315 X 1 + 0,199X 2 + 0,241 X 3 + e 118

F. Uji Hipotesis

1. Uji t Parsial

Tabel 4.52 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.672 2.186 .765 .447 Perilaku Konsumen .315 .115 .331 2.741 .008 Gaya Hidup .199 .093 .282 2.150 .036 Motivasi Konsumen .241 .109 .266 2.202 .031 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data primer yang diolah SPSS 17, 2013 Berdasarkan pada tabel uji t di atas, untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial individual terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut: a. Menguji signifikansi variabel Perilaku konsumen X 1 Terlihat bahwa t hitung koefisien perilaku konsumen adalah 2,741. Sedang t tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,025 dan df = 61 didapat t tabel adalah 2,000. Variabel perilaku konsumen memiliki p-value 0,008 0.05 artinya signifikan, sedangkan t hitung t tabel, 2,741 2,000, maka H a diterima dan H o ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien perilaku konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. b. Menguji signifikansi variabel gaya hidup X 2 Terlihat bahwa t hitung koefisien gaya hidup adalah 2,150. Sedang t tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,025 dan df = 61 119 didapat t tabel adalah 2,000. Variabel gaya hidup memiliki p-value 0,036 0.05 artinya signifikan, sedangkan t hitung t tabel, 2,150 2,000, maka H a diterima dan H o ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien gaya hidup secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. c. Menguji signifikansi variabel motivasi konsumen X 3 Terlihat bahwa t hitung koefisien motivasi konsumen adalah 2,202. Sedang t tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,025 dan df = 61 didapat t tabel adalah 2,000. Variabel motivasi konsumen memiliki p-value 0,031 0.05 artinya signifikan, sedangkan t hitung t tabel, 2,202 2,000 , maka H a diterima dan H o ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien motivasi kosnumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Uji F Hitung Simultan

Tabel 4.53 ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 734.362 3 244.787 34.124 .000 a Residual 437.577 61 7.173 Total 1171.938 64 a. Predictors: Constant, Motivasi Konsumen, Perilaku Konsumen, Gaya Hidup b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data primer yang diolah SPSS 17, 2013 120 Pada tabel 4.53 dalam model ANOVA dapat diperoleh F hitung sebesar 34,124. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5 dan df 1 = 3 dan df 2 = 61, didapat nilai F tabel = 2,755. Karena nilai F hitung 34,124 nilai F tabel 2,755 maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel independen yaitu perilaku konsumen, gaya hidup dan motivasi konsumen dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel keputusan pembelian handphone Blackberry. Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa H o ditolak dan H a diterima.

G. Uji Koefisien Korelasi R dan Koefisien Determinasi R

2 Dari hasil pengujian koefisien determinasi yang telah dilakukan terhadap data yang ada, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.54 Sumber: Data primer yang diolah SPSS 17, 2013 Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi R sebesar 0,792. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .792 a .627 .608 2.678 1.314 a. Predictors: Constant, Motivasi Konsumen, Perilaku Konsumen, Gaya Hidup b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian 121 Karena nilai korelasi berada antara 0,60-0,799, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara perilaku konsumen, gaya hidup, dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian. Dalam tabel 4.54 model summary ini menunjukkan bahwa nilai adjusted R Square adalah 0,608 atau 60,8. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel independen yaitu perilaku konsumen, gaya hidup dan motivasi konsumen mampu menjelaskan variabel dependen yaitu keputusan pembelian Blackberry sebesar 62,7 dan selebihnya 39,2 100-60,8 ditentukan atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam analisa atau penelitian regresi ini. Seperti diketahui 62,7 keputusan pembelian Blackberry dapat dijelaskan oleh variabel perilaku konsumen, gaya hidup dan motivasi konsumen, artinya 39,2 dipengaruhi oleh variabel lain, yang tidak dalam cakupan penelitian penulis.