Gaya Hidup Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen, Gaya Hidup dan Motivasi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Studi kasus pada Pengguna Blackberry di Depok)

25 pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

d. Segmentasi rumahan, mereka adalah orang-orang

yang mengisi waktu luang dengan berada di dalam rumah, kurang aktif pergaulannya dengan teman-teman sebaya. Dengan memiliki hobi membaca sehingga tergolong berpretasi tinggi, kurang menyukai keramaian dan kurang menyukai hal-hal yang baru.

e. Segmentasi Hedonis pencari kenikmatan indrawi,

pada dasarnya aktifitas remaja pada segmen ini adalah untuk mencari kenikmatan hidup. Mereka banyak menghabiskan waktunya diluar rumah, dan untuk memenuhi kesenangannya biasanya mereka cenderung membeli barang-barang yang mereknya terkenal dan harganya mahal.

f. Segmentasi Kebanyakan, mereka adalah tipe yang

paling umum ditemui, dalam bertindak dan mengambil suatu keputusan mereka selalu berhati-hati. Cenderung tidak ingin bertentangan dengan kelompok yang lebih besardan kurang berani menjadi inisiator.

3. Macam-macam Gaya Hidup

Assael 1995:402 menyatakan macam-macam gaya hidup adalah sebagai berikut : 26 a. Actualizer Gaya hidup actualizer berpendapat bahwa harga diri adalah yang paling penting. Mereka mempunyai jurang yang lebar antara minat dan terbuka terhadap perubahan. b. Fulfilleds Gaya hidup Fulfilleds mempunyai sifat yang lebih dewasa, bertanggung jawab, dan berpendidikan. Mereka terpusat pada rumah tapi tetap terbuka terhadap ide-ide baru dan perubahan sosial. Mereka menghargai pendidikan, perjalanan, dan sadar akan pentingnya kesehatan. c. Believers Kelompok ini lebih kuno dibandingkan dengan Fullfilleds. Kehidupan mereka berfokus pada keluarga, gereja, kelompok dan negara. Mereka menghormati aturan, percaya pada figur pemimpin. d. Achievers Kelompok ini berorientasi pada pekerjaan dan mendapatkan kepuasan dari pekerjaan dan keluarga. Mereka senang untuk membeli barang-barang untuk memamerkan kesuksesan pada teman sebaya. 27 e. Strivers Gaya hidup ini hampir sama dengan gaya hidup achievers, tetapi mempunyai sumber penghasilan yang lebih sedikit. Gaya sangat penting dalam berbelanja, sebagai usaha mereka untuk menyamai achievers. f. Experiencers Gaya hidup experiencers merupakan gaya hidup yang memiliki segmen paling banyak remaja dibandingkan dengan gaya hidup yang lain. Mereka mempunyai banyak energy, dan mencurahkan untuk kegiatan fisik dan aktifitas sosial. Mereka menghabiskan uang yang banyak dan selalu berkeinginan untuk membeli barang yang baru. g. Makers Gaya hidup makers lebih praktis karena pendapatan mereka terbatas, fokus pada keluarga, pekerjaan, olah raga yang santai, dan sedikit minat pada dunia luas. h. Strugglers Kelompok gaya hidup ini adalah segmen dengan penghasilan paling rendah. Mereka mempunyai pendapatan yang sangat sedikit untuk dialokasikan pada tiga kategori orientasi diri. Mereka mempunyai minat yang terbatas, mereka lebih mengutamakan keselamatan 28 dan keamanan. Mereka biasanya termasuk jenis yang setia.

4. Hubungan antara gaya hidup terhadap keputusan

pembelian Menurut Kotler dan Armstrong 2004:209 menyatakan bahwa “keputusan pembelian seorang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri.” Menurut teori diatas bahwa terdapat hubungan antara gaya hidup akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian seseorang. Dimana gaya hidup merupakan karakteristik yang ada faktor pribadi seseorang. Menurut Amirullah 2002:36, Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motivasi. Kekuatan yang melekat pada konsumen secara individu tersebut sebagai faktor-faktor yang ada dalam diri individu atau konsumen. Kekuatan individu terdiri dari pengalaman belajar dan memori learning and memory, kepribadian dan konsep diri personality and self concept, motivasi dan keterlibatan motivation and involvement, sikap attitude, dan gaya hidup life style. 29 Jadi, faktor individu yang berhubungan dengan perilaku konsumen adalah kekuatan yang melekat pada konsumen yang mempengaruhi keputusan membeli.

C. Motivasi Konsumen

1. Pengertian Motivasi Konsumen

Setiap orang mempunyai beberapa kebutuhan yang ingin dipenuhi, suatu kebutuhan akan menjadi dorongan atau motif apabila kebutuhan itu muncul hingga mencapai taraf intensitas tertentu, dengan motif itulah yang kemudian perilaku konsumen dimulai, konsumen akan selalu berusaha untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhannya. Berikut adalah beberapa pengertian motivasi menurut para ahli antaralain: Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mampu mendorong seseorang bertindak Kotler dan Keller,2009:226. Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis kebutuhan muncul dari tekanan biologis, seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan yang bersifat psikogenis kebutuhan muncul dari tekanan psikologis, seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Kebutuhan akan menjadi motif jika didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai Kotler dan Keller,2009:226. 30 Menurut Schiffman dan Kanuk 2000:69 motivasi adalah The Driving force with in individual that impels then to action Motivasi merupakan kekuatan penggerak dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak. Menurut Kotler dan Amstrong 2008:172 motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut Sedangkan Handoko 2001:225 mengatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Dalam bidang pemasaran Sigit 2002:17 menjelaskan bahwa motivasi pembelian adalah pertimbangan - pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian. Jadi motivasi merupakan suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan, karena adanya motivasi inilah timbul suatu tindakan. Kita menegetahui bahwa motivasi merupakan hasil interaksi antara individu dengan situasi, dimana setiap individu memiliki dorongan motivasional yang berbeda-beda. Dengan demikian ketika menganalisis konsep motivasi, ingatlah bahwa tingkat motivasi setiap individu itu berbeda-beda serta individu dengan situasi. 31

2. Motif Pembelian

Motif berdasarkan pengaruh terhadap pembelian ada dua Swastha dan Handoko, 1987: 78, yaitu: a. Motif Rasional Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada konsumen. Faktor-faktor yang diperhatikan dapat berupa: - Harga Harga merupakan faktor penting yang bervariasi berdasarkan jenis produk. Untuk handphone harga merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan konsumen, karena konsumen akan menilai apakah sebuah handphone layak dihargai sesuai dengan nilai lebih yang ditawarkan oleh produk handphone tersebut. - Pelayanan Pelayanan yang bagus dapat menciptakan kepuasan konsumen. Pelayanan juga penting kaitannya dengan pasar handphone karena merupakan layanan saat pembelian kepada konsumen. 32 b. Motif Emosional Motif emosional adalah motif pembelian yang didasari dengan perasaanemosi konsumen, seperti: rasa dan suasana. Menurut Prasetijo dan Ihalauw 2005:39 motif emosional merupakan pemilihan tujuan berdasarkan kriteria yang subyektif dan bersifat pribadi seperti kebanggaan, ketakutan, perasaan, maupun status. Hai ini berhubungan dengan kebutuhan sekunder atau bahkan tersier.

3. Teori Motivasi Konsumen

Ada 6 macam teori motivasi menurut Kotler dan Amstrong 2006:243-248 yaitu :

A. Teori isi Content Theory

Teori ini berkaitan dengan beberapa nama Moslow, McGregor, Herzberg, Atkinson, dan McCelland. Teori ini menekankan arti pentingnya pemahaman faktor-faktor yang ada didalam konsumen yang menimbulkan tingkah laku tertentu. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan teori adalah: a. Kebutuhan konsumen sangat bervariasi. b. Perwujudan kebutuhan adalah tindakan juga sangat bervariasi antara satu konsumen dengan konsumen yang lain. c.Para konsumen tidak selalu konsisten dengan tindakannya, karena dorongan suatu kebutuhan. 33

B. Teori Proses Process Theory

Teori ini menekankan bagaimana dengan tujuan apa setiap konsumen dimotivasi. Menurut teori, kebutuhan hanyalah sebagai salah satu elemen dalam suatu proses, tentang bagaimana konsumen itu bertingkah laku. Dasar dari teori proses mengenai motivasi adalah adanya pengaharapan, yaitu apa yang di percayai oleh konsumen dan apa yang diperoleh dari perilakunya. C. Teori penguatan Reinforcment Teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku di masa yang lalu mempengaruhi tindakan di masa yang akan datang dalam siklus proses belajar. Menurut teori ini konsumen bertingkah laku tertentu karena telah belajar, bahwa perilaku tertentu akan menghasilkan akibat yang tidak menyenangkan dan konsumen akan menguasai perilaku yang akan menghasilkan konsekuensi yang menyenangkan.

D. Teori motivasi Freud

Teori ini menjelaskan hal terbesar yang membentuk perilaku konsumen adalah segi psikologisnya. Yang dimaksud di sini adalah konsumen yang tidak mengerti akan motivasinya sendiri dalam melakukan suatu pembelian.

E. Teori Motivasi Hezberg

Teori ini menjelaskan dua faktor teori motivasi yaitu teori motivasi uang terdiri dari faktor yang memuaskan konsumen dan