33
Menurut Hastuti 2012, Menyatakan karya noncetak adalah bahan pustaka yang informasinya disampaikan dalam bentuk suara, gambar, teks, dan
juga kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut. Istilah lain dari karya ini adalah nonbooks materials bahan nonbuku, nonprint bahan noncetak, dan audiovisual
materials bahan pandang dengar. Karya non cetak terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Rekaman Suara
Karya ini dituangkan dalam bentuk piringan hitam, pita kaset, dan cakram disk. Jika dilihat dari segi isi, diantaranya adalah rekaman musik,
wawancara, seminar, ceramah, pelajaran bahasa inggris, dan sebagainya
2. Film gambar hidup dan Rekaman Video
Film ada dua macam yaitu film yang bersuara dan film yang tidak bersuara. Jika dilihat dari segi fisiknya ada 3 macam yaitu film yang
berukuran 18 mm, 16 mm, dan 35 mm. Alat bantu yang digunakan untuk melihatnya adalah proyektor dan layar. Kegunaannya selain bersifat
rekreasi juga dipakai untuk pendidikan
3. Rekaman Video
Rekaman vidoe mencakup semua bentuk video, diantaranya yang berbentuk kaset, gulungan, cakram. Alat bantu yang digunakan adalah
televisi, komputer, VCR Video Casette Recorder
4. Bahan Kartografi
Bahan kartografi adalah semua karya yang merupakan representasi dari bumi, matahari, bulan, planet-planet, dan badan-badan ruang angkasa
lainnya. Bahan pustaka ini dapat berbentuk dua dimensi atau tiga dimensi. Misalnya peta ruang angkas, atlas, globe, foto udara, dan sebagainya.
5. Bahan Grafika
Bahan grafika adalah bahan pustaka yang harus diproyeksikan, misalnya: a.
Filmstrip, yaitu selongsongan film yang memuat gambar dalam urutan tertentu yang diproyeksikan satu persatu.
b. Slide, yaitu gambar dalam suatu media film atau bahan transparan lain
yang harus dilihat dengan bantuan proyektor slide. c.
Transparansi, yaitu selembar bahan transparan yang berisi gambar dan dirancang untuk digunakan dengan overhead projector atau kotak
sinar.
2.9.3 Bentuk Mikro
Menurut Siregar 2001:55 menyatakan bahwa, Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang
menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan
tersendiri, tidak dimasukkan kedalam karya noncetak.
Universitas Sumatera Utara
34
Hal ini disebabkan informasi yang tercakup di dalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebaginya. Bentuk mikro terdiri dari beberapa
macam yaitu: 1.
Mikrofilm, bentuk mikro film dalam gulungan film yang berukuran 16 mm dan 35 mm
2. Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x
148 mm standar dan 75 mm x 125 mm. 3.
Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya berukuran sebesar mikrofis.
Sedangkan menurut Pangaribuan 2009 : 3, “Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang
menggunakan media film yang tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan micro-reader. Bahan pustaka ini
digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan dalam bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan tercetak seperti
majalah, surat kabar, dan sebagainya”. 2.9.4 Karya Dalam Bentuk Elektronik
Karya dalam bentuk elektronik ini biasanya disebut dengan bahan pandang dengar audio visual juga merupakan koleksi perpustakaan. Bahan pandang
dengan memuat informasi yang ditangkap secara bersamaan oleh indera mata dan telinga. Oleh sebab itu bahan pandang dengar merupakan media pembawa pesan
yang sangat kuat untuk bisa ditangkap oleh manusia. Sumber daya elektronik adalah informasi yang dituangkan dalam bentuk
buku atau jurnal elektronik yang biasa dikenal dengan istilah electronic collection. Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan dalam
media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD-ROM player, dan sebagainya.
Pangaribuan 2009:3, “Dalam perkembangan teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan kedalam media elektronik seperti pita magnetic dan
cakram atau disk. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer”.
Universitas Sumatera Utara
35
BAB III PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS DHARMAWANGSA
3.1
Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Dharmawangsa
Perpustakaan Universitas Dharmawangsa berdiri sejak tahun 1985 yang lokasinya berada di Jalan. K.L. Yos Sudarso No.224 Medan. Perpustakaan
Universitas Dharmawangsa memiliki ruangan sendiri yang berukuran 250 m² dengan luas ruangan 128 m² untuk kapasitas 72 orang. Kepala Perpustakaan
Universitas Dharmawangsa saat ini adalah Ibu Deliana Amd. Perpustakaan Universitas Dharmawangsa dikelola oleh 3 orang petugas perpustakaan.
Perpustakaan Universitas Dharwangsa juga mengolah, merawat, mengoleksi dan mendayagunakan koleksi yang dimiliki untuk keperluan pengguna yang berada di
Universitas Dharmawangsa. Sistem pelayanan yang dilaksanakan pada Perpustakaan Universitas
Dharmawangsa adalah sistem pelayanan terbuka Open Access, dimana setiap pengunjung perpustakaan bebas menelusuri informasi yang dibutuhkan langsung
ke rak buku tanpa perantara petugas perpustakaan.
3.2
Visi dan Misi Perpustakaan Universitas Dharmawangsa
Perpustakaan Universitas Dharmawangsa mempunyai Visi dan Misi dalam mengembangkan perpustakaan. Adapun yang menjadi Visi dan Misi Perpustakaan
Universitas Dharmawangsa adalah sebagai berikut: 1.
Visi Visi Perpustakaan Universitas Dharmawngsa adalah terwujudnya
perpustakaan yang berkualitas dalam prestasi dan berwawasan global dengan penguasaan IPTEK yang berakar pada nilai iman dan taqwa,
kebangsaan, budaya, seni, serta lingkungan hidup. 2.
Misi Misi Perpustakaan Universitas Dharmawangsa adalah:
1. Menjadikan perpustakaan sebagai jantung Universitas.
2. Mendukung Kurikulim Universitas Dharmawangsa bekerjasama
dengan staf akademik untuk menyediakan berbagai sumber informasi
Universitas Sumatera Utara
36
terbaru yang berorientasi pada kebutuhan pemakai dengan memperhitungkan dari segi kualitas dan kuantitas agar program yang
dilaksanakan berlangsung dengan efektif.
3. Membantu kelancaran proses kegiatan pembelajaran dan pendidikan di
Universitas Dharmawangsa. 4.
Mengembangkan kerjasama secara aktif dengan Perpustakaan Universitas lain, lembaga penelitian, pusat dokumentasi yang sesuai
Universitas Dharmawangsa.
5. Melaksanakan pendidikan, pembelajaran, dan pembimbingan kreatif,
inovatif, aktual melalui dosen yang kompeten.
3.2.1 Tujuan Perpustakaan