Inventarisasi Bahan Pustaka Sistem Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaaan Universitas Dharmawangsa

29

2.7.6 Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Penerbitan Sendiri

Dalam Buku Pedoman Pembinaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi 1992:19, penerbitan sendiri mencakup: 1. Penerbitan dari lembaga induk tempat perpustakaan berada: a. Perpustakaan hendaknya dijadikan pusat penyimpanan depository semuapenerbitan lembaga itu. b. Perpustakaan dapat ditunjuk sebagai penyalur dari semua penerbitanlembaga yang bersangkutan. 2. Penerbitan oleh perpustakaan sendiri seperti daftar tambahan koleksi bulletin,manual bibliografi, dan lain-lain. Penambahan koleksi perpustakaan melalui penerbitan sendiri dapat dilakukan perpustakaan dengan cara menerbitkan terbitan berseri bulletin, pamphlet, jurnal, indeks, ataupun bibliografi perpustakaan. Dengan adanya penerbitan sendiri pada suatu perpustakaan, maka akan dapat menambah jumlah koleksi perpustakaannya. Koleksi terbitan sendiri ini sngat membantu kelancaran tugas lembaga tersebut, karena bahan jenis ini biasanya tidak ada dipasaran. Sedangkan informasinya sangat penting bagi lembaga ilmiahnya. Untuk melengkapi koleksinya sebaiknya perpustakaan harus menghimpun semua bahan pustaka yang diterbitkan oleh perpustakaan induk dimana perpustakaan itu bernanung.

2.8 Inventarisasi Bahan Pustaka

Menurut Massofa 2008, “ Inventarisasi adalah kegiatan pencatatan data- data fisik buku kealam sarana pencatatan, yang dapat berupa lembaran lepas, kartu maupun buku, dan sering disebut juga sebagai buku induk. Setiap ekslempar bahan pustaka mempunyai satu nomor induk. Adapun informasi lain yang perlu dicatat dalam buku induk adalah judul, pengarang, asal, nomor induk, bahasa, jumlah eksemplar, judul serta harga”. Inventarisasi merupakan salah satu kegiatan yang harus dikerjakan oleh petugas di perpustakaan sebelum bahan pustaka diproses dibagian pengolahan. Adapun tugas bagian inventarisasi adalah menetapkan dan melaksanakan pencatatan menurut cara yang telah ditetapkan. Pada intinya, kegiatan inventarisasi bahan pustaka itu adalah kegiatan pencatatan semua bahan pustaka milik perpustakaan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan atau pustakawan. Rachman 2006, Menjelaskan bahwa tujuan inventarisasi bahan pustaka yaitu: Universitas Sumatera Utara 30 1. Mempermudah pustakwan dalam pengadaan bahan pustaka 2. Memudahkan pustakawan untuk mengawasi terhadap koleksi yang dimiliki 3. Memudahkan pustakawan dalam pelaporan tahunan tentang jumlah koleksi yang dimiliki Dalam pernik pustakawan 2009, Menjelaskan tugas dan wewenang inventarisasi adalah : 1. menetapkan jenis dan jumlah buku inventaris yang diperlukan. 2. menetapkan macam dan ukuran kolom-kolom dalam buku inventaris serta petunjuk untuk mengisinya. 3. menetapkan dan melaksanakan pencatatan menurut cara yang telah ditentukan. 4. menetapkan jenis bahan pustaka dalam pemberian tanda kepemilikan perpustakaan dengan stempel tiap bahan pustaka yang diterima. Kegiatan inventarisasi terutama bertujuan agar perpustakaan dapat mengontrol pemiliknya. Dengan inventarisasi perpustakaan dapat membuat laporan, menyusun statistik dan mengetahui bahan pustaka yang sudahbelum dimiliki. Menurut Bafdal, Ibrahim 2001:46, Kegiatan yang dilakukan dalam inventarisasi bahan pustaka adalah: 1. Memberi stempel pada buku. Setiap bahan pustaka yang datang harus diperiksa. Dalam pemeriksaannya hendaknya diteliti nama pengarang, judul karangan, edisi, serta bentuk fisiknya. Setelah selesai diperiksa dan ternyata benar maka setiap bahan pustaka tersebut distempel dengan stempel inventaris perpustakaan. 2. Setiap bahan pustaka yang distempel dengan stempel perpustakaan sebagai tanda pengenal. Yang perlu distempel adalah halaman-halama tertentu, seperti halaman judul, daftar isi bab per bab. Hal ini tergantung kepada kebijakan pustakawannya masing-masing 3. Buku-buku yang telah distempel perpustakaan, perlu juga distempel dengan stempel inventaris yang memuat kolom isian inventaris dan tanggal menginventaris. Biasanya stempel inventaris ini distempelkan dibalik halaman judul 4. Mendaftar bahan pustaka Bahan-bahan yang telah distempel segera diinventariskan ke dalam buku inventaris. Dalam penginventarisasiannya diusahakan dibagi menurut cara pengadaannya. Bahan pustaka yang diperoleh dari bantuan pemerintah hendaknya diinventariskan dalam buku inventaris bantuan pemerintah. Bahan pustaka yang diperoleh dari hadiah dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 31 Contoh kepemilikan dan cap inventarisasi Menurut Pangaribuan 2009: 12-13, Informasi yang dicantumkan pada pencatatan buku induk adalah sebagai berikut: 1. Nomor urut 2. Tanggal penerimaan yaitu : tanggal kapan buku tersebut diterima. Tanggal ini dicantumkan pada setiap ekslempar buku yang diinventarisasi 3. Pengarang, nama pengarang ditulis setelah dibalik terlebih dahulu sebagaimana dilakukan dalam pengatalogan. 4. Judul buku, yaitu judul buku secara keseluruhan namun jika terlalu panjang dapat dipotong tanpa mengurangi arti judul tersebut dengan menambah tiga titk … 5. Tempat terbitpenerbit, yaitu tempat kota dimana buku tersebut diterbitkan dan oleh penerbit mana tulis nama penerbitnya, isi dapat dilihat pada halaman judul 6. Asalsumber perolehan. Dalam kolom ini dicatat dari mana buku berasal, apakah dari hasil pembelian, hadiah, tukar menukar dan sebagainya 7. Bahasa yang dipakai: IndonesiaInggris dan lain-lain 8. Nomor inventarisasiinduk 9. Golongan nomor klasifikasi kolom ini dicatat setelah buku diproses 10. Keteranga mengenai keadaan buku Contoh buku indukinventarisasi Tgl diterima:………………… Asal dari :…………………… No. induk :………………….. Tgl. Inventaris :……………… MILIK PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DHARMAWANGSA Universitas Sumatera Utara 32 Sumber: Pangaribuan 2009 : 13

2.9 Jenis Bahan Pustaka