Shrinkage
polimerisasi pada resin saat mencapai
gel point
dan mulai mengeras menghasilkan stress yang tidak terbebaskan.
Shrinkage
polimerisasi dan resultan stress dapat dipengaruhi oleh total volume material resin komposit, tipe komposit,
kecepatan polimerisasi, dan
C-factor.
Stress yang terbentuk cenderung berkembang pada interfasial jaringan atau komposit. Akibatnya risiko kebocoran marginal dan
masalah yang mengikutinya seperti
staining
marginal serta karies sekunder semakin parah. Tidak diragukan lagi bahwa hal ini adalah salah satu masalah terbesar dari
komposit yang digunakan untuk restorasi Klas II dan V.
16
Kondisi ini sering mengakibatkan restorasi
pre-stressed
dan memiliki dampak merugikan lain seperti deformasi gigi, kegagalan ikatan gigi dengan retorasi, dan keretakan mikro pada
restorasi.
21,23,27
2.6.2 Faktor yang Berperan dalam Stress Polimerisasi
Shrinkage
2.6.2.1 Muatan
F iller
Resin komposit terdiri dari polimer matriks dan material
filler
.
Shrinkage
adalah suatu fungsi langsung dari fraksi volume dari polimer matriks dalam komposit. Semakin banyak monomer yang menyatu membentuk rantai polimer dan
jaringan, semakin tinggi kontraksi komposit. Pada sisi lain, ruang yang diisi partikel
filler
tidak ikut dalam kontraksi polimerisasi. Maka, dengan tingkat
filler
yang lebih tinggi merupakan dasar untuk mengurangi
shrinkage
dari komposit selama polimerisasi. Muatan
filler
secara langsung mempengaruhi sifat mekanis dan ketahanan dari suatu resin komposit.
Dikarenakan pengaruhnya terhadap modulus elastisitas dan
shrinkage
volumetrik, muatan
filler
yang terkandung di dalam komposit merupakan faktor utama dalam perkembangan stress kontraksi
polimerisasi.
27
Dengan manipulasi yang tepat komposit menunjukan hasil yang cukup baik, namun
shrinkage
masih dapat ditemukan. Oleh karena itu eliminasi dari
shrinkage
polimerisasi dan stress masih menjadi perhatian utama.
16
Universitas Sumatera Utara
2.6.2.2 Derajat Konversi
Derajat konversi merupakan peristiwa dimana resin monomer berikatan dan membentuk suatu jaringan polimer. Dengan kata lain, derajat konversi merupakan
suatu ukuran dari presentasi ikatan ganda karbon dengan karbon yang telah berubah menjadi ikatan tunggal untuk membentuk suatu resin polimerik.
16
Terdapat hubungan langsung antara derajat konversi dengan
shrinkage.
Pengurangan dalam derajat konversi akhir akan mengarah pada
shrinkage
dan stress kontraksi yang lebih rendah. Namun, derajat konversi yang rendah dapat mempengaruhi beberapa sifat mekanis
material. Sebaliknya, sedikit peningkatan pada derajat konversi akan menghasilkan peningkatan yang cukup besar pada stress namun akan meningkatkan sifat mekanik
material.
16,27
Konversi dari monomer menjadi polimer tergantung pada beberapa faktor seperti komposisi resin, transmisi cahaya melalui material, dan konsentrasi dari
initiator
dan
inhibitor.
16
2.6.2.3 Modulus Elastisitas