BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Resin komposit merupakan salah satu bahan restorasi yang dapat digunakan untuk merestorasi kavitas Klas V. Namun, komposit berbasis resin yang menunjukan,
shrinkage
polimerisasi, dan adaptasi marginal pada dentin yang rendah pada restorasi
Klas V dapat menyebabkan berbagai masalah, salah satunya adalah kebocoran mikro.
Komposit
flowable
dan
Stress Decreasing Resin
SDR merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai
intermediate layer
untuk menanggulangi masalah tersebut.
2.1 Celah Mikro pada Kavitas Klas V
Menurut klasifikasi karies oleh G.V. Black pada tahun 1900-an, kavitas Klas V merupakan kavitas yang terdapat pada permukaan labial atau bukal dan lingual dari
gigi anterior maupun posterior. Salah satu masalah utama untuk merestorasi kavitas Klas V dengan resin komposit adalah sedikitnya struktur enamel dibanding struktur
dentin yang menyebabkan sulitnya perlekatan serta adaptasi dari bahan restorasi terhadap gigi, khususnya pada margin servikal.
5,6
Gambar 1. Restorasi Klas V berada pada enamel dan sebagian lagi pada dentin.
Universitas Sumatera Utara
Pada kavitas Klas V sebagian restorasi berada pada enamel dan sebagian lagi berada pada dentin Gambar 1. Karakterisik yang berbeda dari enamel dan dentin
mempersulit kinerja dari bahan adhesif. Dentin dengan kandungan air yang lebih banyak dapat mencegah bahan adhesif untuk berpenetrasi membentuk retensi
mekanis yang baik dan menyebabkan perlekatan bahan restorasi yang tidak optimal sehingga dapat menimbulkan celah mikro.
10,18
Kebocoran mikro adalah keadaan dimana cairan dan bakteri dapat lewat pada celah berukuran mikro antara restorasi dan gigi akibat perlekatan marginal yang
kurang baik.
4
Kebocoran mikro dapat disebabkan karena
shrinkage
polimerisasi komposit, perlekatan dan pembasahan yang buruk, stress thermal, dan beban
mekanis. Hal ini dapat menyebabkan diskolorisasi pada tepi restorasi, karies rekuren, hipersensitivitas, dan patologi pulpa, dan dapat menyebabkan lepasnya restorasi dari
kavitas.
1.3
Kekuatan sistem adhesif pada dentin tidak cukup kuat untuk menahan stress akibat
shrinkage
polimerisasi pada interfasial restorasi. Hal ini dapat diminimalisir dengan cara meletakkan bahan fleksibel sebagai
intermediate layer
. Dengan daya alir yang tinggi bahan ini dapat melapisi setiap bagian kavitas secara lebih baik dan dapat
dapat berperan sebagai
stress breaker
pada interfasial restorasi.
2.2 Resin Komposit