BAB 5 HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian dari tiap kelompok dilakukan pengambilan foto stereomikroskop dengan pembesaran 20x sebanyak empat sampel dari kelompok I,
tiga sampel dari kelompok II, dan dua sampel dari kelompok III yang mewakili masing-masing skor celah mikro berdasarkan penetrasi zat warna. Dari kelompok I
dengan
Stress Decreasing Resin
SDR sebagai
intermediate layer
, sampel dengan skor 0 ditunjukkan oleh Gambar 28 A, sampel dengan skor 1 ditunjukkan oleh
Gambar 28 B, sampel dengan skor 2 ditunjukkan oleh Gambar 28 C, dan sampel dengan skor 3 ditunjukkan oleh Gambar 28 D. Dari kelompok II dengan resin
komposit
flowable
sebagai
intermediate layer
, sampel dengan skor 1 ditunjukkan oleh Gambar 29 A, sampel dengan skor 2 ditunjukkan oleh Gambar 29 B, dan
sampel dengan skor 3 ditunjukkan oleh Gambar 29 C. Dari kelompok III tanpa aplikasi
intermediate layer
, sampel dengan skor 2 ditunjukkan oleh Gambar 30 A dan sampel dengan skor 3 ditunjukkan oleh Gambar 30 B.
Gambar 28. Arah panah menunjukkan foto stereomikroskop restorasi dengan
Stress Decreasing Resin
SDR A sampel dengan skor 0, tidak ada penetrasi zat warna, B sampel dengan skor 1 penetrasi zat warna
hingga 12 dinding kavitas, C sampel dengan skor 2 penetrasi zat warna lebih dari 12 dinding kavitas, dan D sampel dengan skor 3
penetrasi zat warna melibatkan dinding aksial
Universitas Sumatera Utara
Gambar 29. Arah panah menunjukkan foto stereomikroskop restorasi dengan resin komposit
flowable
A sampel dengan skor 1 penetrasi zat warna hingga 12 dinding kavitas, B sampel dengan skor 2 penetrasi zat
warna lebih dari 12 diinding kavitas, dan C sampel dengan skor 3 penetrasi zat warna melibatkan dinding aksial
Gambar 30. Arah panah menunjukkan foto stereomikroskop restorasi dengan resin komposit
nanohybrid
A sampel dengan skor 2 penertrasi zat warna lebih dari 12 dinding kavitas, dan B sampel dengan skor 3 penetrasi
zat warna melibatkan dinding aksial.
Tabel 3 menunjukkan hasil pengamatan celah mikro pada kelompok I dengan
Stress Decreasing Resin
SDR sebagai
intermediate layer
, diperoleh satu sampel dengan skor 0, lima sampel dengan skor 1, satu sampel dengan skor 2, dan tiga
sampel dengan skor 3. Kelompok II dengan resin komposit
flowable
sebagai
intermediate layer
, diperoleh dua sampel dengan skor 1, lima sampel dengan skor 2, dan tiga sampel dengan skor 3. Kelompok III tanpa aplikasi
intermediate layer
, diperoleh satu sampel dengan skor 2 dan sembilan sampel dengan skor 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. HASIL PENGAMATAN CELAH MIKRO Kelompok
Perlakuan N
Skor Celah Mikro
0 mm 1
1 mm 2
2 mm 3
2 mm
I Restorasi kavitas Klas V
Stress Decreasing Resin
SDR sebagai
intermediate layer
10 1
5 1
3
II Restorasi kavitas Klas V dengan
resin komposit
flowable
sebagai
intermediate layer
10 -
2 5
3 III
Restorasi kavitas Klas V tanpa aplikasi
intermediate layer
10 -
- 1
9 Hasil pengamatan skor celah mikro tidak membedakan antara permukaan mesial dan
distal melainkan hanya untuk mengambil data. Setiap sampel dalam setiap kelompok dilakukan penghitungan skor rata-rata antara mesial dan distal.
Hasil pengamatan skor celah mikro dengan stereomikroskop pembesaran 20x antara skor permukaan mesial dan distal, diambil nilai skor rata-rata setiap sampel
Lampiran 3 dan dianalisis menggunakan uji normalitas
Saphiro-Wilk
untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan karena
sampel yang digunakan kurang dari 50 sampel. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal
p0.05 sehingga selanjutnya dilakukan uji non-parametrik yaitu uji statistik
Kruskal Wallis Test
untuk melihat perbedaan di antara seluruh kelompok perlakuan terhadap celah mikro. Hasil uji statistik dengan
Kruskal Wallis Test
dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. HASIL UJI
KRUSKAL WALLIS
TERHDAP SELURUH KELOMPOK
Kelompok N
± SD p
I 10
1.500 ± 1.0593
.008
II 10
2.000 ± 0.7379 III
10 3.000 ± 0.3162
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4 terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan p0.05 yaitu p=0.008 di antara ketiga kelompok perlakuan terhadap celah mikro. Kemudian
analisis statistik dilanjutkan dengan menggunakan
Mann-Whitney Test
untuk melihat perbedaan di antara kelompok I dan II, kelompok I dan III, serta kelompok II dan III.
Hasil uji statistik dengan
Mann-Whitney Test
dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. HASIL UJI
MANN-WHITNEY
ANTAR KELOMPOK Kelompok
Skor Celah Mikro I dan II
0.361
I dan III 0.005
II dan III 0.007
Dari hasil uji
Mann-Whitney
diperoleh hasil bahwa antara kelompok I dengan
Stress Decreasing Resin
SDR sebagai
intermediate layer
dan kelompok II dengan resin komposit
flowable
sebagai
intermediate layer
tidak terdapat perbedaan yang signifikan p0.05 yaitu p=0.361. Kelompok I dengan
Stress Decreasing Resin
SDR sebagai
intermediate layer
dan kelompok III tanpa
intermediate layer
terdapat perbedaan yang signifikan p0.05 yaitu p=0.005. Kelompok II dengan resin
komposit
flowable
sebagai
intermediate layer
dan kelompok III tanpa
intermediate layer
juga terdapat perbedaan yang signifikan p0.05 yaitu p=0.007.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 PEMBAHASAN