PENUTUP Sebagai pendahuluan dari skripsi ini, maka bab ini merupakan Pada bab ini menjelaskan landasan teori mengenai asuransi syariah, Pada bab ini akan dibahas mengenai perusahaan asuransi syariah yang

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………. 89 B. Saran …………………………………………………………... 91 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii xiii DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Perusahaan Asuransi yang Menyelenggarakan Usaha dengan Prinsip Syariah ………………………………………2 Tabel 4.1 Risk and Loss Profile 2006-2009………………………………….. 68 Tabel 4.2 Data Kinerja Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Tahun 2006-2007 ………………………………………………….. 71 Tabel 4.3 Data Kinerja Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Tahun 2007-2008 ………………………………………………….. 75 Tabel 4.4 Data Kinerja Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Tahun 2008-2009 ………………………………………………….. 78 Tabel 4.5 Profit Margin tahun 2006-2009 …………………………………… 81

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah perusahaan asuransi syariah cukup banyak di dunia. Perkembangan asuransi syariah di Indonesia diawali dengan kelahiran asuransi syariah pertama di Indonesia pada tahun 1994, yaitu PT Syarikat Takaful Indonesia STI yang berdiri pada 24 Februari 1994. Pada saat ini asuransi syariah sudah berkembang luas bahkan asuransi konvensional saja sudah membuka unit usaha syariah. Asuransi syariah pada hakikatnya merupakan pengembangan dari industri keuangan yang berbasis syariah. Saat ini asuransi syariah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan semakin meningkat jika dibandingkan dengan asuransi konvensional. Asuransi syariah tidak hanya bersaing antar perusahaan asuransi syariah saja, namun juga bersaing dengan perusahaan asuransi konvensional. Setiap perusahaan asuransi syariah harus mencari strategi untuk menjaring nasabah sebanyak mungkin dan menjadikan dirinya market leader. 1 Persaingan di industri asuransi memang sangat ketat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dan menjaring nasabah sebanyak mungkin. Dalam menjaring nasabah, perusahaan 1 “Perkembangan Asuransi Syariah” artikel diakses pada 10 Februari 2010 dari http:www.asuransisyariah.net201002perkembangan -asuransi-syariah-2010.html asuransi menggunakan berbagai cara untuk menarik masyarakat agar ikut dalam asuransinya. Salah satu cara agar masyarakat dapat tertarik adalah dengan menawarkan produk yang ditawarkan dan tarif premi yang menarik. Jumlah perusahaan yang menyelenggarakan usaha dengan prinsip syariah mengalami perkembangan seperti terlihat pada tabel dibawah ini 2 Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Perusahaan Asuransi yang Menyelenggarakan Usaha dengan Prinsip Syariah Tahun 2002 - 2009 No Keterangan 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 1 Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Perusahaan Asuransi Kerugian Syariah 1 1 1 1 1 1 1 1 3 Perusahaan Asuransi Jiwa yang Memiliki Kantor Unit Syariah 1 2 3 8 9 13 13 17 4 Perusahaan Asuransi Kerugian yang memiliki Kantor Unit Syariah 1 6 11 13 15 19 19 19 5 Perusahaan reasuransi yang memiliki Kantor Unit Syariah - - 1 2 3 3 3 3 Total 5 11 18 26 30 38 38 42 Sumber : Maulan, 2006 2 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, current Issues Lembaga Keuangan Syariah Jakarta: Kencana, Edisi Pertama, Cetakan ke-1, 2006 , h.347. Seiring dengan perkembangan industri syariah, asuransi syariah terus melakukan pengembangan produk yang inovatif dan menarik sehingga produk yang ditawarkan asuransi syariah cukup beragam. Asuransi kendaraan bermotor merupakan salah satu produk asuransi syariah yang banyak diminati oleh hampir semua masyarakat di Jakarta. Di sisi lain, jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di Jakarta apabila dibandingkan dengan fasilitas jalan yang tersedia tidah seimbang sehingga sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang banyak menimbulkan kerugian, baik berupa kerugian harta benda kendaraan bermotor maupun kerugian yang mengancam jiwa manusia itu sendiri. Pada saat ini volume kendaraan bermotor yang berkembang sangat pesatnya sehingga masyarakat atau pemerintah sekalipun tidak dapat mencegah kemajuan teknologi yang kerap memberikan bencana. Oleh karena itu perlunya diberlakukan suatu asuransi wajib yang meliputi pertanggungan-pertanggungan yang ditujukan sepenuhnya untuk kesejahteraan bagi masyarakat, seperti asuransi kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta Kecuali milik TNI POLRI yang terdaftar, seperti terlihat pada tabel dibawah ini : Jumlah Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta Kecuali milik TNIPOLRI yang terdaftar Bulan : Juni 2009 3 No Jenis Kendaraan Kepemilikan Jumlah Pribadi Umum Perusahaan Pemerintah cccd Badan INT 1 2 3 4 5 6 7 8 Mobil Penumpang 1 Sedan 763.708 21.994 10.247 651 229 796.829 2 Station Wagon 88 119 53 12 35 307 3 Minibus 950.767 39.250 18.849 863 231 1.009.990 4 Jeep 225.039 2.650 663 293 52 229.297 5 Lain-lain 3.501 14.260 56 14 - 17.831 Sub Jumlah 1.943.703 78.273 29.868 1.863 547 2.054.254 Mobil Bus 1 Bus 139.225 6.726 1.272 1 - 147.224 2 MicroBus 150.774 10.344 485 - - 161.603 3 Bus Bertingkat 36 45 15 - - 96 4 Lain-lain - 3 15 - - 18 Sub Jumlah 290.035 17.118 1.787 1 - 306.941 Mobil Barang 1 Pick up 227.826 11.229 10.384 18 18 249.475 2 Deliver Van 29.635 621 69 - 17 30.542 3 Truck 177.790 4.568 20.337 10 11 202.716 4 Tangki 7.420 276 2.115 - - 9.811 5 Double Cabin 5.642 50 12 2 - 5.906 6 Tronton 770 315 - - - 1.085 7 Lain-lain 6.069 1.315 474 - 17 7.875 Sub Jumlah 455.352 18.574 33.391 30 63 507.410 Sepeda Motor 1 Spd Motor Biasa 6.654.405 2.204 50.455 149 - 6.896.213 2 Spd Motor dg Kereta Samping - - - - - - 3 Scooter 153.836 49 - 6 - 153.891 4 Trail 261 74 - - - 335 5 Spm Roda 3 1.411 6 84 - - 1.501 6 Lain-lain 7.017.160 14.553 13 - - 30.813 Sub Jumlah 16.686 50.552 155 - 7.084.753 Kendaraan Khusus 1 Mobil Pemadam kebakaran 2 2 719 - - 723 2 Mobil Ambulance 1.851 4 209 - - 2.064 3 Mobil Jenazah 1.590 - 156 - - 1.756 4 Fork Lift 7.308 - 771 1 - 8.080 5 Derek 118 16 3 - - 137 6 Lain-laian 22.514 2.611 392 - 232 25.749 Sub Jumlah 33.383 2.260 2.260 1 232 38.509 JUMLAH 9.739.633 117.858 117.858 2.050 842 9.993.867 3 Diposting pada tanggal 25 Mei 2010 situs http:www.komisikepolisianindonesia.commain. Risiko kecelakaan yang mungkin menimpa kendaraan bermotor berasal dari luar maupun dari dalam, berasal dari luar ditabrak oleh kendaraan lain, dirusak atau dibakar oleh orang karena banjir, topan badai, dan sebagainya. Bersumber dari dalam karena kesalahan, kelalaian, atau kesengajaan pengemudi, misalnya menabrak kendaraan lain, menabrak orang, menabrak rumah penduduk, jatuh ke jurang, terbakar dan sebagainya. 4 Risiko-risiko tersebut akan menimbulkan kerugian financial bagi pemiliknya. Bukan saja kerugian financial, tetapi juga tanggung jawab terhadap pihak lain, bila kendaraan menabrak kendaraan lain,menabrak orang, dan sebagainya. Atas dasar itu, minimal pemilik kendaraan bermotor tersebut harus memiliki polis asuransi kendaraan bermotor dengan kondisi pertanggungan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga dan jenis pertanggungan lainnya, supaya pada saat melangkah kita memerlukan rasa aman, nyaman dari suatu risiko-risiko yang mungkin terjadi. Dalam Peraturan Menteri Kuangan No. 74PMK.0102007 tentang penyelenggaraan pertanggungan asuransi pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor meliputi bahwa penetapan unsur premi murni dilakukan berdasarkan perhitungan yang didukung dengan data profil risiko dan kerugian risk and loss profile untuk periode paling singkat 5 tahun, penetapan unsur biaya administrasi dan biaya umum lainnya dilakukan berdasarkan perhitungan yang didukung dengan data 4 A. Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Resiko Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003 , h.90. biaya administrasi dan biaya umum lainnya yang menjadi bagian lini usaha asuransi kendaraan bermotor untuk periode paling singkat 5 lima tahun, penetapan unsur biaya akuisisi dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai biaya akuisisi sebagaimana dimaksud dalam peraturan menteri keuangan, dan penetapan unsur keuntungan yang wajar. Dalam menentukan tarif premi, analisis terhadap risiko dan kemungkinan timbulnya klaim adalah sangat penting. Risiko merupakan sentra asuransi. 5 Tanpa adanya risiko, bisnis asuransi tidak akan ada karena asuransi merupakan suatu bisnis yang mengelola risiko. Pengetahuan yang baik tentang risiko, akan berpengaruh besar terhadap perusahaan. Dengan pengetahuan yang memadai tentang risiko, perusahaan akan mengetahui risiko-risiko apa saja yang akan dihadapinya dan kemudian mencari metode yang paling baik dalam menangani risiko yang dihubungkan dengan profit margin perusahaan. Perusahaan asuransi harus mempunyai pemasukan yang cukup untuk mengeluarkan biaya akuisisi dan biaya-biaya operasional, sedangkan pemasukannya perusahaan berasal dari premi. Jika tarif premi ditetapkan terlalu rendah, kelangsungan hidup perusahaan dapat berbahaya. Jika tarif premi terlalu tinggi perusahaan dapat kehilangan bisnis. Di sini premi sangat menentukan besar dan kecilnya profit margin perusahaan yang akan di dapatkan. Perusahaan asuransi sebelum memasarkan produk ke masyarakat, maka terlebih dahulu perusahaan 5 Gordon C.A Dickson, Introduction To Insurance, Penerjemah Agust Sudjiono dan Abduh Sudijanto Jakarta: LPAI, 1997, h.10 tersebut merancangkan produk tersebut, menetapkan premi, dan memperkirakan pengeluaran biaya akuisisi dan biaya-biaya operasional yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Semua itu akan mempengaruhi profit margin perusahaan yang akan didapatkan nanti. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat pembahasan mengenai “ Analisis Profit Margin pada Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Studi Pada Unit Syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967“ sebagai judul skripsi.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, masalah profit margin asuransi umum pada produk asuransi kendaraan bermotor, dibatasi hanya pada kendaraan beroda empat mobil di Unit Syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967. Adapun perumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar profitable produk asuransi kendaraan bermotor yang dipasarkan oleh Unit Syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967? 2. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi profit margin pada produk asuransi kendaraan bermotor di Unit Syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967? 3. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Unit Syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 agar produk asuransi kendaraan bermotor menjadi produk yang profitable?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah : 1. Mengetahui produk asuransi kendaraan bermotor yang dipasarkan oleh Unit Syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 profitable. 2. Menjelaskan apa saja yang dapat mempengaruhi profit margin pada produk asuransi kendaraan bermotor di Unit Syariah PT Asuransi umum Bumiputera Muda 1967. 3. Mengetahui upaya apa yang dilakukan unit syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 agar produk asuransi kendaraan bermotor menjadi produk yang profitable. Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi masyarakat, sebagai pengetahuan masyarakat tentang asuransi umum khususnya pada produk asuransi kendaraan bermotor. 2. Bagi fakultas, sebagai bahan tambahan keilmuan di bidang asuransi syariah tentang profit margin khususnya pada produk asuransi kendaraan bermotor. 3. Bagi perusahaan, untuk lebih mengsosialisasikan asuransi syariah khususnya produk asuransi kendaraan bermotor serta sebagai bahan kajian dalam rangka optimalisasi pencapaian bisnis dari produk asuransi tersebut.

D. Review Studi Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian ini antara lain : NO NAMA TAHUN Judul Skripsi 1. Fitriani 2006 Prosedur penyelesaian klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT Asuransi Tri Pakarta cabang Syariah 2. M. Sumpeno 2007 Kebijakan Underwriting dalam Penetapan Tarif Premi Studi Kasus pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah 3. Fitria Dewianti 2008 Metode Penghitungan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Bermotor Berdasarkan Experience studi Pada PT. Asuransi Takaful Umum 1. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian “ Prosedur penyelesaian klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT Asuransi Tri Pakarta cabang Syariah “. Bagaimana prosedur penyelesaian klaim dan prosedur penutupan asuransi kendaraan bermotor pada PT Asuransi Tri Pakarta Cabang Syariah. 2. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian “ Kebijakan Underwriting dalam Penetapan Tarif premiStudi Kasus pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah. Bagaimana cara underwriter dalam menetapkan tarif premi dan kebijakan apa saja yang dipakai underwriter dalam penetapan tarif premi. 3. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian “ Metode penghitungan tarif premi kendaraan bermotor berdasarkan experience studi pada PT Asuransi Takaful Umum”. Bagaimana metode yang digunakan untuk menentukan suatu tarif premi asuransi kendaraan bermotor berdasarkan experience dan hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam menentukan tarif premi. Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian-penelitan sebelumnya yakni terletak bagaimana proses untuk mendapatkan profit margin suatu produk kendaraan bermotor secara matematis dan penulis juga akan menguraikan proses profit margin suatu produk kendaraan bermotor yang akan didapatkan dengan cara penetapan premi , pengeluaran biaya akuisisi dan biaya-biaya operasional.

E. Kerangka Teori dan Konsep.

1. Kerangka Teori

Tarif asuransi penting, karena untuk menentukannya tidak mudah dan rumit sekali complicated. Perusahaan asuransi harus berhati-hati dalam menentukan tarif tersebut, sebab, jika terlalu rendah perusahaan tidak bisa menutupi biaya operasi cost of operations . Sedangkan bila tarif terlalu tinggi, mungkin pembeli akan berkurang, karena ketatnya persaingan antara perusahaan-perusahaan asuransi yang ada. Dalam menghitung premi ada beberapa parameter yang digunakan untuk mempertajam akurasi perhitungan tarif premi asuransi kendaraan bermotor. Parameter tersebut yaitu exposure, frequency dan severity. Untuk dapat mengukur risiko, dimensi yang diukur adalah: a. Besarnya frequency kerugian, artinya berapa kali terjadinya suatu kerugian selama suatu periode tertentu. Jadi, untuk mengetahui sering tidaknya suatu kerugian itu terjadi. b. Tingkat kerugian severity, untuk mengetahui sampai seberapa besar pengaruh dari suatu kerugian terhadap kondisi perusahaan, terutama kondisi finansialnya. Dalam menentukan tarif harus diperhitungkan kemungkinan rugi probability of loss dan penyisihan sebagian kecil dana untuk keuntungan profit. Biasanya tidak tarif saja yang merupakan problema, tetapi dalam menentukan unit sudah merupakan persoalan pula. Sebab perhitungan premi diperoleh dengan mengalikan dengan jumlat unit. Untuk menghitung tarif asuransi, sebelumnya harus menganalisa bagian- bagian dari tarif tersebut. Tarif asuransi terdiri atas 3 komponen, yaitu a. Untuk membayar kerugian-kerugian yang terjadi. b. Untuk menutupi biaya-biaya pengeluaran cost of operations, dan c. Sebagian dari profit atau keuntungan untuk kepentingan perusahaan. Profit dapat dipakai sebagai salah satu ukuran, apakah perusahaan bekerja dengan efisien atau tidak. Efisien tidak saja didasarkan kepada keuntungan yang diperoleh, akan tetapi juga harus diperhatikan faktor-faktor lainnya, antara lain: 1. Efisiensi bisa dilihat dari sudut biaya operasi cost of operations 2. Efisiensi dapat diukur dengan social cost yaitu keuntungan atau kegunaannya untuk masyarakat.

2. Kerangka Konsep

6 Kontribusi Premi Dana Tabarru Beban Tabarru Surplus Tabarru Ujrah Investasi Hasil Investasi Bagian Pendapatan Operator Perusahaan Cadangan Dana Tabarru Bagian Peserta 6 “Media Informasi Bumida”, Edisi No. 005V2010, h.22. Penjelasan : Setiap premi asuransi syariah yang diterima oleh perusahaan asuransi syariah akan dipisah ke dana pengelola ujrah dan dana tabarru’. Dana pengelola ujrah itu digunakan untuk biaya akuisisi biaya agen, diskon, bonus, hadiah, dan lain-lain, biaya operasional biaya administrasi, biaya pemasaran, dan lain-lain, ujrah reasuransi ujrah RA, dan margin ujrah. Sedangkan dana tabarru’ digunakan untuk membayar klaim, membayar tabarru’ RA, dan lain-lain. Dari dana tabarru’ tersebut, perusahaan akan mendapatkan surplus tabarru’ yang dialokasikan untuk perusahaan, cadangan dana tabarru’, dan peserta asuransi syariah. Profit yang diperoleh perusahaan asuransi syariah berasal dari income perusahaan yaitu margin ujrah, bagi hasil investasi, dan alokasi surplus tabarru’ dikurang cost yaitu biaya pemasaran, biaya SDM, dan biaya administrasi.

F. Metodologi Penelitian

1. Objek penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 yang berlokasi di Jl. Wolter Mongonsidi No. 43 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12180.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skrpsi ini merupakan perpaduan antara penelitian kepustakaan library research dan penelitian lapangan field research yakni penelitian yang mengumpulkan data-data di lapangan.

3. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data yang ada di lapangan dianalisis dengan analisis kuantitatif yang berupa profit margin pada produk asuransi kendaraan bermotor di Unit Syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967.

4. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa risk and loss profile asuransi kendaraan bermotor di Unit syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 selama 4 tahun terakhir, dari tahun 2006 ‐2009. b. Sumber Data 1. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari Unit Syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967. 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui data-data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan proses

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Penelitian kepustakaan library research yaitu penulis mengadakan penelitian terhadap literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini, berupa skripsi terdahulu, buku-buku, majalah, surat kabar, artikel, buletin, brosur, internet dan sebagainya. b. Penelitian lapangan field research, yakni penulis mengumpulkan data secara langsung ke tempat objek penelitian. Teknik pengumpulan data dengan melalui dua cara , yaitu : 1 Observasi, yaitu dengan observasi ke Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 untuk mendapatkan data yang valid bagi penelitian ini. 2 Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan karyawan atau pejabat dari perusahaan asuransi yang berkenaan dengan penelitian ini.

6. Teknik Analisis Data

Data-data yang telah terkumpul, kemudian diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif berupa kata-kata atau simbol, untuk selanjutnya dilakukan content analysis riset dokumen, karena pengumpulan data dan informasi akan dilakukan melalui pengujian arsip dan dokumen. Setelah semua data terkumpul dan telah dilakukan content analysis, maka penulis melanjutkan tahap analisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Pada tahap ini, data dideskripsikan dan dianalisis sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat digunakan untuk menjawab persoalan dalam penelitian ini. Risk and Loss Profile produk asuransi kendaraan bermotor pada unit syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 selama 4 tahun terakhir akan dianalisis dan dijadikan sebagai data dalam penetapan tarif premi dan menentukan profit margin pada produk asuransi kendaraan bermotor. Dari penghitungan tersebut maka akan diketahui bagaimana tarif premi dan profit margin nya. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan Data risk and loss profile

Data yang digunakan adalah berupa risk and loss profile asuransi kendaraan bermotor pada Unit Syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 selama 4 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2006-2009. Selain itu pula diperlukan juga data ujrah seperti biaya operasi, biaya agen, serta biaya materai dan administrasi yang ditetapkan oleh Perusahaan.

b. Menghitung Severity

Tujuan dari menghitung severity ini adalah untuk mengetahui tingkat kerugian rata- rata yang terjadi pada suatu periode pertanggungan. Untuk mengetahui severity, digunakan formula: 7 L C S = Keterangan: S : Severity L : Kerugian dalam nominal C : Jumlah Klaim

c. Menghitung Pure Risk Cost

Pure Risk Cost merupakan biaya yang sangat penting dimonitor karena mencerminkan biaya minimal yang harus dibayar oleh peserta secara bersama-sama umtuk menanggulangi pure risk. Biaya risiko murni dapat dihitung dari dua parameter yaitu Frequency dan severity klaim melalui formula sebagai berikut P = L E 7 Iqbal, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik Upaya Menghilangkan Gharar, Maisir, dan Riba , h. 49. Keterangan : P : Biaya Risiko Murni Pure Cost of Risk L : Jumlah Keseluruhan kerugian E : Unit Exposure Dapat juga dihitung dengan : P = CE x LC Keterangan: Bila frekuensi per unit kemungkinan F1 maka: P = F 1 x S Keterangan: P : Premi F 1 : Frequency S : Severity

7. Pedoman Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

G. Sistematika Penulisan

BAB I. Sebagai pendahuluan dari skripsi ini, maka bab ini merupakan

pengantar untuk memasuki bab-bab selanjutnya. Bab ini berisi tentang latar belakang penulis mengangkat tema yang akan dibahas dalam skripsi, perumusan masalah dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, kerangka teori dan kerangka konsep, metode penelitian dan teknik penulisan serta sistematika penulisan.

BAB II. Pada bab ini menjelaskan landasan teori mengenai asuransi syariah,

produk asuransi kendaraan bermotor, prinsip-prinsip syariah dalam penetapan premi, dan ketentuan syariah tentang penetapan profit margin . Teori yang diambil dari riset kepustakaan dan merupakan dasar dari pembahasan bab-bab selanjutnya.

BAB III. Pada bab ini akan dibahas mengenai perusahaan asuransi syariah yang

salah satu produknya akan dijadikan contoh dalam perhitungan tarif premi serta menetapkan profit margin. Bab ini akan menjelaskan sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, produksi premi asuransi kendaraan bermotor dan perkembangan perusahaan asuransi syariah di Unit Syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967. BAB IV. Bab ini membahas mengenai produk asuransi kendaraan bermotor yang dipasarkan oleh unit syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 profitable, faktor-faktor yang mempengaruhi profit margin pada produk asuransi kendaraan bermotor di unit Syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 dan upaya yang sebaiknya dilakukan unit syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 agar menjadi produk yang profitable

BAB V. Bab ini berisi kesimpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan