Latar belakang masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah perusahaan asuransi syariah cukup banyak di dunia. Perkembangan asuransi syariah di Indonesia diawali dengan kelahiran asuransi syariah pertama di Indonesia pada tahun 1994, yaitu PT Syarikat Takaful Indonesia STI yang berdiri pada 24 Februari 1994. Pada saat ini asuransi syariah sudah berkembang luas bahkan asuransi konvensional saja sudah membuka unit usaha syariah. Asuransi syariah pada hakikatnya merupakan pengembangan dari industri keuangan yang berbasis syariah. Saat ini asuransi syariah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan semakin meningkat jika dibandingkan dengan asuransi konvensional. Asuransi syariah tidak hanya bersaing antar perusahaan asuransi syariah saja, namun juga bersaing dengan perusahaan asuransi konvensional. Setiap perusahaan asuransi syariah harus mencari strategi untuk menjaring nasabah sebanyak mungkin dan menjadikan dirinya market leader. 1 Persaingan di industri asuransi memang sangat ketat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dan menjaring nasabah sebanyak mungkin. Dalam menjaring nasabah, perusahaan 1 “Perkembangan Asuransi Syariah” artikel diakses pada 10 Februari 2010 dari http:www.asuransisyariah.net201002perkembangan -asuransi-syariah-2010.html asuransi menggunakan berbagai cara untuk menarik masyarakat agar ikut dalam asuransinya. Salah satu cara agar masyarakat dapat tertarik adalah dengan menawarkan produk yang ditawarkan dan tarif premi yang menarik. Jumlah perusahaan yang menyelenggarakan usaha dengan prinsip syariah mengalami perkembangan seperti terlihat pada tabel dibawah ini 2 Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Perusahaan Asuransi yang Menyelenggarakan Usaha dengan Prinsip Syariah Tahun 2002 - 2009 No Keterangan 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 1 Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Perusahaan Asuransi Kerugian Syariah 1 1 1 1 1 1 1 1 3 Perusahaan Asuransi Jiwa yang Memiliki Kantor Unit Syariah 1 2 3 8 9 13 13 17 4 Perusahaan Asuransi Kerugian yang memiliki Kantor Unit Syariah 1 6 11 13 15 19 19 19 5 Perusahaan reasuransi yang memiliki Kantor Unit Syariah - - 1 2 3 3 3 3 Total 5 11 18 26 30 38 38 42 Sumber : Maulan, 2006 2 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, current Issues Lembaga Keuangan Syariah Jakarta: Kencana, Edisi Pertama, Cetakan ke-1, 2006 , h.347. Seiring dengan perkembangan industri syariah, asuransi syariah terus melakukan pengembangan produk yang inovatif dan menarik sehingga produk yang ditawarkan asuransi syariah cukup beragam. Asuransi kendaraan bermotor merupakan salah satu produk asuransi syariah yang banyak diminati oleh hampir semua masyarakat di Jakarta. Di sisi lain, jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di Jakarta apabila dibandingkan dengan fasilitas jalan yang tersedia tidah seimbang sehingga sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang banyak menimbulkan kerugian, baik berupa kerugian harta benda kendaraan bermotor maupun kerugian yang mengancam jiwa manusia itu sendiri. Pada saat ini volume kendaraan bermotor yang berkembang sangat pesatnya sehingga masyarakat atau pemerintah sekalipun tidak dapat mencegah kemajuan teknologi yang kerap memberikan bencana. Oleh karena itu perlunya diberlakukan suatu asuransi wajib yang meliputi pertanggungan-pertanggungan yang ditujukan sepenuhnya untuk kesejahteraan bagi masyarakat, seperti asuransi kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta Kecuali milik TNI POLRI yang terdaftar, seperti terlihat pada tabel dibawah ini : Jumlah Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta Kecuali milik TNIPOLRI yang terdaftar Bulan : Juni 2009 3 No Jenis Kendaraan Kepemilikan Jumlah Pribadi Umum Perusahaan Pemerintah cccd Badan INT 1 2 3 4 5 6 7 8 Mobil Penumpang 1 Sedan 763.708 21.994 10.247 651 229 796.829 2 Station Wagon 88 119 53 12 35 307 3 Minibus 950.767 39.250 18.849 863 231 1.009.990 4 Jeep 225.039 2.650 663 293 52 229.297 5 Lain-lain 3.501 14.260 56 14 - 17.831 Sub Jumlah 1.943.703 78.273 29.868 1.863 547 2.054.254 Mobil Bus 1 Bus 139.225 6.726 1.272 1 - 147.224 2 MicroBus 150.774 10.344 485 - - 161.603 3 Bus Bertingkat 36 45 15 - - 96 4 Lain-lain - 3 15 - - 18 Sub Jumlah 290.035 17.118 1.787 1 - 306.941 Mobil Barang 1 Pick up 227.826 11.229 10.384 18 18 249.475 2 Deliver Van 29.635 621 69 - 17 30.542 3 Truck 177.790 4.568 20.337 10 11 202.716 4 Tangki 7.420 276 2.115 - - 9.811 5 Double Cabin 5.642 50 12 2 - 5.906 6 Tronton 770 315 - - - 1.085 7 Lain-lain 6.069 1.315 474 - 17 7.875 Sub Jumlah 455.352 18.574 33.391 30 63 507.410 Sepeda Motor 1 Spd Motor Biasa 6.654.405 2.204 50.455 149 - 6.896.213 2 Spd Motor dg Kereta Samping - - - - - - 3 Scooter 153.836 49 - 6 - 153.891 4 Trail 261 74 - - - 335 5 Spm Roda 3 1.411 6 84 - - 1.501 6 Lain-lain 7.017.160 14.553 13 - - 30.813 Sub Jumlah 16.686 50.552 155 - 7.084.753 Kendaraan Khusus 1 Mobil Pemadam kebakaran 2 2 719 - - 723 2 Mobil Ambulance 1.851 4 209 - - 2.064 3 Mobil Jenazah 1.590 - 156 - - 1.756 4 Fork Lift 7.308 - 771 1 - 8.080 5 Derek 118 16 3 - - 137 6 Lain-laian 22.514 2.611 392 - 232 25.749 Sub Jumlah 33.383 2.260 2.260 1 232 38.509 JUMLAH 9.739.633 117.858 117.858 2.050 842 9.993.867 3 Diposting pada tanggal 25 Mei 2010 situs http:www.komisikepolisianindonesia.commain. Risiko kecelakaan yang mungkin menimpa kendaraan bermotor berasal dari luar maupun dari dalam, berasal dari luar ditabrak oleh kendaraan lain, dirusak atau dibakar oleh orang karena banjir, topan badai, dan sebagainya. Bersumber dari dalam karena kesalahan, kelalaian, atau kesengajaan pengemudi, misalnya menabrak kendaraan lain, menabrak orang, menabrak rumah penduduk, jatuh ke jurang, terbakar dan sebagainya. 4 Risiko-risiko tersebut akan menimbulkan kerugian financial bagi pemiliknya. Bukan saja kerugian financial, tetapi juga tanggung jawab terhadap pihak lain, bila kendaraan menabrak kendaraan lain,menabrak orang, dan sebagainya. Atas dasar itu, minimal pemilik kendaraan bermotor tersebut harus memiliki polis asuransi kendaraan bermotor dengan kondisi pertanggungan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga dan jenis pertanggungan lainnya, supaya pada saat melangkah kita memerlukan rasa aman, nyaman dari suatu risiko-risiko yang mungkin terjadi. Dalam Peraturan Menteri Kuangan No. 74PMK.0102007 tentang penyelenggaraan pertanggungan asuransi pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor meliputi bahwa penetapan unsur premi murni dilakukan berdasarkan perhitungan yang didukung dengan data profil risiko dan kerugian risk and loss profile untuk periode paling singkat 5 tahun, penetapan unsur biaya administrasi dan biaya umum lainnya dilakukan berdasarkan perhitungan yang didukung dengan data 4 A. Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Resiko Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003 , h.90. biaya administrasi dan biaya umum lainnya yang menjadi bagian lini usaha asuransi kendaraan bermotor untuk periode paling singkat 5 lima tahun, penetapan unsur biaya akuisisi dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai biaya akuisisi sebagaimana dimaksud dalam peraturan menteri keuangan, dan penetapan unsur keuntungan yang wajar. Dalam menentukan tarif premi, analisis terhadap risiko dan kemungkinan timbulnya klaim adalah sangat penting. Risiko merupakan sentra asuransi. 5 Tanpa adanya risiko, bisnis asuransi tidak akan ada karena asuransi merupakan suatu bisnis yang mengelola risiko. Pengetahuan yang baik tentang risiko, akan berpengaruh besar terhadap perusahaan. Dengan pengetahuan yang memadai tentang risiko, perusahaan akan mengetahui risiko-risiko apa saja yang akan dihadapinya dan kemudian mencari metode yang paling baik dalam menangani risiko yang dihubungkan dengan profit margin perusahaan. Perusahaan asuransi harus mempunyai pemasukan yang cukup untuk mengeluarkan biaya akuisisi dan biaya-biaya operasional, sedangkan pemasukannya perusahaan berasal dari premi. Jika tarif premi ditetapkan terlalu rendah, kelangsungan hidup perusahaan dapat berbahaya. Jika tarif premi terlalu tinggi perusahaan dapat kehilangan bisnis. Di sini premi sangat menentukan besar dan kecilnya profit margin perusahaan yang akan di dapatkan. Perusahaan asuransi sebelum memasarkan produk ke masyarakat, maka terlebih dahulu perusahaan 5 Gordon C.A Dickson, Introduction To Insurance, Penerjemah Agust Sudjiono dan Abduh Sudijanto Jakarta: LPAI, 1997, h.10 tersebut merancangkan produk tersebut, menetapkan premi, dan memperkirakan pengeluaran biaya akuisisi dan biaya-biaya operasional yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Semua itu akan mempengaruhi profit margin perusahaan yang akan didapatkan nanti. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat pembahasan mengenai “ Analisis Profit Margin pada Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Studi Pada Unit Syariah PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967“ sebagai judul skripsi.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah