Job Safety Analysis TINJAUAN PUSTAKA

a b a Sabuk Pengaman; b Pelindung Tubuh Berupa Seragam Khusus Gambar 2.27 APD Tambahan Sumber : http:mammothworkwear.com Sedangkan menurut standar ASNZS 4360 dalam Ramli 2011, pengendalian bahaya danatau risiko dilakukan dengan pendekatan : a. Hindarkan risiko dengan mengambil keputusan untuk menghentikan kegiatan atau penggunaan proses, bahan, atau alat berbahaya b. Mengurangi kemungkinan terjadi reduce likelihood c. Mengurangi kosenkuensi kejadian reduce consequences d. Pengalihan risiko ke pihak lain risk transfer e. Menanggung risiko yang tersisa

2.5 Job Safety Analysis

Job Safety Analysis JSA merupakan salah satu jenis teknik analisis risiko yang populer digunakan di lingkungan kerja. JSA merupakan proses yang bertahap dan didesain untuk menganalisis pekerjaan dalam beberapa langkah kerja Swartz, 2002. JSA juga merupakan upaya untuk mengobservasi pekerjaan dan memperhatikan kinerja para pekerja. Teknik ini mengidentifikasi serta menganalisis setiap jenis pekerjaan dan kemudian dapat dilakukan langkah pencegahan yang tepat dan efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari penerapan JSA yakni menganalisis setiap langkah kerja di setiap pekerjaan termasuk fasilitasnya dengan maksud untuk mengembangkan atau membentuk prosedur kerja yang aman Swartz, 2002. Adapun beberapa pekerjaan yang membutuhkan kajian JSA menurut Ramli 2013 meliputi : a. Pekerjaan yang sering mengalami kecelakaan angka kecelakaan tinggi b. Pekerjaan yang berisiko tinggi dan dapat berakibat fatal potensi mengakibatkan kematian c. Pekerjaan yang jarang dilakukan sehingga belum diketahui secara persis bahaya yang ada d. Pekerjaan yang rumit atau komplek dimana sedikit kelalaian dapat berakibat pada kejadian kecelakaan ataupun cedera Pada dasarnya terdapat empat langkah untuk melakukan JSA. Ardinal 2012 menyebutkan langkah-langkah pelaksanaan JSA antara lain yakni : a. Pemilihan pekerjaan Analisis keselamatan kerja dimulai dengan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi. Hal ini mempertimbangkan seberapa besar peluang untuk terjadinya kecelakaan terkait dengan bahaya yang diidentifikasi dan seberapa parah akibat atau cedera yang ditimbulkan oleh kecelakaan tersebut. Pemilihan pekerjaan yang akan dianalisis dapat dilakukan dengan mengunjungi tempat kerja dan melihat potensi bahaya serta risiko yang mungkin ada terkait dengan pekerjaan tersebut. Ambillah gambar dari berbagai sisi dan jarak yang berbeda untuk mendapatkan gabaran umum secara menyeluruh maupun untuk bagian tertentu yang lebih khusus. Sampaikan pula pada pekerja agar mereka melakukan pekerjaan sebagaimana layaknya mereka melakukannya dan apa yang akan dilakukan selama proses analisis tidak bertujuan untuk menghukum dan mempersalahkan, melainkan untuk membantu mereka agar dapat melakukan pekerjaan dengan selamat. Dari uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prioritas dalam pemilihan pekerjaan yang akan dilakukan analisis keselamatan kerja adalah sebagai berikut : 1 Pekerjaan yang memiliki risiko tinggi dan sering dilakukan 2 Pekerjaan yang memiliki risiko tinggi dan jarang dilakukan 3 Pekerjaan yang pernah terjadi beberapa kali kecelakaan 4 Pekerjaan yang pernah terjadi nearmiss atau kejadian hampir celaka 5 Pekerjaan yang memiliki potensi risiko sedang dan sering dilakukan b. Penentuan urutan dan langkah-langkah pekerjaan Penentuan langkah dan urutan pekeraan yang tepat dan akurat sangat membantu dalam tahapan analisis keselamatan kerja. Adapun pedoman dalam menuliskan langkah pekerjaan seperti di bawah ini : 1 Tuliskan langkah kerja dalam rangkaian kalimat yang ringkas, jelas, dan mudah dimengerti 2 Gunakan kata kerja dalam memulai setiap awal langkah kerja seperti “mengambil”, “menurunkan”, “mengangkat”, dan lain-lain 3 Jangan menggabung dua atau lebih langkah kerja dalam satu langkah kerja 4 Pastikan urutan langkah kerja sudah sesuai dari awal sampai akhir c. Mengidentifikasi bahaya dan menganalisis risiko kerja untuk setiap langkah pekerjaan Penggunaan kamera foto dan video akan sangat membantu jika ditayangkan kembali untuk mengidentifikasi hal-hal yang tidak terlihat atau tidak menjadi perhatian pada saat dilakukan pengamatan secara langsung. Pengambilan foto yang dilakukan diharapkan dapat membantu dalam merekonstruksi ulang seluruh proses kerja. Ada baiknya juga dilakukan wawancara terhadap pekerja dan menerima masukan mereka sesuai dengan pengalaman yang mereka miliki untuk pekerjaan yang sama atau sejenis. Wawancara dapat dilakukan dengan banyak pekerja karena masing-masing pekerja mungkin memiliki cara kerja dan pengalaman yang berbeda. Pekerja dapat menyampaikan kejadian kecelakaan atau kejadian hampir celaka yang pernah mereka alami selama melakukan pekerjaannya sehingga informasi dari hasil wawancara dapat berguna dalam proses analisis keselamatan kerja. d. Menentukan usaha-usaha pencegahan dan pengendalian terhadap bahaya dan potensi bahaya agar tidak terjadi kecelakaan

2.6 Job Safety Observation