No. Tahapan Penelitian
Metode Pengambilan Data Sasaran
4 Mengidentifikasi dan
menggambarkan upaya pengendalian yang telah atau
pernah dilakukan oleh perusahaan pada bagian casting PT. PASU
Sidoarjo Observasi
Dokumentasi Kuesioner JSA dengan
pedoman hirarki pengendalian menurut
OHSAS 18001 Informan utama,
kunci, dan tambahan
5 Mengidentifikasi dan
menggambarkan risiko kerja pada bagian casting PT. PASU
Sidoarjo Observasi
Dokumentasi Kuesioner JSA
Informan kunci dan tambahan
7 Menilai risiko kerja untuk setiap
langkah pekerjaan pada bagian casting PT. PASU Sidoarjo
Observasi Dokumentasi
Kuesioner JSA dengan menggunakan standar
menurut ASNZS 4360 Informan utama,
kunci, dan tambahan
8 Mengidentifikasi dan
menggambarkan faktor individu atau pekerja pada bagian casting
PT. PASU Sidoarjo Observasi
Kuesioner JSO Sampel penelitian
9 Menganalisis faktor individu atau
pekerja untuk setiap bagian kerja pada bagian casting PT. PASU
Sidoarjo Observasi
Kuesioner JSO Kuesioner wawancara
Sampel penelitian
3.5 Data dan Sumber Data
Data primer dan data sekunder dalam penelitian ini antara lain yakni : 3.5.1 Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dari sumber dokumen utama Notoatmodjo, 2010. Data primer ini diperoleh dari
hasil observasi dan wawancara dengan narasumber yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan instrumen JSA dan JSO, serta lembar kuesioner
wawancara.
3.5.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang tersusun dalam bentuk data yang telah
dikumpulkan dari data primer Sugiyono, 2011. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data perusahaan yang menjadi tempat penelitian meliputi profil
perusahaan, administrasi kebijakan perusahaan dalam penerapan K3, serta data jumlah pekerja dan kejadian kecelakaan kerja pada periode tertentu, dan juga
berasal dari jurnal, dokumen, maupun internet. Data kejadian kecelakaan kerja milik perusahaan berguna untuk
menguatkan penilaian tingkat risiko selama proses pengisian instrumen JSA bersama dengan informan penelitian. Besar atau tingkat kejadian kecelakaan kerja
dijadikan acuan oleh peneliti dalam pengisian instrumen JSA kolom tingkat risiko, khususnya pada bagian likelihood dan severity.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni :
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara peneliti memperoleh keterangan secara lisan dari sasaran
penelitian objek penelitian atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut Notoatmodjo, 2010. Proses wawancara dilakukan untuk
memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab dengan menggunakan alat yang disebut dengan panduan wawancara interview guide yang di dalam
pelaksanaannya berwujud kuesioner Nazir, 2009. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran
mendalam tentang bahaya kerja yang ada di setiap langkah kerja pada bagian casting PT. PASU Sidoarjo serta upaya pengendalian bahaya yang pernah
dilakukan oleh pihak perusahaan. Di samping itu, juga untuk mengetahui kejadian KAK khususnya di bagian casting PT. PASU Sidoarjo dan upaya
perusahaan dalam menangani masalah kecelakaan kerja tersebut.
b. Pengamatan Observasi
Observasi adalah prosedur yang terencana dengan melihat dan mencatat jumlah ataupun taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah
yang sedang diteliti Notoatmodjo, 2010. Observasi terbagi atas beberapa jenis meliputi
observasi partisipatif,
observasi sistematis,
dan observasi
eksperimental. Dalam penelitian ini, pihak peneliti memilih jenis observasi sistematis
dimana pengamat memiliki kerangka atau struktur yang jelas yang berisikan faktor yang diperlukan serta telah dikelompokkan menjadi beberapa kategori.
Pengamatan akan dilaksanakan pada bagian casting PT. PASU Sidoarjo dengan menggunakan beberapa alat observasi meliputi checklist dan daftar
riwayat kelakuan anecdotal record. c.
Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode yang dilakukan untuk meningkatkan
kecepatan pengamatan. Dokumentasi ini dilakukan untuk merekam pembicaraan dan juga dapat merekam suatu perbuatan yang dilakukan oleh
narasumber pada saat berbicara dan melakukan aktivitas kerjanya Nazir, 2009.
Pada penelitian ini, kegiatan dokumentasi dilakukan untuk memperoleh rekaman hasil wawancara mendalam indepth interview dengan narasumber
dan membantu pelaksanaan observasi agar lebih efektif dan efisien. Selain itu, dokumentasi juga dilakukan dengan cara mengambil gambar dan video
menggunakan media elektronik berupa kamera digital danatau handycam.
3.7 Instrumen Penelitian