Bahaya Kerja Psikologi pada Bagian Casting PT. Prima Alloy Steel

Gambar 4.21 Kondisi Atap Area Kerja Casting yang Berlubang

4.2.5 Bahaya Kerja Psikologi pada Bagian Casting PT. Prima Alloy Steel

Universal Sidoarjo Bahaya psikologi yang berdampak pada timbulnya stres kerja berdasarkan hasil penelitian dapat dialami oleh semua pekerja pada bagian casting. Bahaya kerja psikologi dapat bersumber dari adanya target kerja maupun beban pikiran pekerja terkait tunjangan dari perusahaan. Jika pekerja tidak mampu mengelola bahaya kerja psikologi, maka akan mempengaruhi kinerja mereka dalam memproduksi velg. Risiko dari bahaya psikologi antara lain tidak berkonsentrasi saat bekerja sehingga terjadi kesalahan human error maupun kehilangan semangat untuk bekerja secara optimal. Bahaya psikologi disebutkan oleh informan pasti ada dalam diri pekerja. Adanya target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan yakni memproduksi 100.000 velg per bulan, menjadikan para pekerja terpacu untuk bekerja. Antara langkah kerja satu dengan yang lain di bagian casting saling berhubungan dalam memproduksi velg. Namun, selama kegiatan bekerja ditemukan beberapa pekerja yang tidak menunjukkan etos kerja yang tinggi seperti meninggalkan area kerja sebelum jam istirahat ataupun ditemukan pekerja yang tidur saat jam kerja berlangsung. Jika menemukan pekerja yang melakukan pelanggaran tersebut, maka pihak operator casting secara tanggap menuliskan surat peringatan yang nantinya akan dilimpahkan kepada pihak personalia perusahaan. Pekerja yang melanggar tersebut kemudian diarahkan oleh pihak personalia dan ditegaskan akan peraturan yang berlaku di perusahaan. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh informan utama sebagai berikut : “Patokan. Masalahnya ada target.” Tallip, 14 Maret 2015, Line 30 “... Target perusahaan itu memang output harus iya, harus mencapai. Termasuk dari produksi casting itu melalui x- ray. ....” Tallip, 14 Maret 2015, Line 32 Berdasarkan studi dokumentasi, diketahui bahwa pihak perusahaan belum pernah melakukan pengukuran terkait bahaya kerja psikologi. Pengukuran bahaya psikologi dapat meliputi wawancara interpersonal, konseling, dan tes psikologi terkait intelligence quotient IQ dan emotional quetioent EQ. Menurut Siahaan dan Suroso 2006, stresor berpengaruh langsung dan bersifat positif terhadap tingkat stres kerja karyawan secara signifikan. Sedangkan stres kerja secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Kinerja karyawan juga berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap stres kerja karyawan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi stresor yang dirasakan atau dialami karyawan, maka akan menyebabkan semakin tinggi pula tingkat stres yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Tingkat stres kemudian akan mempengaruhi kinerja karyawan dimana semakin tinggi tingkat stres yang dimiliki karyawan, maka akan semakin rendah kinerja yang dihasilkannya. Secara garis besar, semakin tinggi kinerja yang dilakukan karyawan, maka akan menyebabkan stres karyawan meningkat.

4.2.6 Bahaya Kerja Mekanis pada Bagian Casting PT. Prima Alloy Steel