2.8 Kerangka Teori
Gambar 2.28 Kerangka Teori
Sumber : Ramli 2013 dan modifikasi teori Frank Bird, Domino, ILCI.
Kecelakaan Kerja KAK
Kerugian Kerugian langsung
Kerugian tidak langsung Biaya
Kerusakan sarana
Kerugian jam kerja Kerugian produksi
Kerugian sosial Citra kepercayaan konsumen
Manajemen K3 Dokumen K3
Identifikasi bahaya Analisa risiko
Evaluasi risiko Pengendalian risiko
Upaya penurunan KAK Behavior Based Safety
BBS Kesalahan manusia
Beban kerja
Lingkungan kerja Bahaya fisik
Bahaya kimia Bahaya biologi
Bahaya ergonomi Bahaya psikologi
Bahaya mekanis Lemahnya Pengendalian
Standar yang tidak memadai
Standar program yang tidak memadai
Tidak dapat memenuhi standar
Penyebab Dasar Faktor individu pekerja
Penyebab Menengah Perilaku tidak aman
Takdir Tuhan Faktor pekerjaan
Kondisi tidak aman
2.9 Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 2.29 Kerangka Konsep
Keterangan : : Diteliti
: Tidak diteliti
Risiko Kerja Manajemen Risiko
Identifikasi bahaya proses kerja Analisis risiko proses kerja
Evaluasi risiko Pengendalian risiko
KAK Kerugian
Manusia
Lingkungan
Peralatan Bahaya Kerja
Prosedur dan Sistem Kerja Faktor IndividuPekerja
1. Usia 2. Tingkat pendidikan
3. Masa kerja 4. Pelatihan kerja
5. Perilaku kerja
Faktor Lingkungan Kerja 1. Bahaya fisik
2. Bahaya biologi 3. Bahaya kimia
4. Bahaya ergonomi 5. Bahaya psikologi
6. Bahaya mekanis Job Safety Analysis JSA
Job Safety Observation JSO
Penjelasan Kerangka Konsep:
Bahaya kerja menjadi sumber terjadinya kecelakaan atau insiden sedangkan risiko kerja menggambarkan besarnya kemungkinan suatu bahaya dapat
menimbulkan kecelakaan serta besarnya keparahan yang dapat diakibatkannya. Faktor penyebab KAK terdiri dari faktor individu atau pekerja, faktor
lingkungan kerja, prosedur, serta sistem kerja. Faktor individu disini mencakup aspek internal dari pekerja yang mempengaruhi pekerja dalam bekerja sehingga
dapat berdampak pada timbulnya kejadian KAK. Hal ini sering dikenal dengan istilah human error atau kecelakaan akibat kesalahan manusia. Informasi dari
pekerja terkait bahaya kerja yang berasal dari internal pekerja meliputi usia, tingkat pendidikan, masa kerja, pengalaman mengikuti pelatihan, maupun
perilaku kerja selama pekerja bekerja di tempat kerja. Informasi ini diperoleh dari hasil wawancara secara langsung dengan pekerja yang menjadi sampel penelitian
serta observasi aktivitas kerja sampel penelitian di tempat penelitian. Faktor lingkungan kerja meliputi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi,
psikologi, dan mekanis diketahui melalui proses observasi. Jika di tempat penelitian terdapat data pengukuran bahaya kerja seperti hasil pengukuran
kebisingan, getaran, iklim kerja, ataupun pencahayaan, maka data tersebut akan dijadikan sebagai data penunjang penelitian. Namun jika tempat penelitian tidak
memiliki data pengukuran tersebut, maka peneliti hanya melakukan observasi bahaya kerja yang dipandu dengan lembar instrumen dengan ditunjang oleh hasil
dokumentasi berupa gambar ataupun video. Peneliti selama penelitian tidak melakukan pengukuran terhadap bahaya kerja yang ada di tempat kerja.
Prosedur dan sistem kerja diketahui melalui wawancara dengan informan dengan ditunjang oleh dokumen dari perusahaan. Prosedur dan sistem kerja ini
berfungsi sebagai acuan peneliti untuk menganalisis upaya pengendalian bahaya yang telah dilakukan oleh perusahaan pada saat sebelum penelitian ini
berlangsung.
Dalam konsep keselamatan kerja, sasaran utama adalah mengendalikan atau menghilangkan bahaya kerja sehingga secara otomatis risiko kerja dapat dikurangi
atau dihilangkan. Dengan adanya upaya analisis risiko, maka dapat direkomendasikan langkah pengendalian bahaya kerja sebagai upaya menurunkan
angka kejadian KAK.
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif terhadap risiko kerja pada setiap langkah kerja bagian casting di PT.
PASU Sidoarjo. Metode penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran tentang suatu keadaan
secara objektif Alimul, 2003. Sedangkan menurut Notoatmodjo 2010, penelitian deskriptif digunakan untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi
dan penyelenggaraan suatu program di masa sekarang kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan atas program tersebut. Survei
disini menandakan bahwa peneliti tidak melakukan intervensi atau perlakuan terhadap variabel. Variabel sekedar diamati atas fenomena alam atau sosial yang
terjadi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di bagian casting departemen produksi PT.
Prima Alloy Steel Universal Sidoarjo.
3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014
– April 2015.
58