Definisi Epidemiologi Obstructive Sleep Apnea OSA

subjektif karena penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subjektif dari nilai, sehingga nilainya akan berbeda dari seorang penilai yang satu dibandingkan dengan yang lain dan dari satu waktu ke waktu lainnya. Pertanyaan pilihan ganda, betul-salah, menjodohkan disebut pertanyaan objektif karena pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh penilainya tanpa melibatkan faktor subjektifitas dari penilai. Pertanyaan yang dapat dipergunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum yaitu pertanyaan subjektif dari peneliti. Pertanyaan objektif khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya akan lebih cepat. Proses seseorang menghadapi pengetahuan menurut Notoatmodjo bahwa sebelum orang menghadapi perilaku baru, didalam diri seseorang terjadi proses berurutan yakni awareness kesadaran dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus. Interest merasa tertarik terhadap objek atau stimulus tersebut bagi dirinya. Trail yaitu subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus .

2.2 Obstructive Sleep Apnea OSA

2.2.1 Definisi

Obstructive Sleep Apnea OSA ditandai dengan episode berulang dari keruntuhan dan obstruksi jalan napas atas saat tidur. Episode obstruksi ini berhubungan dengan desaturasi oksihemoglobin secara berulang ketika tidur. OSA terkait dengan rasa kantuk di siang hari yang berlebihan, ini biasanya disebut sindrom Obstructive Sleep Apnea OSA. Meskipun penyakit ini umum, OSA adalah penyakit yang tidak terdeteksi oleh sebahagian besar dokter di Amerika Serikat Rowley, 2009. Universitas Sumatera Utara Definisi Obstructive Sleep Apnea menurut WHO merupakan gangguan klinis yang ditandai dengan berulangnya episode obstruksi saluran napas atas sehingga dapat mengurangi aliran udara pada hidung atau mulut. Episode ini biasanya disertai dengan dengkuran keras dan hipoksemia, dan biasanya diakhiri dengan terbangun secara berulang, yang menyebabkan fragmentasi tidur. Pasien dengan sindrom Obstructive Sleep Apnea biasanya tidak menyadari dirinya terbangun tetapi, mengakibatkan penurunan kualitas tidur yang menyebabkan kantuk di siang hari. Kebanyakan pasien sindrom Obstructive Sleep Apnea tidak terdeteksi kelainan pernafasan saat terjaga WHO, 2007.

2.2.2 Epidemiologi

Obstructive Sleep Apnea OSA adalah penyakit yang umum di Amerika Serikat. Data dari Wisconsin Cohort, studi menunjukkan prevalensi OSA pada orang berusia 30-60 tahun adalah 9-24 untuk pria dan 4-9 untuk perempuan. Estimasi prevalensi OSA adalah 2 untuk perempuan dan 4 untuk pria. Tujuh belas data serupa telah ditemukan dalam studi epidemiologi dari Pennsylvania Rinaldi, 2010. Prevalensi OSA dalam populasi non-Amerika hanya dipelajari pada pria dan telah ditemukan paling rendah 0,3 di Inggris dan paling tinggi 20-25 di Israel dan Australia Rinaldi, 2010. Dr. Syahrial MH Sp THT, juga mengatakan kematian pada usia produktif sebagian besar dikarenakan menderita OSA yang kemudian mengalami komplikasi. OSA lebih banyak menyerang pria daripada wanita, dengan perbandingan 7:1. Pada usia kurang dari 40 tahun, OSA menyerang 25 pria dan 10-15 wanita, Universitas Sumatera Utara sedangkan di atas usia 40 tahun, OSA menyerang 60 pria dan 40 wanita Wika, 2008.

2.2.3 Patofisiologi Mendengkur dan OSA