Patofisiologi Mendengkur dan OSA Klasifikasi Obstructive Sleep Apnea OSA

sedangkan di atas usia 40 tahun, OSA menyerang 60 pria dan 40 wanita Wika, 2008.

2.2.3 Patofisiologi Mendengkur dan OSA

Secara konseptual, saluran napas bagian atas adalah lebih mudah dipengaruhi dan itu menyebabkan terjadi kollaps. Kebanyakan pasien dengan sindrom Obstructive Sleep Apnea OSA menunjukkan obstruksi jalan napas atas baik pada bahagian lembut yaitu, nasopharynx atau bahagian lidah yakni, oropharynx. Penelitian menunjukkan bahwa anatomi dan neuromuskular merupakan faktor penting terjadinya OSA. Faktor anatomi misalnya pembesaran tonsil, luas permukaan lidah, jaringan lunak, atau dinding lateral faring, panjang dari bahagian lunak posisi normal dari rahang atas dan rahang bawah penurunan luas permukaan saluran napas atas meningkatkan tekanan udara sekitarnya yang mempengaruhi saluran nafas untuk kollaps Rowley, 2009. Judarwanto, 2009. Universitas Sumatera Utara Aktivitas neuromuskuler saluran bahagian atas, termasuk aktivitas reflex akan menurun ketika tidur, dan penurunan ini akan lebih terasa pada pasien OSA. Berkurangnya ventilasi motor output pada otot saluran napas atas diyakini menjadi kejadian awal kritis untuk terjadinya obstruksi pada saluran napas bagian atas; efek ini yang paling menonjol pada pasien dengan jalan napas atas cenderung runtuh karena alasan anatomi Rowley, 2009. Judarwanto, 2009.

2.2.4 Klasifikasi Obstructive Sleep Apnea OSA

OSA melibatkan beberapa jenis obstruksi di jalan napas. Dalam OSA, udara terhenti mengalir melalui hidung dan mulut. Malah, upaya pernafasan melalui tenggorokan dan perut juga turut terganggu. Dengkuran terjadi ketika bagian belakang dari mulut bahagian lunak dan jaringan berbentuk kerucut-anak lidah yang jatuh dari itu santai dan bergetar saat udara masuk dan keluar. Pergerakkan arus udara antara langit-langit dan pangkal lidah, Universitas Sumatera Utara menyebabkan mendengkur Health-Cares.Net, 2005; Schoenstadt, 2006. Biasanya, individu akan bangun, berdengus kuat, lalu segera kembali tidur. OSA lebih umum di kalangan pria daripada wanita, yaitu 1 dari 100 orang antara usia 40 hingga 70. Pria yang kelebihan berat badan, bahkan dengan hanya beberapa pon, umumnya rentan untuk terjadinya OSA. Penyebab lain dari OSA termasuk hypothyroidism, tonsil membesar, atau penyempitan saluran hidung dan pernafasan karena alergi kronis atau cacat lahir Health-Cares.Net, 2005; Schoenstadt, 2006. Central Sleep Apnea Kondisi ini kurang umum daripada OSA. Ini melibatkan masalah dalam jalur saraf yang merangsang dan mengontrol pernapasan. Di sini, pernapasan oral, tenggorokan dan upaya pernapasan perut secara bersamaan terganggu. Orang-orang dengan Central Sleep Apnea mungkin berhenti bernapas untuk jangka waktu beberapa detik, napas mereka mungkin terlalu dangkal atau jarang menyediakan kebutuhan oksigen yang mencukupi untuk darah dan jaringan Health-Cares.Net, 2005. Mixed Apnea Mixed Apnea, periode singkat Central Sleep Apnea diikuti dengan jangka waktu yang lama terjadi Obstructive Sleep Apnea ICBC.inc, 2007; Sunitha, 2010.

2.2.5 Gambaran Klinis